Internalisasi Pengasuhan Balita Untuk Turunkan Stunting

JEMBER, BERNAS.ID – Internalisasi diartikan sebagai penghayatan, pendalaman, penguasaan secara mendalam yang berlangsung melalui pembinaan, bimbingan, dan sebagainya. Sebuah proses, karena didalamnya ada unsur perubahan dan waktu. Internalisasi pengasuhan balita bertujuan untuk menurunkan stunting di masyarakat.
Internalisasi pengasuhan balita diselenggarakan oleh BKKBN Jawa Timur bersama dengan DP3AKB Kabupaten Jember di Aula PB Sudirman, Kamis (12/10/2023).
Dalam laporannya, Kepala Bidang KBKS (Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera) DP3AKB, Asrah Joyo Widono, mengatakan seputar kegiatan tersebut. Acara Internalisasi pengasuhan balita di Kabupaten Jember itu diikuti oleh 263 peserta yaitu perwakilan pkk kecamatan, keluarga balita, penyuluh KB, kader binaan, COF (Center of Excellent).
Baca Juga : Sultan Tekankan Inovasi dan Penguatan Kolaborasi untuk Atasi Kemiskinan dan Stunting
Moderator kegiatan, Andy Asmara dari Technical Assisten BKKBN Jawa Timur menjelaskan kepada peserta, yang menjadi narasumber adalah psikolog dari Surabaya.
Sementara, Nur Khotimah selalu Kasubid Bina Ketahanan Remaja BKKBN Jawa Timur mengapresiasi upaya DP3AKB Jember dalam hal kegiatan itu.
Nur Khotimah menyampaikan, dalam hari yang bersamaan BKKBN Jawa Timur mengadakan kegiatan sejenis di 7 kabupaten dan kota. Terkait angka stunting, Nur Khotimah menyampaikan data-datanya.
Secara nasional angka stunting menurut hasil survey SSGI Tahun 2022 sebesar 21,6 persen. Untuk Provinsi Jawa Timur sebesar 19,2 persen. Sedangkan Kabupaten Jember sebesar 34,9 persen. Angka itu merupakan tertinggi seluruh Jawa Timur.
Baca Juga : Kalurahan Sidoluhur Menjadi Contoh Desa Bebas Stunting
Nur Khotimah memberikan informasi terbaru, untuk angka stunting Tahun 2023 berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI).
Sementara, Plt DP3AKB Poerwahyudi, dalam sambutannya mengatakan arti pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Pemberian Informasi dan Edukasi (KIE) dengan penerapan praktek sederhana tentang Pengasuhan 1.000 HPK (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) menjadi kegiatan untuk dalam menanamkan pentingnya nilai-nilai pengasuhan 1000 HPK melalui kegiatan internalisasi kepada ibu hamil, keluarga yang mempunyai baduta dan keluarga yang memiliki balita menjadi hal yang penting untuk dilakukan,” terang Poerwahyudi. (sgt)