Seniman dan Budayawan Jogja Melawan Ade Armando dengan Larungan
YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Melawan ocehan Ade Armando yang menghina Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan menuding praktik politik dinasti, Seniman bersama Budayawan Yogyakarta yang tergabung dalam Patembayan Nusantara menggelar Larung Sukerta, di Kali Gajah Wong, Taman Wisata Legawong, Yogyakarta, pada Selasa (5/12/2023).
Koordinator Larung Sukerta, Tri Agus Inharto menyampaikan, Larung Sukerta ini digelar dalam rangka melawan perkataan Ade Armando.
“Warga Yogyakarta tidak tinggal diam, tapi cara kita melawannya berbeda, yaitu dengan kebudayaan, yang nantinya menjadi spirit bagi masyarakat Yogyakarta untuk bergerak,” terangnya.
Baca Juga : PSI Meminta Maaf kepada Warga Yogyakarta Terkait Pernyataan Ade Armando
Ditegaskan Tri Agus Inharto, bahwa Ade Armando harus mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dia perbuat.
“Melalui Larung Sukerta ini bisa menjadi spirit bagi para penegak hukum dalam melakukan langkah-langkah hukum sesuai perundangan di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Pengamat Budaya Yogyakarta, Agus Becak mengatakan, Larung Sukerta ini sebagai simbol membuang kejahatan yang dilakukan Ade Armando terhadap warga Yogyakarta.
Baca Juga : Merespon Ade Armando, Sri Sultan Sebut Keistimewaan DIY Dilindungi Konstitusi
“Dalam filosofi Jawa, melarung itu membuang sangkala, yang artinya keburukan, keangkaramurkaan, kejahatan, dan laku-laku yang tidak benar,” tuturnya.
Dengan menggelar Larung Sukerta ini diharapkan dapat membuang semua keburukan, kejahatan, dan keangkaramurkaan Ade Armando. (cdr)