Menko PMK Sebut UMKM Mendorong Peningkatan investasi dan Ekspor Indonesia

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – UMKM memiliki peran yang besar dalam perekonomian Indonesia dengan jumlah lebih dari 64,2 juta unit usaha yang menyumbang 61,9 persen produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen terhadap tenaga kerja. Selain itu, UMKM juga berperan dalam mendorong peningkatan investasi dan ekspor Indonesia dengan total investasi di sektor UMKM yang mencapai 60 persen dari total investasi nasional dan kontribusinya terhadap ekspor nonmigas nasional mencapai 16 persen.
Baca Juga Mendag Optimis Indonesia Mampu Hadapi Perlambatan Ekonomi 2023
Di sisi lain, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat dari 3,4% pada tahun 2022, menjadi 2,9% pada tahun 2023. Meskipun demikian, pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh solid sebesar 5,2%. Kinerja tersebut dapat dicapai meski ekonomi global terus mengalami periode pasang surut.
“Untuk itu, kita tetap harus menjaga momentum perbaikan di tahun 2022 yang tergambarkan dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menurun, diiringi situasi sosial masyarakat atau pergerakan ekonomi yang membaik pasca pandemi,” tutur Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) dalam acara Pengajian Ramadhan 1444 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di UMY, Minggu (26/3/2023).
Menurut Muhadjir, meskipun kemiskinan menurun, namun angka kemiskinan masih relatif tinggi sehingga upaya yang dilakukan mesti lebih keras lagi agar dapat mengentaskan kemiskinan dengan cepat. Dari 9 orang terkaya di Indonesia, Itu sebanding dengan 100 juta orang yang paling miskin di Indonesia.
“100 juta orang yang miskin itu sama dengan 9 orang yang terkaya di Indonesia. Jadi ketimpangannya memang masih terlihat. Salah satu cara mengentaskan kemiskinan yang dapat dilakukan adalah dengan melalui pemberdayaan masyarakat terutama mendorong kewirausahaan serta sektor UMKM, ” tutur Muhadjir.
Baca Juga Bappebti Imbau Masyarakat Waspadai Perdagangan Aset Kripto
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga mengungkapkan, meski UMKM memiliki peran yang besar dalam perekonomian Indonesia, penelitian menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah seperti akses pembiayaan, kualitas SDM yang rendah dan daya saing serta produktivitas.
Untuk itu, menurut Muhadjir, sinergi antarstakeholders memiliki peran dalam pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan hal tersebut dapat menjadi peluang strategis bagi Muhammadiyah untuk mengambil peran lebih terhadap pertumbuhan ekonomi umat dan bangsa.
“Inilah tanggung jawab Muhammadiyah dan kita harus berubah dari dalam, ada yang dari luar tapi juga harus ada yang dari dalam, karena tidak mungkin kita dapat mengubah kebijakan tanpa ikut menjadi bagian dari dalam,” pungkas Muhadjir. (jat)