Berita Nasional Terpercaya

Pemda DIY: Generasi Muda Harus Punya Akses Studi Lingkungan

0

BANTUL, BERNAS.ID – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) terus mengajak semua pihak untuk menciptakan generasi muda yang mencintai lingkungan. Harapannya, anak-anak muda nanti dapat menjadi solusi ampuh untuk menjaga lingkungan dan bumi ini.

Plh. Sekretaris Daerah Pemda DIY, Wiyos Santoso mengatakan saat ini dunia sedang menghadapi tantangan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Karena itulah, perlu bagi kita, untuk turut menciptakan generasi muda cinta lingkungan, dengan cara yang produktif dan berkelanjutan. Dan menjadi sebuah urgensi, mengajak generasi muda untuk mencintai hutan dan lingkungan di era keterbukaan informasi publik ini,” tuturnya mewakili Gubernur DIY dalam sambutannya pada acara Indonesia Green Forestry & Environment Expo 13th di Jogja Expo Center, Kamis (2/3/2023).

Baca Juga Gubernur DIY Ajak Tertib Pendataan Karya Budaya

Lanjut tambahnya, untuk menumbuhkan kecintaan pada lingkungan oleh generasi muda, bisa dilakukan dengan beberapa alternatif strategi. Pertama, menjadikan pendidikan sebagai kunci. Pemberian informasi yang akurat mengenai isu-isu lingkungan perlu diberikan pada generasi muda melalui pendidikan.

“Generasi muda harus memiliki akses terhadap studi lingkungan, dan menumbuhkan keterampilan berpikir kritis. Selain itu, kita juga perlu mendorong generasi muda untuk mengambil tindakan dengan cara yang positif, seperti melalui kegiatan berkebun bersama, kegiatan konservasi hutan, atau survei satwa,” ujar Wiyos.

Selanjutnya, Wiyos menyebut perlunya mewaspadai potensi jebakan media sosial dan diseminasi informasi publik lainnya. Meskipun ampuh meningkatkan kesadaran dan memobilisasi dukungan, media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan hoaks atau bahkan memicu ketakutan dan kepanikan, sehingga perlu diwaspadai.

“Strategi terakhir yang bisa kami usulkan, kita perlu memastikan suara generasi muda harus diakomodir dalam proses pengambilan keputusan yang memiliki dampak terhadap lingkungan. Mari berupaya agar apa yang kita laksanakan hari ini, dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda harapan bangsa,” tutur Wiyos.

Indonesia Green Forestry & Environment Expo ke-13 diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dari tanggal 2-5 Maret 2023 di JEC. Acara ini digelar dalam rangka memberikan semangat cinta hutan dan lingkungan serta pelestarian budaya tradisional kepada masyarakat.

Baca Juga Pemda DIY Dukung Satu Data Nasional, Minimalisir Duplikasi Ganda

Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK RI, Agus Justianto mengatakan pihaknya mengajak seluruh pihak untuk terus bersemangat dan optimis dalam mengakselerasi implementasi pengendalian perubahan iklim. Menurutnya, Indonesia terus memperkuat aksi-aksi di lapangan dengan leading by example untuk berbagai aksi nyata.

“Beragam upaya telah kita lakukan selama ini, baik itu konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan lestari, pengendalian pencemaran lingkungan, maupun upaya turut mengatasi isu global terkait dengan perubahan iklim dan juga kerusakan lingkungan. Kita juga perlu semakin memperteguh komitmen dan tanggung jawab dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan seluruh umat manusia,” paparnya.

Berkaitan dengan pengendalian perubahan iklim, Agus mengungkapkan, Indonesia terus berupaya untuk memimpin dan memberi contoh. Beberapa waktu lalu, Indonesia juga telah berhasil melakukan peningkatan kontribusi yang dilakukan secara nasional dalam hal penurunan emisi, baik dengan kemampuan sendiri maupun dukungan internasional.

“Saya meyakini, melalui pameran kali ini kita bersama-sama dapat saling berbagi informasi tentang berbagai upaya yang kita lakukan, dalam mendukung pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Mulai dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, NGO, akademisi, media, dunia usaha, dan elemen masyarakat, mampu menunjukkan berbagai upaya yang telah dilakukan, demi lingkungan yang lebih baik lagi,” katanya.

Indonesia Green Forestry & Environment Expo ke-13 juga sebagai ajang pameran berbagai produk hasil hutan berupa kayu maupun bukan kayu yang bersumber dari praktik pengelolaan hutan lestari. Selan itu, upaya-upaya perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem, juga ikut ditampilkan, termasuk kisah sukses pemberdayakan masyarakat sekitar hutan. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.