Berita Nasional Terpercaya

Pasca Erupsi Gunung Merapi, Warga Masih Bisa Beraktivitas Pada Jarak Aman

3

SLEMAN, BERNAS.ID – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa beserta pihak terkait melaksanakan pemantauan di sejumlah lokasi pasca erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023). Di antaranya, Pos Pengamatan Gunung Api Merapi Kaliurang, Pos Pantau Merapi Turgo, Desa Wisata Turgo dan para pelaku pariwisata di Umbulharjo, Cangkringan.

Tak hanya pemantauan, Wakil Bupati Sleman juga berkoordinasi dengan Kapolresta Sleman Kombes Pol Aris Supriyono, Dandim 0732/Sleman Letkol Arm Danny A.P Girsang S.Sos.,M.Han, Kepala BPTTKG Agus Budi Santoso, Kepala BPBD Sleman Makwan, dan Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid.

Baca Juga Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Potensi Bahaya 7 Kilometer

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengajak masyarakat agar tidak perlu terlalu panik, tapi dihimbau tetap waspada dan tetap berada di jarak aman. Ia menyebut jalur evakuasi dan barak pengungsian saat ini dalam kondisi siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Danang mengatakan, masyarakat masih bisa melakukan kegiatan tersebut dengan tetap memperhatikan jarak aman terkait aktivitas pariwisata dan perekonomian di sekitar gunung Merapi. Untuk itu, bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar gunung Merapi diharapkan bisa turut aktif melaporkan perkembangan aktivitas gunung Merapi kepada pihak yang berwenang.

“Saya harap pelaku wisata, masyarakat, pelaku ekonomi, terus meningkatkan kewaspadaan dan komunikasinya dengan fasilitas apapun, baik dengan HT, HP, dan lainnya,” kata Danang.

Kepala BPBD Sleman, Makwan, menyebut pihaknya telah membuat rencana kontinjensi dampak erupsi ini dengan jarak sejauh 9 kilometer dari kawah Merapi. Ada tujuh Kalurahan yang masuk dalam radius tersebut, diantaranya Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo, Purwobinangun, Hargobinangun, Girikerto, dan Wonokerto.

“Kalau BPTTKG sudah menyampaikan bahayanya 9 kilometer, maka kami sudah punya skenario tujuh desa teratas ini akan dilakukan evakuasi. Tapi selama itu belum, maka belum kami lakukan evakuasi,” ucapnya.

Ia menyebut BPBD Sleman telah menyiapkan sebanyak 32 titik pengungsian. Setiap padukuhan yang ada di tujuh kalurahan teratas juga telah dibekali SOP terkait skenario evakuasi jika terjadi hal yang membahayakan warga.

Baca Juga Merapi Erupsi, Bupati Minta Masyarakat Waspada

Kepala BPTTKG, Agus Budi Santoso, menyampaikan Merapi mengalami erupsi secara signifikan sejak Sabtu hingga Minggu siang, yakni sebanyak 52 kali. Meski begitu, menurutnya erupsi Merapi sudah terjadi secara terus menerus sejak 4 Januari 2021.

“Jika dikatakan Merapi erupsi hari Sabtu kemarin, iya benar. Tapi sebenarnya Merapi erupsi sudah dua tahun lebih, yakni sejak 4 Januari 2021, dan status siaganya pada 5 November 2020,” jelas Agus.

Ia juga berharap para stakeholder dapat menyikapi erupsi ini secara proporsional agar tidak terjadi panik yang berlebihan di masyarakat. Menurutnya masyarakat juga masih bisa beraktivitas seperti biasa di luar zona bahaya erupsi Merapi.

“Sebab Merapi ini juga mempunyai sisi manfaatnya bagi masyarakat, baik itu pariwisata, perekonomian, pertanian, dan lainnya,” tukasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.