Pameran The Dagingtumbuh Vol. 21“Partai Komik Fotokopi” Digelar Besok
SLEMAN, BERNAS.ID – Komik The Dagingtumbuh Volume 1 bertajuk ‘Segar’ telah terbit pada bulan Juni tahun 2000, mengambil format kompilasi untuk pola penerbitannya. Kini dalam rentang waktu 24 tahun, tepat di bulan Juni Dagingtumbuh telah menembus hingga volume 21.
Peristiwa ini dirayakan, dengan launching buku dan pameran The Dagingtumbuh Vol.21 “Partai Komik Fotokopi” di Versus Project, DGTMB SHOP lantai 2, Jl. Poncowala, RT.01/RW.08, Kragilan, Sinduadi, Mlati Sleman, Yogyakarta, Sabtu 7 Juni 2024.
Terra Bajraghosa selaku penulis pameran menyampaikan, Dagingtumbuh digagas oleh seniman Eko Nugroho, sebagai sebuah konsep bentuk galeri seni yang berjalan; sebuah sikap kritis terhadap kondisi minimnya ruang galeri seni rupa di Yogyakarta, dan Indonesia.
Saat itu Eko masih menyandang status sebagai mahasiswa Seni Lukis di ISI Yogyakarta. Dagingtumbuh disebut sebagai komik karena formatnya yang berbentuk buku, berisi urutan gambar-gambar, diproduksi dengan teknik fotokopi.
“Ciri-ciri tersebut identik dengan komik indie pada masa itu seperti terlihat pada karya tunggal Athonk, kompilasi dari kolektif Core Comic dan Apotik Komik, yang telah ada sebelum Dagingtumbuh. Format isi komik The Dagingtumbuh yang menampilkan segala macam bentuk visual, dan segala bentuk cerita, asalkan difotokopi, cukup membuat kaget pembaca yang sebelumnya hanya memahami bahwa bentuk komik itu seperti komik superhero Amerika, komik petualangan Eropa, atau komik drama dan aksi ala manga Jepang saja,” ujarnya, Jumat 7 Juni 2024.
Baca juga: Komik Dagingtumbuh Vol. 20 Diluncurkan, Diikuti Serangkaian Acara Menarik
Keunikan komik The Dagingtumbuh menurut dia terus ditunjukkan dalam penerbitan-penerbitan volume berikutnya. Mulai dari para kontributor dengan ragam karyanya, dengan aneka gaya gambar, kolase, variasi teknik fotokopi, hingga fotokopi benda-benda; pilihan materi covernya yang disablon, memakai kain bulu, emblem, plastik daur ulang; bonus-bonusnya dari sticker, postcard, foto, kaset, CD; cara pendistribusiannya; hingga keterlibatannya dalam sejumlah pameran seni kontemporer, dalam rupa game fotokopi, mural, video art, dan objek. Termasuk menyelenggarakan lomba, award, acara musik, dan pameran yang khas The Dagingtumbuh.
“Memang harus ada selametan, harus dirayakan, karena tidak banyak terbitan (komik) indie berkala yang mampu bertahan hingga sepanjang ini. Mungkin tirakatan juga akan digelar jika perlu,” kata dia.
Baca juga: Besok Hari Terakhir Yogyakarta Komik Weeks 2021
Pameran yang menandai peluncuran komik Dagingtumbuh Vol.21 ‘Partai Komik Fotokopi’ di DGTMB ini seperti memutar-balik dan menawar-ulang konsep ‘galeri berjalan’ yang diusung Dagingtumbuh. Kali ini galerinya memang beneran meruang secara fisik, menempati ruang yang memang disediakan untuk sparing-partner, bertanding, ber-versus, oleh The Dagingtumbuh a.k.a DGTMB a.ka. Eko Nugroho. Dan tentu ada-ada saja pendekatan yang berbeda, supaya ke-segar-an terus terjaga.
Karya-karya yang ada dalam volume 21 dipindahkan ke dinding-dinding, langit-langit, dan lantai-lantai yang ada. Pilihan ini membuat siapapun yang masuk ke dalam ruang pameran, tidak lagi merasa berada dalam ruang fisik bangunan serupa galeri, namun lebih seperti masuk ke dalam komik, masuk ke dalam lukisan, masuk ke dalam gambar, masuk ke dalam cerita, dan menjadi bagian dari 30 karya yang serba hitam putih.
Teks-teks kini membesar, garis-garis menebal, gambar dan objek menjadi lebih masif daripada kita, ada di sekeliling kita. Depan, belakang, atas, bawah. Gambar-gambar tak lagi tinggal di dalam kertas dan buku saja. Kisah-kisah gambar dan ekspresi-ekspresi visual, yang disampaikan oleh masing-masing pencerita, oleh seniman peserta pameran, melingkupi kita. Siapkan diri anda merasakan sensasi hidup bersama dalam ‘lindungan’ dan di bawah ‘naungan’ (karya-karya) Partai Komik Fotokopi.
“Tidak beda kan, dengan sekian ratus juta penduduk Indonesia yang hidup dalam bayang-bayang partai-partai yang kemarin paling banyak dicoblos dalam Pemilu? Partai-partai yang awalnya hadir lewat gambar pada bendera, baliho, amplop serangan fajar, bungkus tempe, tas wadah sembako ban-sos, dan pastinya pada kertas suara, setelah berkuasa kini membesar, menebal, lalu menguasai dan mengatur hidup anda-anda semua, kan?,” katanya.
Pameran akan berlangsung 8 Juni – 7 Agustus 2024, pukul 09:00 – 17:00. (den)