Berita Nasional Terpercaya

Bupati Sleman Tidak Menolerir Pelaku Pencabulan Anak

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengaku prihatin dengan terbongkarnya kasus pencabulan anak yang pelakunya seorang ketua remaja masjid di Kapanewon Gamping. Mirisnya, korban dari tindak bejat pelaku tersebut mencapai puluhan anak.

Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Sleman menyebut korban dari pencabulan diperkirakan mencapai 20 anak laki-laki. Perilaku menyimpang tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2013. Pemicunya, pelaku sering menonton film porno.

“Ini memprihatinkan buat kita, karena ada masalah moral. Kejadian ini harus diperhatikan oleh seluruh komponen masyarakat,” tutur Kustini, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga Sleman Siap Menjadi Sentra Tanaman Kopi

Ia meminta pihak kepolisian agar siapapun pelaku pencabulan anak di bawah umur dihukum dengan hukuman yang setimpal. “Pelaku dihukum seberat-beranya. Saya tidak ada toleransi bagi orang yang melakukan tindak pencabulan terhadap anak. Apalagi itu bisa merenggut masa depan si anak karena ada banyak dampaknya,” kata Kustini.

Kustini menyampaikan, bahwa pemerintah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman telah melakukan upaya pendampingan sejak muncul kasus tersebut.

“Sejak awal Februari kami sudah turun. Jadi kami dampingi 4 korban beserta orangtuanya untuk membuat laporan kepada kepolisian,” terangnya.

Baca Juga Israel Akan Pompa Air Laut Mediterania

Ia memastikan Pemerintah melalui dinas terkait akan memberikan bantuan pemeriksaan medis terkait dengan kebutuhan visum psikiatrikum. Selain itu, akan melakukan pendampingan psikologis untuk mencegah adanya penaykit menular ataupun trauma dari para korban.

“Kita pastikan ada pendampingan untuk korban. Saya juga minta kepada masyarakat di lingkungan sekitar untuk lebih peduli. Rangkul mereka, jangan kemudian justru dibully. Mereka yang harus kita lindungi,” ujar Kustini.

Terkait masjid yang menjadi lokasi tindak pencabulan, Kustini menyebut pemerintah kabupaten akan memasifkan sosialisasi untuk menjadikan masjid sebagai tempat yang ramah anak.

“Semua warga dan takmir harus menjadikan masjid bisa melakukan perlindungan anak. Menjadikan masjid ramah anak,” pungkas Kustini. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.