Tantangan Humas Rumah Sakit Semakin Kompleks di Era Digital
SLEMAN, BERNAS.ID- Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (Perhumasri) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerjasama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) DIY menggelar simposium dan workshop nasional dengan tajuk “Strategi Membangun Branding dan Reputasi Rumah Sakit di Era Digital” dari tanggal 3-4 November 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dan kompetensi para humas di lingkungan rumah sakit.
Baca Juga Lurah Maguwoharjo Menjadi Tersangka Kasus Tanah Kas Desa
Selain itu, juga digelar Pelantikan Pengurus Perhumasri DIY untuk masa bakti 2023-2026. Turut hadiri Anjari Umarjianto.SH. S.Kom.MARS selaku Ketua Umum Perhumasri, Dr. Bambang Wibowo, Sp.O.G, SubSp.K.Fm, MARS, FISQua selaku Ketua Umum Persi Pusat, Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A selaku asisten Bidang Pemberdayaan SDM Setda DIY.
Anjari Umarjianto.SH. S.Kom.MARS selaku Ketua Umum Perhumasri mengatakan perhimpunannya memiliki visi profesionalisme humas untuk reputasi rumah sakit Indonesia. Untuk itu, setiap anggota Perhumasri wajib memiliki profesionalitas dan kompetensi sesuai standard.
“Kalau sudah profesional, harus mampu membangun reputasi. Misal reputasi personal, dia sebagai humas, lalu reputasi institusional, di tempat dia bekerja di rumah sakit, dan reputasi nasional, sebagai humas rumah sakit Indonesia. Humas harus punya nama baik bagi pasien keluarga masyarakat Indonesia,” terangnya ke awak media.
Lanjut tambahnya, tantangan dan isu untuk para humas rumah sakit saat ini, yaitu perubahan perilaku publik berubah karena perubahan zaman dan teknologi apalagi isu pasca Pandemi Covid-19. “Saat ini kebiasaan menggunakan layanan rumah sakit berubah dan persepsi terhadap rumah sakit berubah,” ucapnya.
Anjari juga menyebut sampai hari ini, humas masih belum sejajar dengan profesi lain di RS. Ia pun berharap kalau kompetensi meningkat, profesi humas bisa sejajar. “Kalau mampu sejajar mampu punya peran yang lebih besar sehingga akan mampu membangun kepercayaan Publik terhadap Rumah sakit. Sebab, humas itu strategis yang di tinggi di manajemen dan operasional,” urainya.
Eka Budi Santoso, Ketua Perhumasri DIY terpilih periode tahun 2023-2026 memiliki target ke depan penguatan internal untuk para humas rumah sakit. Penguatan itu bertujuan agar seorang humas memiliki kompetensi.
“Tugas humas itu complicated, pekerjaannya sangat banyak. Sebagai corporated branding, corporated identity, dan corporated culture. Hal itu terkait kepuasan pelanggan seperti penanganan komplain,” kata Eka.
Untuk itu, ia berkomitmen untuk menciptakan tim yang solid, humas yang berkompeten. Ia pun bertekad akan membawa humas tidak hanya di lingkungan internal di Indonesia, tapi mengembangkan sayap ke luar negeri dengan modal sertifikasi.
“Untuk itu, simposium menghadirkan pemateri dari dunia internasional, NGO dan WHO agar melek terhadap komunikasi dan digital. Selain itu, akan membuat kompotensi yang tersertifikasi misal dari BSNP,” ucap Eka.
Simposium diikuti 38 rumah sakit di wilayah DIY dan beberapa di antaranya merupakan rumah sakit utusan dari Jawa Tengah. Tema tersebut diambil sebagai salah satu wujud upaya Perhumasri DIY untuk menjawab tantangan berkembang digital, sekaligus meningkatkan pelayanan dan kepercayaan kepada masyarakat.
Baca Juga Lurah Aktif Caturtunggal Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Tanah Kas Desa
Dalam sambutan, Sri Sultan Hamengkubuwono X yang disampaikan Ir Sugeng Purwanto, M.M.A selaku asisten Bidang Pemberdayaan SDM Setda DIY mengatakan salah satu peran humas rumah sakit mengupayakan layanan melalui interaksi dengan pasien.
Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, rumah sakit harus memiliki humas yang mampu menjalankan perannya dengan baik dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit serta mempermudah pasien dalam mengakses informasi.
“Humas rumah sakit juga harus mampu mengembangkan program latihan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan staff rumah sakit, sehingga rumah sakit menjadi lebih dikena, lebih transparan serta lebih berdaya saing di era digital,” tukasnya. (Jat)