Berita Nasional Terpercaya

Komposisi Wagner, Grieg dan Bizet Sukses Ditampilkan di ISI Jogja

1

BANTUL, BERNAS.ID – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar konser simfoni “The Three Masterpieces”, Jumat (17/3/2023) malam di Concert Hall ISI Yogyakarta. Dalam konser ini, Orkes Mahasiswa ISI Yogyakarta sukses menampilkan karya-karya dari tiga komponis Eropa legendaris, yakni Richard Wagner, Edvard Grieg, dan Georges Bizet.

Budhi Ngurah yang bertindak sebagai konduktor, sukses memimpin para musisi dalam pementasan malam tersebut. Ia selama ini dikenal sebagai seorang cellist, komponis dan akademisi yang sangat produktif.

Baca juga: Menyambut Kemerdekaan Indonesia, Twilite Orchestra Adakan Konser Simfoni Negeriku

Ada beberapa komposisi karya tiga komponis yang dimainkan secara rapi di konser kali ini. Yang pertama adalah Die Meistersinger von Nürnberg – Vorspiel karya komponis Jerman, Richard Wagner. Die Meistersinger von Nürnberg (The Mastersingers of Nuremberg) merupakan opera dalam tiga babak yang diciptakan oleh Wagner pada tahun 1868. Vorspiel (Prelude) adalah pembukaan dalam opera tersebut.

Secara keseluruhan menceritakan tentang kisah cinta manusia yang sederhana. Selain itu juga menyampaikan gambaran sempurna tentang kehidupan dan adat istiadat Nuremberg.

Selain itu dimainkan secara apik Peer Gynt Suite No. 1 karya komponis Norwegia, Edvard Grieg. Peer Gynt Suite No.1, Op. 46 merupakan karya yang ditulis oleh Grieg pada tahun 1875. Terdapat 4 bagian yaitu Morning Mood, The Death of Åse, Anitra’ s Dance, dan In the Hall of the Mountain King. Karya ini menceritakan tentang perjalanan, mimpi, dan kejahatan Peer Gynt.

Komposisi lain adalah L’Arlésienne No. 2 karya komponis Georges Bizet. L Arlésienne (The Girl from Arles) merupakan karya yang diciptakan oleh komponis asal Perancis itu pada tahun 1879. Kisahnya tentang seorang pria muda yang mencintai dua wanita, namun tidak ada yang berjalan lancar sehingga ia mengambil nyawanya sendiri.

Baca juga: Cockpit Hadirkan “Tribute To Genesis” Di Jogja

Dr Suryati M.Hum selalu Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta mengatakan, konser ini sangat ditunggu-tunggu, karena ruangan konser telah vakum tidak dipakai selama dua tahun akibat Pandemi COVID-19. Ia berharap konser ini tidak berhenti di sini, namun bisa terus berlanjut di kemudian hari.

“Orkes mahasiswa ini menjadi ciri dari ISI Yogyakarta yang tidak dimiliki ISI-ISI lain,” ungkapnya. (den)

1 Comment
  1. […] Baca juga: Komposisi Wagner, Grieg Dan Bizet Sukses Ditampilkan Di ISI Jogja […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.