KLHK: Potensi Penyerap Emisi Karbon Terbesar secara Alami adalah Hutan

BANTUL, BERNAS.ID – Kawasan hutan di Indonesia yang luasnya lebih dari 120 juta hektare menjadi tumpuan harapan dari masyarakat global untuk bisa menyerap emisi karbon, karena potensi (menyerap emisi karbon) yang paling besar secara alami adalah dari hutan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Agus Justianto, Kamis (2/3/2023) disela pembukaan Indonesia Green Forestry Environment Expo 2023 di Jogja Expo Centre (JEC).
Baca Juga : Sekjen Bambang Hendroyono Ungkap Capaian Kinerja KLHK 2022
Maka dari itu peran hutan lestari sangat penting sekali, membangkitkan sektor kehutanan sekaligus menjadi penopang dalam pencapaian komitmen Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim.
“Negara-negara global berharap Indonesia bisa mengimplementasikan pengelolaan hutan secara lestari, tidak hanya untuk generasi saat ini, tapi juga untuk generasi mendatang,” kata Agus.
Agus juga menjelaskan, pentingnya pengelolaan hutan lestari dalam pengendalian perubahan iklim, karena hutan mempunyai potensi menyerap emisi karbon yang sangat besar.
“Ditambah dengan mangrove dan gambut yang ada di kawasan hutan, ini penyerapannya sangat besar, ini menjadi tumpuan pengurangan emisi gas rumah kaca,” ujarnya.
Baca Juga : Fokus Pengelolaan Sampah Harus Beri Kontribusi Nyata Capai Target Zero Emisi
Agus menambahkan, sebagai kontribusi dalam pengendalian perubahan iklim, Indonesia telah mencanangkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan upaya sendiri atau 41 persen dengan dukungan Internasional.
“Melalui acara pameran ini kita memamerkan contoh-contoh aksi di Kementerian Lingkungan Hidup da Kehutanan, sekaligus menunjukan kepada masyarakat global bahwa kita (KLHK) mempunyai komitmen untuk menjaga lingkungan hidup dan kehutanan, dan juga perubahan iklim,” pungkasnya. (cdr)