Berita Nasional Terpercaya

Mengenal Potensi Sumber Daya Hayati Indonesia

1

BERNAS.ID – Indonesia yang dijuluki sebagai zamrud khatulistiwa sejatinya menyimpan potensi sumber daya hayati yang melimpah ruah. Tidak kurang dari 30.000 jenis tumbuhan obat terdapat di daratan, dan lebih kurang dari 10.000 jenis biota laut terdapat di lautan Indonesia.

Pantas saja, jika Indonesia disebut sebagai negara dengan Mega Biodiversitas terbesar di dunia yang melingkupi daratan dan lautannya. Bahkan, garis pantai Indonesia adalah terbesar nomor dua setelah Kanada.

Sumber daya hayati Indonesia ini selain dari tumbuhan dan biota lautnya, juga berupa kekayaan alami dari mineral, hewan dan jasad renik.

Jenis tumbuhan obat yang banyak dimanfaatkan diantaranya dari famili Asteraceae atau bunga-bungaan, Myrtaceae atau jambu-jambuan, Leguminocea atau polong-polongan, Zingiberaceae atau empon-empon, dan Poaceae atau rumput-rumputan.

Baca Juga : Jamu dan Herbal Pelangsing, Apakah Aman dan Efektif?

Ditambah lagi beberapa jenis tumbuhan obat yang berasal dari pengetahuan lokal setiap etnis suku bangsa di Indonesia yang berjumlah 1065 etnis. Jenis tumbuhan obat ini lazim disebut etnobotani da bahkan hanya terdapat di wilayah tertentu di Indonesia (endemic plant).

Diantara contoh tanaman endemik ini seperti buah merah Papua, sarang semut Papua, kayu Akway Papua, rumput kebar Papua, daun gatal Papua, daun bungkus Papua, pasak bumi kalimantan, tabat barito Kalimantan, akar gantung Sumatera, taxus Sumatera, Sanrego Sulawesi, purwoceng Wonosobo, dan lainnya.

Kekayaan alami Indonesia ini membentuk sistem ramuan tradisional tidak kurang dari 25.000 lebih ramuan yang disebut sebagai etnomedisin Indonesia.

Tidak kalah dengan tumbuhan obat, potensi sumber daya biota lautnya yang banyak dimanfaatkan untuk kesehatan diantaranya teripang atau gamat atau mentimun laut. Jenis teripang diperkirakan tidak kurang dari 1.200 spesies, 29 spesies teripang menjadi komoditas ekspor, dan melimpah di perairan Indonesia.

Data FAO pada tahun 2000 mencatat Indonesia merupakan penghasil teripang terbesar di dunia mencapai 2500 ton. Data dari KKP sepanjang 2015 menunjukan ekspor teripang meningkat sampai 1200 ton pertahun dengan tujuan ekpor negara China.

Selain itu, berbagai jenis alga khususnya mikro alga seperti spirulina dan chlorella banyak dimanfaat sebagai sumber bahan baku obat. Ada 2 jenis spirulina yang dimanfaatkan dalam dunia kesehatan yaitu jenis platensis dan maxima.

Biota laut lainnya yang juga melimpah di Indonesia adalah jenis rumput laut/alga khususnya dari famili Cottoni dan Sargassum. Ditambah sumber biota laut dari berbagai jenis ikan yang melimpah seperti ikan cucut yang hatinya bisa digunakan sebagai sumber squalen untuk terapi adjuvant pada vaksinasi.

Potensi sumber daya alami Indonesia dari jenis mineral baik makromineral seperti natrium, kalsium, dan lainnya atau mikro mineral seperti zat besi, selenium, manganum, dan lain-lain memberi banyak manfaat bagi kesehatan.

Sumber mineral ini dapat diperoleh dari sumber makanan (dietary) atau pangan fungsional (supplementary). Mineral ini digunakan untuk mengaktifkan metabolisme dalam tubuh agar bekerja secara optimal melalui sistem enzimatis.

Dengan kata lain, berbagai mineral tersebut berperan penting sebagai ko-faktor atau biokatalisator dalam reaksi biokimiawi dalam tubuh. Tanpa keterlibatan mineral tersebut, lebih dari 350 jenis enzim tidak dapat bekerja dengan baik.

Sumber daya hayati yang tidak kalah melimpahnya selain dari tumbuhan, biota laut dan mineral adalah dari hewan. Berbagai jenis hewan telah banyak dimanfaatkan dalam dunia kesehatan di Indonesia, seperti ikan gabus, ikan mujahir, lebah, cacing tanah, jangkrik, belalang, undur undur dan lainnya.

Baca Juga : Trik Bijak dan Pintar Meramu Jamu dari Bahan Temu-temuan

Sebagaimana diketahui, ikan gabus menjadi sumber albumin yang banyak dimanfaatkan untuk penyembuhan luka. Selain ikan gabus, sumber protein hewani dapat diambil dari ikan mujahir dengan kandungan protein hingga 90%.

Demikian juga dengan turunan produk lebah yang disebut sebagai Apiterapi mencakup madu, propolis, royal jelly, sengat, wax dan bee pollen. Cacing tanah terutama dari jenis lumbrikus dimanfaatkan dalam terapi demam tifoid atau tifus.

Jangkrik banyak digunakan dalam dunia kosmetik karena banyak mengandung kitosan pada rangkanya, sedangkan undur-undur dimanfaatkan oleh sebab mengandung komponen sulfonilurea untuk mengendalikan kadar gula darah.

Dari berbagai daerah di Indonesia, pemanfaatan hewan untuk kesehatan menunjukkan sebuah kearifan lokal yang terus terjaga dan lestari.

Terakhir, sumber daya hayati Indonesia dari berbagai koleksi mikroorganisme terutama jenis bakteri laktat dimanfaatkan untuk pengembangan probiotik.

Di satu sisi, bakteri laktat ini membutuhkan sumber makanan dari jenis serat yang disebut prebiotik seperti polisakarida turunan mannan misalnya galaktomanan, glukomannan dan juga dari jenis fruktan.

Kombinasi antara keduanya yaitu probiotik dan prebiotik disebut dengan istilah synbiotik. Produk jenis ini banyak di pasaran yang sudah dikenal luas sebagai susu fermentasi.

(Penulis: Kintoko | Anggota Dewan Jamu DIY | Dosen Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta | Apoteker Praktik Herbal Indonesia)

 

1 Comment
  1. Dadang says

    Tq

Leave A Reply

Your email address will not be published.