SLEMAN, BERNAS.ID – Pilkada yang akan digelar pada November mendatang mulai terasa panasnya, betapa tidak berbagai calon mulai muncul dipermukaan termasuk dukungan dukungan dari berbagai pihak.
Dalam kontestasi Pilkada Sleman November mendatang, sosok wakil bupati yang didukung ormas keagamaan bisa jadi penentu kemenangan dalam kontestasi tersebut.
Demikian seperti dikemukakan oleh pengamat sosial politik D. Suyono dalam rilisnya yang diterima redaksi pada Selasa (9/7/2024).
Baca Juga : Survey Elektabilitas Pilkada Yogyakarta: Heroe Poerwadi Tertinggi Cawali, Singgih Raharjo Tertinggi Cawawali
“Wilayah Sleman dengan pendududk sekitar 1,3 juta jiwa dengan 17 Kapanewonnya memiliki 104 Pondok Pesantren, ini adalah salah satu indikasi bahwa hampir disetiap Kapanewon yang ada terdapat pondok pesantren yang memberikan pengaruh keagamaan yang cukup kental di wilayah Sleman,” ujar Suyono.
Menurut Suyono, dukungan ormas keagamaan menjadi hal penting bagi pasangan calon, terutama pasangan wakil bupati, karena seperti kita ketahui bersama dukungan utama para calon bupati ada pada partai politik.
“Artinya partai politik memiliki peran penting dalam memberikan dukungan kepada calon bupati, maka jika calon wakil bupati yang menjadi pasangannya mendapatkan dukungan dari ormas keagamaan tentu saja ini menjadi hal penting dalam penentu kemenangan pasangan,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris PCNU Sleman Munsoji S.Ag MPd, juga memberikan keterangan, bahwa pihaknya tentu akan mendukung jika kader dari NU ikut serta dalam kontestasi tersebut.
“Dalam hal ini kami melihat bahwa kader NU terutama yang dari Sleman sangat memiliki potensi dan peluang untuk maju dalam kontastasi ini, dan salah satu nama yang muncul ialah sosok Nurcholis Suharman, yang merupakan kader asli NU dan memiliki pengalaman,” ungkapnya.
“Serta rekam jejak baik, termasuk dilingkungan Organisasi NU, seperti pernah menjadi pengurus Banser, kemudian juga hal ialah bahwa Nur Cholis juga pejabat sebagai pengurus di berbagai organisasi kemasyarakatan pemuda seperti KNPI dan lainnya, juga pernah duduk di legislatif Sleman, bahkan saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD DIY, saya kira kader inilah yang memang sebaiknya kita dukung,” terangnya.
Sementara, Arief Mahfuzd selaku Sekretaris PDM Sleman ikut buka suara terkait hal tersebut, yang mengemukakan bahwa secara organisasi Muhammadiyah bersifat independen
“Tetapi kami concern bahwa pemimpin Sleman kedepan haruslah orang yang mampu memberikan ruang bagi kemajuan masyarakat,” katanya.
Hal senada juga diungkap oleh tokoh masyarakat Ghazali yang menambahkan, bahwa sebagai tokoh masyarakat, pihaknya melihat sosok Nurcholis Suharman adalah sosok yang tepat sebagai calon wakil bupati.
Baca Juga : Penuhi Kuota Perempuan, Ketua Bawaslu Sleman Lantik Panwascam Pilkada 2024
“Mengingat rekam jejak dan kader dari sebuah organisasi keagamaan, sehingga memiliki kemampuan untuk mendampingi calon bupati, jadi pasangan ini nantinya akan memiliki kekuatan politik dan kemasyarakatan yang kuat dalam membangun Sleman,” tuturnya.
Sementara Nurcholis Suharman sendiri ketika dihubungi mengemukakan bahwa memang benar adalah kader NU.
“Saya adalah kader NU asli, bukan kader naturalisasi,” katanya. (cdr)