Berita Nasional Terpercaya

Ketum PHRI: Dari Tahun 2019 hingga 2022 Pariwisata Indonesia Terus Membaik

1

SLEMAN, BERNAS.ID – Kondisi secara global ekonomi pariwisata, khususnya hotel dan restoran, paska dihapusnya PPKM, dirasa oleh Ketua Umum BPP Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi B Sukamdani mengalami peningkatan yang signifikan.

“Dari tahun 2019 hingga 2022 kita terus membaik, dan perekonomian pariwisata juga terus meningkat,” ujar Haryadi, Kamis 9 Februari 2023 kepada awak media disela Rakernas ketiga PHRI di Yogyakarta.

Haryadi mengakui, hanya Bali yang masih rendah, belum maksimal untuk wisatawan asingnya.

Baca Juga : ATF Menjadi Ajang Investasi dan Promosi Pariwisata DIY

Sementara itu, Ketua BPD PHRI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Deddy Pranowo Ernowo mengungkapkan, kondisi industri pariwisata paska PPKM dihapuskan di Yogyakarta sendiri adalah terjadi peningkatan yang signifikan.

“Contohnya Februari itu biasanya low session, tapi ini lumayan ada peningkatan hunian 60 persen rata-rata, sampai dengan akhir bulan ini,” kata Deddy.

Hal itu, lanjut Deddy menandakan bahwa dengan dicabutnya PPKM, masyarakat yang dulunya seakan-akan terkurung, sekarang mereka berbondong-bondong ingin berwisata.

“Dan yang dituju adalah Yogyakarta,” imbuhnya.

Diakui Deddy, MICE adalah salah satu penolong dalam industri pariwisata, karena dengan banyaknya kunjungan MICE akan meningkatkan hunian hotel di Yogyakarta.

“Harapan kita situasi yang sudah kondusif ini bisa dijaga bersama, terlebih di tahun politik ini,” katanya.

Hal senada juga diakui Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo yang mengaku capaian kepariwisataan di Yogyakarta pada tahun 2022 sangat terlihat positif sekali.

“Jadi dari sisi jumlah wisatawan yang menginap atau menggunakan jasa akomodasi dibandingkan tahun 2019, tahun ini sudah melebihi,” ujar Singgih.

Baca Juga : PHRI Sleman Kembali Gelar Pelatihan Higiene dan Sanitasi Pengelolaan Pangan Batch#2

Hal itu, lanjut Singgih menunjukkan Yogyakarta sudah pulih dan malah lebih.

“Sebanyak 6,1 juta di tahun 2019, sekarang di 2022 ada 6,4 juta, sehingga sudah melebihi, itu membuktikan pariwisata kita sudah pulih,” jelas Singgih.

Kemudian, masih kata Singgih, index pergerakan wisatawan domestik secara nasional, Yogyakarta menempati posisi nomer satu se Indonesia.

“Dan index pariwisata di level nasional, kita (Yogyakarta) di level kedua setelah Bali. Ini membuktikan Yogyakarta recoverynya sangat cepat, sangat on the track, sehingga Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang paling digemari oleh para wisatawan domestik yang ada di Indonesia,” pungkasnya. (cdr)

Leave A Reply

Your email address will not be published.