SLEMAN, BERNAS.ID – Prodi Arsitektur, Fakultas Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) Yogyakarta telah selesai menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tema “Grand Konsep Kawasan Atraksi Desa Wisata Tlatar Kandangan” yang dilaksanakan (22/6/2023) oleh dosen dan mahasiswa di mata kuliah metode perancangan (Architecture Tools And Method).
Kegiatan ini didampingi oleh Iqbal A.A. Rahman, S.Ars., M.Arch sebagai dosen pengampu mata kuliah dan yang merupakan Dosen Tetap Program Studi Arsitektur dan Astereizha H Dania, S.Ars., M.Arch selaku Ketua Jurusan Prodi Arsitektur di Universitas Mahakarya Asia di Yogyakarta.
Dalam kegiatan ini melibatkan mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah tersebut yaitu : Ibnu Nur Ashiqin, Randi R, Binti S, Intan Bella N, Khaerul Annam, Muhammad Ilham L.
Kegiatan analisa awal pembuatan grand konsep tersebut bermula dari kebutuhan Desa Wisata Tlatar dalam mengembangkan Kawasan wisatanya, salah satunya adalah kebutuhan konsep awal untuk menjadi area atraksi sebagai daya Tarik Wisata.
Lokasi Desa Wisata Tlatar Kandangan memiliki potensi yang cukup bagus karena terletak di barat daya Gunung Merapi dengan jarak sekitar 10 kilometer dari puncak.
Kegiatan pembuatan grand konsep telah dilakukan pada tanggal (22/6/2023). Dimulai dari survey lahan dan wawancara ke pihak-pihak terkait seperti pengurus Desa Wisata Tlatar.
Tim mahasiswa dibagi menjadi kelompok untuk melakukan pengukuran, penitikan lokasi dan pencatatan informasi penting. Dari hasil survey dan wawancara tersebut menghasilkan masalah-solusi-strategi untuk dianalisis dalam menentukan konsep besar yang bisa diaplikasikan pada lahan yang akan didesain tersebut.
Beberapa potensi dari lahan yang akan dirancang adalah ditengah hutan dan berdekatan dengan sungai yang sangat bersih. Konsep yang diusung mahasiswa setelah dianalisis permasalahannya yaitu memakai konsep Eco Friendly Oasis yang digabungkan dengan tagline Biofilik dan Biomimikri, dimana konsep tersebut bertujuan untuk menciptakan menciptakan tempat yang besar dengan konsep yang ramah lingkungan (eco-friendly) dan memberikan pengalaman yang menyenangkan serta menenangkan seperti halnya sebuah oasis.
Konsep tersebut berfokus pada penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, penggunaan bahan-bahan yang daur ulang dan ramah lingkungan, serta pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Beberapa solusi yang diberikan oleh mahasiswa untuk lahan tersebut adalah area pemancingan, pemberian batu pijakan dan ikon yang menjadi kekhasan lahan atraksi, jalan setapak, kanopi hijau dan modelling atap yang mengoptimalisasi sirkulasi udara pada ruangan. (Ibnu)