Berita Nasional Terpercaya

Ulasan Situasi Politik Nasional di Awal September 2023

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Peneliti senior lembaga kajian publik INSPECT yang juga Dosen UMY Ahmad Ma’ruf menyampaikan, dinamika politik nasional saat ini semakin menarik untuk dicermati. Setelah ada kesepakatan baru antara Nasdem dengan PKB yang sepakat mengusung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, reaksi yang cukup keras ditunjukkan Partai Demokrat. Diksi pengkhianatan, penelikungan dan penjagalan berulang disuarakan oleh kubu Demokrat.

Hampir semua partai menurutnya merespons dinamika politik hari ini. Pecah kongsi antara Gerindra dengan PKB resmi terjadi. Sisi lain muncul koalisi baru Nasdem PKB.

“Sangat mungkin Demokrat juga akan membuat poros tandingan bersama PKS dan PPP. Ada potensi muncul pasangan baru AHY dan Sandi [Sandiaga Uno],” ujarnya, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Muhaimin Siap Nyapres, Lirik Seorang Menteri Jadi Cawapres

Ia berpendapat, format politik 2024 di negeri ini berpola kuadran. Akan ada empat kotak yg terisi pasangan capres cawapres. Pasangan dari poros Demokrat menjadi pengisi kuadran keempat, setelah tiga kuadran telah terisi oleh capres Ganjar dari kubu PDIP, capres Prabowo dari kubu Gerindra, dan Anies dari kubu Nasdem. Empat kuadran ini akan menjadi ajang bertanding pada putaran pertama.

“Pada pemilu 2024, penentu poros capres yang akan laju lolos pada putaran pertama adalah capres yang didukung partai dengan militansi kader yang tinggi dan ketersediaan logistik yang besar. Kubu yang melimpah logistik belum tentu jadi pemenang kalau nihil militansi kader. Demikian sebaliknya,” ujar dia.

Mencermati hasil berbagai survei independen, dirinya berpendapat, ada dua kubu yang potensial akan berkontestasi pada putaran kedua, yaitu poros PDIP melawan poros Gerindra. Kedua poros akan mendapat tambahan dukungan dari poros yang tumbang diputaran pertama.

“Nasdem PKB potensial merapat ke poros PDIP, sedangkan Demokrat PKS merapat ke poros Gerindra,” kata dia.

Baca juga: Mahfud Bantah Ada Upaya Pemerintah Jegal Anies

Ia menambahkan, kerasnya kompetisi pilpres 2024 harusnya tidak menjadikan kompetisi yang nihil etika politik. Karena bagaimanapun negeri ini memiliki budaya santun.

“Namun kasus cepatnya pecah kongsi calon pasangan Anies – AHY tanpa diawali dialog dan komunikasi para pengusung merefleksikan tumpulnya kesantunan politik dari para politisi. Sangat disayangkan panggung politik tidak mengedukasi masyarakat tetang budaya politik,” tandasnya. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.