Berita Nasional Terpercaya

Warga Gotong-royong Bersihkan Petilasan Watu Suweng

0

GUNUNGKIDUL, BERNAS.ID – Pokdarwis Pangruktihargo bersama masyarakat gotong-royong membersihkan Petilasan Watu Suweng di Gunung Batur, Kebonan, Purwodadi, Tepus setiap Jumat Legi (20/1/2023). Turut hadir Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto didampingi Panewu beserta Forkopim Kapanewon.

Watu Suweng berarti anting-anting karena bentuk batu yang menyerupai anting-anting, yang dulunya sebagai Padasan (tempat cuci tangan kaki) untuk berwudhu Sunan Kalijaga.

Baca Juga Gunungkidul Punya Potensi Besar Di Sektor Kerajinan

Wakil Bupati, Heri berkesempatan untuk turut melakukan jamasan atau membersihkan petilasan Watu Suweng, kemudian dilanjutkan dengan prosesi doa bersama.

“Saya mewakili Pemerintah Daerah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Purwodadi yang masih merawat peninggalan sejarah ini,” tuturnya.

Selain wisata pantainya, Heri menyebut Gunungkidul juga menyimpan banyak sekali sejarah dan tempat-tempat peninggalan leluhur di masa lalu. “Salah satu petilasan yang ada di Gunungkidul adalah Petilasan Watu Suweng,” ucapnya.

Bambang Sulur selaku ketua Pokdarwis Pangruktihargo Purwodadi mengatakan, ada 63 anggota pokdarwis yang turut serta menjaga dan merawat peninggalan Batu Suweng. “Agar tidak tergerus jaman, tentunya kita mesti turut andil dalam menjaga dan merawat peninggalan-peninggalan tersebut agar ke depan bisa menjadi sebuah bukti dan cerita kepada anak cucu,” ujarnya.

Baca Juga DKP Gunungkidul Lepas 400 Ribu Benih Ikan Ke 20 Telaga

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Gunungkidul, Agus Mantara akan mendaftarkan petilasan Watu Suweng ke Dinas Kebudayaan. “Sebagai peninggalan sejarah, Petilasan Watu Suweng ini bisa didaftarkan dan didata ke Dinas Kebudayaan, nanti bisa koordinasi dengan bidang sejarah dan legenda atau di peninggalan,” ucapnya

“Harapannya ke depan, masyarakat senantiasa memilik kesadaran untuk menjaga dan merawat peninggalan-peninggalan leluhur sebagai bukti nyata sejarah jaman dahulu yang dapat diceritakan kepada generasi penerus,” tukasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.