Andalkan Teknologi Unreal Engine, Film “Djuanda Pemersatu Laut Indonesia” Mulai Digarap Muhammadiyah

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Tokoh nasional Djuanda memang tidak sepopuler tokoh tokoh bangsa lain seperti Bung Karno, Bung Hatta atau Syahrir. Namun banyak yang berpendapat bahwa Djuanda adalah orang terpenting ketiga setelah dwi tunggal Soekarno-Hatta.
Ini terbukti dengan tercetaknya sosok Djuanda di lembaran uang 50 ribu rupiah, sedangkan Soekarno Hatta dalam lembar 100 ribu rupiah.
Terlepas dari anggapan itu, memang tidak bisa dipungkiri bahwa Djuanda Kartawidjaja memiliki peran sangat besar untuk negeri mulai sejak masih dalam jajahan Belanda, pendudukan Jepang, kedatangan NICA, sampai dengan akhirnya kedaulatan Indonesia sepenuhnya didapatkan dan terus berbenah di masa-masa awal kemerdekaan.
Berdasar fakta itulah, Muhammadiyah kini mulai memproduksi film biopic tentang Djuanda yang berjudul “Djuanda Pemersatu Laut Indonesia”.
Baca juga: 12 Pahlawan Nasional Tertera Pada Desain Uang NKRI Baru
Gunawan Budiyanto, Ketua Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah menjelaskan, anak muda jaman sekarang perlu dikenalkan dengan kisah hidup Djuanda, yang memang belum banyak dipahami. Sosoknya berhasil mempersatukan khasanah laut Indonesia, sehingga sangat layak difilmkan.
“Ceritanya mirip dengan kisahnya Jendral Sudirman, sama-sama kepala sekolah Muhammadiah yang meninggalkan dunia pendidikan untuk berjuang melawan penjajah,” kata dia di PP Muhammadiyah, Senin (7/8/2023).
Djuanda adalah seorang insinyur, sosoknya pendiam, dan sejak kecil diajarkan untuk menghindari konflik agar bisa fokus dalam melakukan pekerjaan.
Perjuangannya bukan dengan mengangkat senjata tapi membenahi manajemen untuk membangkitkan dan memperbaiki perekonomian negara, membuat strategi-strategi kebijakan yang selalu berpihak pada rakyat, menciptakan administrasi negara yang rapi, dan merancang segala hal yang dibutuhkan oleh bangsa, baik di era sebelum kemerdekaan sampai pada masa pembangunan setelah proklamasi kemerdekaan.
Catatan terbesar jasanya dalam sejarah Indonesia adalah Deklarasi Djuanda. Sebuah konsepsi kesatuan kewilayahan nasional yang bukan saja suatu kesatuan antara darat dan laut, tapi juga mencakup suatu kesatuan dengan wilayah udara di atasnya dan seluruh kekayaan alam yang terkandung dalam bumi Indonesia.
Deklarasi Djuanda merupakan salah satu dari tiga tiang utama kesatuan negara dan bangsa Indonesia, yaitu Kesatuan Kejiwaan yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda 1928, Kesatuan Kenegaraan dalam NKRI yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta 1945, dan Kesatuan Kewilayahan (darat, laut udara dan kekayaan alam) yang dideklarasikan oleh Djuanda pada tahun 1957.
Baca juga: Aktor Ganteng Yang Jadi Pahlawan Nasional
Begitu pentingnya sosok Djuanda di Indonesia menurut produser film tersebut Andika Prabhangkara, adalah alasan utama untuk mengangkat sosoknya dalam sebuah karya film. Ia mengaku sudah merencanakan film ini sejak dua tahun lalu, dan mulai memproduksi sejak tahun lalu.
“Hari ini penulisan draft 1 sudah OK, tinggal direvisi. Untuk bintang film hari ini baru casting. Akan tiga artis untuk memerankan Djuanda dari usia muda hingga di pemerintahan,” kata dia.
Ia meneruskan, ditargetkan, bulan September nanti akan dimulai pengambilan gambar. Pihaknya akan mengandalkan teknologi digital terkini unreal engine untuk menciptakan lokasi dan kondisi nyata masa lalu di era Djuanda.
“Separuh mengandalkan digital, separuh menggunakan teknologi film konvensional. Untuk biaya film memang cukup besar, belum bisa kami sampaikan karena masih berkembang terus,” katanya. (den)