Pemkab Gunungkidul Giatkan Tanam Tumbuhan Langka

GUNUNGKIDUL, BERNAS.ID – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menginstruksikan jajarannya di tingkat OPD, Panewu, dan Lurah untuk menanam tanaman langka untuk kelestarian. Ada sekitar 22 tanaman yang wajib ditanam di lingkungan kantor setempat.
Instruksi penanaman tanaman langka diperkuat dengan surat edaran (SE) Bupati Gunungkidul tentang perintah pelaksanaan penanaman tanaman langka. Surat edaran tersebut bernomor 500.3.1.1/2023, ditujukan kepada OPD, Panewu dan Lurah se-Kabupaten Gunungkidul.
Baca Juga Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Potensi Bahaya 7 Kilometer
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Gunungkidul, Hary Sukomono mengatakan, penanaman tanaman langka bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan melestarikan nilai sejarah penamaan dusun/kalurahan.
“Tanaman langka yang ditanam jenis asli di wilayah masing-masing,” tuturnya usai meresmikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kapanewon Nglipar, Rabu (15/3/2023).
Lanjut tambahnya, untuk Kepala OPD, nantinya jenis tanaman langka wajib ditanam di masing-masing kantor. Sedangkan, untuk Dinas Pendidikan, para kepala sekolah diinstruksikan untuk menanam di masing-masing sekolahan. “Ada 22 tanaman yang diintruksikan untuk ditanam,” tuturnya.
Baca Juga Merapi Erupsi, Bupati Minta Masyarakat Waspada
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, peluncuran penanaman tanaman keras secara simbolis sudah dilaksanakan dengan pemberian bibit tanaman kepada kepala desa. Ke depan, diharapkan masyarakat bisa mencari sendiri bibit tanaman langka untuk ditanam secara mandiri.
“Sebanyak-banyaknya ditanam, dirawat, kita harapkan partisipasi masyarakat untuk mengikuti program ini,” kata Sunaryanta.
Dua puluh dua jenis tanaman keras yang wajib ditanam di antaranya, Kepuh (Sterculia foetida), Kutu (Bridelia stipularis), Laban (Vitec pubescens), Lo (Ficus glumerata roxb), Mojo (Feroniella lucida), Preh (Ficus ribes), Pulai ( Alstonia schlaris), Rempelas (Ficus ampelas), Asam Jawa (Tamarindus indica), Bintaos (Wrightia javanica), Klumpit (Terminalia microcaroa), Bendo (Artocarpus elasticus).
Selanjutnya, Bulu (Ficus Elasticus), Ilat-ilat (Ficus callosa), Ipik ( Ficus superba), Kepil (Nauclea subdita), Serut (Streblus asper), Talok Lanang (Grewia paniculata), Tebelo Pusuh (Cinchona spec), Dlingsem (Homalium tomentosum), Winong (Tetrameles nudiflora) dan Santigi. (jat)