Antisipasi El Nino, PDAM Sleman Amankan Tiga Lokasi Ini

SLEMAN, BERNAS.ID – Pemerintah Kabupaten Sleman baru saja menerima bantuan program pendamping sebesar Rp1 Miliar dari Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam kegiatan National Urban Water Supply Project (NUWSP) di Bali, Kamis (3/8/2023). Bantuan tersebut akan digunakan untuk pengadaan dan pemasangan pipa distribusi utama IPA Pendekan Berbah di Unit Prambanan 2 melalui PDAM Sleman.
Baca Juga: Syawalan Lintas Iman Pupuk Persahabatan Antar Umat Beragama
Direktur Utama PDAM Sleman, Dwi Nurwata mengatakan bantuan tersebut bertujuan untuk percepatan pengadaan air bersih untuk daerah-daerah yang belum memiliki akses seperti wilayah Berbah dan Prambanan. Menurutnya, dua daerah tersebut dianggap rawan kurang air.
“Suplai air diambilkan dari Sungai Opak, yang dibangun Pemerintah Pusat melalui APBN,” kata Dwi.
Lanjut tambahnya, setelah proyek pemasangan pipa distribusi utama di wilayah Pendekan, Unit Prambanan 2 selesai, Pemerintah Pusat akan menyerahkan bangunan fisiknya ke PDAM Sleman untuk dimanfaatkan bagi masyarakat. Untuk wilayah Berbah, total ada bantuan untuk 400 jaringan yang akan diberikan secara bertahap. Untuk tahun pertama, akan diberikan 75 jaringan dahulu.
“Kita nanti hanya menerima fisiknya, lalu dioptimalkan untuk pemasangan jaringan rumah. Kita selanjutnya mengembangkan infrastrukur jaringan yang dipasang untuk melayani air bersih pada masyarakat,” tutur Dwi.
Terkait antisipasi kemarau El Nino, Dwi mengatakan PDAM Sleman telah memiliki pengalaman ketika mendekati musim kemarau di bulan Agustus, September, dan Oktober.
“Kita rapatkan seluruh kanit, kacab, kabag. Ada beberapa lokasi yang kita amankan, pertama Depok karena layanan air bersih banyak ke non-domestik seperti hotel dan apartemen. Pemenuhan kebutuhan air di Depok cukup besar,” tutur Dwi.
Baca Juga: Pemuda Gereja Ikut Pengamanan Sholat Ied Di Alun-Alun Wates
Untuk wilayah kedua, Dwi menyebut Prambanan dan Berbah karena suplai air bersih di sana masih kurang sehingga perlu dibangunkan jaringan oleh Pemerintah Pusat di Pendekan, Berbah dengan debit 30 liter per detik.
“Diharapkan nanti pas puncak-puncaknya El Nino atau kemarau masih bisa melayani dengan baik,” tukasnya.
Untuk pengurangan penggunaan kemasan air minum plastik, Dwi mengatakan pihak Daxu telah melakukan terobosan dengan merintis kemasan air minum. menggunakan kaca.
“Hasil hitungan memang akan lebih mahal. Kita sudah mulai mendesain dengan kaca. Di hotel-hotel mulai menggunakan kaca,” tutup Dwi. (jat)