Jadi Entrepreneur Harus Mau Kerja Keras dan Kerja Cerdas

Sebuah kesuksesan ‘lahir’ bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata. Sebuah kesuksesan terwujud karena diikhtiarkan dengan kerja keras dan kerja cerdas, dan tidak kalah penting adalah harus melalui perenungan yang matang, keyakinan, keuletan dan niat baik.
Dalam buku Steven K. Scott yang berjudul “A Millionaire’s Notebook: how ordinary people can achieve extraordinary success“ yang kemudian dialih bahasakan oleh Haris Munandar dengan judul, “Catatan Seorang Milyuner: bagaimana orang biasa-biasa meraih sukses luar biasa“, diungkapkan bagaimana seseorang yang bisa keluar masuk berbagai perusahaan (dalam kurun waktu enam tahun setelah lulus universitas tercatat sembilan kali ganti pekerjaan), dan akhirnya menjadi milyuner. Wow luar biasa!
Bagaimana bisa seseorang yang menurut salah satu bosnya tidak mungkin sukses dalam bidang pemasaran menjadi ahli pemasaran konsumen yang paling sukses di Amerika? Dan bagaimana caranya sebuah perusahaan kecil yang ia miliki bersama enam mitranya menjadi perusahaan yang paling produktif di Amerika?
Kalau d Indonesia, kita bisa catat bagaimana seorang Bob Sadino yang dulunya penjual telor bisa menjadi pengusaha sukses. Belum lagi dengan Martha Tilaar, Moeryati Sudibyo dan pengusaha lainnya yang bisa meraih sukses yang luar biasa seperti sekarang ini?
Mereka bisa seperti itu bukan karena keberuntungan, dan bukan karena jenius, tapi bisa sukses luar biasa, karena mereka memang mau kerja keras dan kerja cerdas. Penulis yakin, Anda pembaca tulisan ini bisa saja menerapkan serangkaian langkah-langkah khusus. Memang seseorang yang ingin menjadi sukses bukan hal mudah bagi mereka yang belum paham akan potensi dirinya. Tetapi, ketika kita melihat orang sukses, pikiran kita sering kali kagum, terpukau, dan hanyut ke pikiran ingin seperti tokoh atau figur yang kita idolakan itu.
Enak yah jadi pengusaha sukses, enak yah jadi bintang film, enak yah jadi model iklan, enak yang jadi dosen teladan, enak yah punya rumah makan yang besar dan banyak pengunjungnya, enak yah jadi dosen teladan, enak yah memenangkan lomba karya ilmiah dengan hadiah besar, enak yah jadi orang ternama yang pastinya punya uang dan harta yang banyak dan berlimpah serta banyak penggemar
Nah, disinilah kita memang mudah terpukau dengan figur-figur atau orang-orang sukses seperti itu, sehingga, kita kemudian ingin meniru dan bisa seperti mereka, tentu saja dengan segala potensi dan bakat yang dimilikinya.
Anda mungkin juga bertanya, apakah kita bisa seperti mereka atau justru kita semakin down ketika melhat mereka? Saya kira masih banyak pertanyaan yang akan menghinggapi kita sebagai insan manusia yang tentu saja ingin menjadi yang terbaik dari sebelumnya. Bukan sebaliknya, hari ini sama dengan hari kemarin atau yang lebih prihatin lagi kalau hari ini lebih jelek dari hari kemarin.
Namun, Penulis dan tentu saja pembaca tulisan ini harus yakin bahwa apapun kalau kita mau belajar, mau menekuni sesuatu, mau berbuat yang terbaik untuk diri kita dan punya kemauan besar kita untuk maju, maka tetap perlu belajar mengintrospeksi diri kita apa yang menjadi kekurangan pada diri kita, dan apa yang menjadi kekuatan atau kelebihan diri kita agar kita bisa menjadi orang pilihan.
Namun, kalau kita sama sekali tidak ada upaya belajar dan mengevaluasi diri atau tidak mau mawas diri atau introspeksi diri atau tidak mau menerima kritikan atau saran orang lain, tentu sangat disayangkan dan amat sulit lagi bagi kita bisa menjadi deretan-deretan orang sukses. Kuncinya yah kita harus setiap saat, setiap waktu dan dimana pun berada, harus siap kerja keras dan kerja cerdas.*** (Joko Indro)