Berita Nasional Terpercaya

Bang Pur Getol Kembangkan SMK Unggulan

0

JEMBER, BERNAS.ID – Teknologi Informasi yang menjadi dasar Kurikulum Merdeka Belajar laksana pisau bermata dua. Di satu sisi, Basis Teknologi dalam memicu serta mendorong kemajuan dunia pendidikan merupakan suatu keniscayaan. Di sisi lain, “sentuhan” hubungan antarpribadi antara tenaga pendidik dengan peserta didik tidak bisa menggantikan teknologi.

Hal itu disampaikan oleh Anggota DPR RI H. Muhamad Nur Purnamasidi alias Bang Pur dalam acara Koordinasi Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Melalui Program SMK Pusat Unggulan. Acara tersebut kerja buah sama Komisi X DPR RI dengan Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi dihelat di Hotel Prima Lumajang, Senin (20/11/2023) diikuti oleh ratusan Guru SMK dan Kepala Sekolah.

Baca Juga : Dewan Tinjau Pembelajaran Tatap Muka di SMK N 1 Jogja, Begini Evaluasinya

Lebih lanjut, Politisi Senayan Dapil Jawa Timur IV Jember Lumajang dari Partai Golkar ini menyatakan rasa keprihatinan yang mendalam terkait dengan dunia pendidikan. Berbagai kisah tragis perundungan di dunia pendidikan menyisakan tanda tanya besar.

“Perundungan yang terjadi tidak hanya antar peserta didik, bahkan tenaga pendidik pun menjadi korban,” imbuhnya.

Berbagai kejadian itu harus menjadi perhatian serius dari semua pemangku kepentingan. Norma dan nilai luhur yang adiluhung (mulia dan utama) sebagai bangsa dengan harkat dan martabat tinggi seakan-akan hanya sebatas semboyan. Padahal idealitas kurikulum merdeka belajar bertumpu pada orientasi mewujudkan pelajar pancasilais, tanda-tanda pria yang akrab disapa Bang Pur.

“26 episode Kurikulum Merdeka Belajar secara yuridis formal memang belum menjadi Kurikulum Nasional,” sentil Bang Pur.

Meski demikian, secara konsepsi terdapat kemajuan dan akseleratif, bersinergi serta selaras dengan dinamika perkembangan serta perubahan yang terjadi.

Dalam kerangka itulah Pendidikan Vokasi melalui Program SMK Keunggulan pusat peningkatan akselerasi sebagai bagian bawaan dalam menyongsong Indonesia emas 2045. Bonus Demografi dengan usia produktif yang melimpah menjadi modal sosial yang wajib dikelola secara baik dan benar.

Baca Juga : Dirjen Imigrasi Luncurkan Visa Pendidikan hingga Pelayanan Paspor di Imifest 2023

“Kata kunci dalam menjawab problematika pendidikan Vokasi adalah sinergi dan kolaborasi yang bersifat simbiosis mutualisme antara dunia pendidikan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Dan tentunya diperkuat dengan kemauan politik yang konsisten dari pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat. Dengan demikian, Program SMK Pusat Keunggulan ke depan menjadi sokoguru dalam menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi tinggi, berkualitas, serta berdaya saing,” pungkas Bang Pur.

Sementara itu, Adri dari Dirjen Vokasi Kemendikbudristek RI menyatakan program SMK Pusat Keunggulan berfokus dan menitikberatkan pada peningkatan kompetensi serta karakter unggul peserta didik. Sedang terkait Hasil produk yang dihasilkan, yang memiliki nilai ekonomi itu menjadi “bonus”. (sgt)

Leave A Reply

Your email address will not be published.