Berita Nasional Terpercaya

Tips Jitu untuk Mengatasi Tantangan Slow Moving Inventory

JAKARTA, BERNAS.ID – Dalam dunia bisnis, terutama di sektor perdagangan dan ritel, istilah fulfillment sudah menjadi bagian penting dari operasional sehari-hari. Fulfillment mengacu pada proses pemenuhan pesanan pelanggan secara efisien dan tepat waktu, dan aspek ini berperan krusial dalam menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Dalam proses bisnis, ada saja tantangan dalam proses fulfillment yang sering kali muncul ketika dihadapkan dengan slow moving inventory. Persediaan yang bergerak lambat ini tidak terjual dalam jangka waktu yang diharapkan dan dapat menyebabkan penumpukan barang di gudang. Akibatnya, bisnis mengalami peningkatan biaya penyimpanan dan penyusutan efisiensi.

Ribka Pratiwi Sirait selaku Public Relations Manager Ninja Xpress menjelaskan, Ninja Xpress memiliki layanan pendukung pergudangan atau fulfillment untuk membantu UKM meminimalkan biaya penyimpanan inventaris, dan juga menghadirkan sumber daya manusia yang profesional dalam mengatur pergudangan.

Baca juga: Mengapa Harus Melakukan Stock Opname? Yuk Cari Tahu di Sini!

Oleh karena itu, lewat keterangan tertulis pada Selasa (6/8/2024), ia membagikan lima tips pengelolaan slow moving inventory yang efektif untuk memastikan bahwa proses fulfillment berjalan lancar dan tetap menguntungkan:

1. Analisis Data Penjualan 

Lakukan analisis data penjualan secara berkala untuk mengidentifikasi barang-barang yang bergerak lambat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pola penjualan, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai strategi pemasaran, penyesuaian inventaris, atau promosi untuk mengurangi stok berlebih. Ini akan membantu mengoptimalkan ruang gudang dan mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu.

2. Berikan Diskon dan Promosi 

Memberikan diskon atau mengadakan promosi khusus untuk barang-barang yang lambat terjual bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi persediaan tersebut. Strategi ini dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan minat beli terhadap produk yang kurang populer. Dengan menawarkan harga yang lebih menarik, Anda dapat mempercepat perputaran inventaris, mengosongkan ruang gudang, dan membebaskan modal untuk dialokasikan ke produk yang lebih menguntungkan.

3. Optimasi Perencanaan Persediaan

Manfaatkan teknologi perencanaan persediaan yang canggih untuk memperkirakan permintaan secara lebih akurat dan mengurangi kesalahan dalam pemesanan barang. Teknologi ini membantu Anda menganalisis data historis dan tren pasar sehingga dapat meminimalkan risiko kelebihan stok atau kekurangan barang, memastikan setiap pesanan dapat dipenuhi tepat waktu.

4. Bundling Produk 

Menggabungkan barang yang kurang laku dengan produk terlaris dalam bentuk bundling dapat meningkatkan penjualan. Strategi ini memanfaatkan daya tarik produk yang laris untuk menarik perhatian pelanggan dan membantu mengurangi stok yang lambat terjual.

5. Kolaborasi dengan Pihak Ketiga 

Gunakan layanan fulfillment dari penyedia layanan logistik yang memiliki layanan fulfillment. Hal ini dapat membantu mengoptimalkan manajemen persediaan, sehingga Anda dapat mengelola stok secara lebih efisien dan memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik.

“Dengan menerapkan 5 tips ini, bisnis dapat lebih mudah mengatasi tantangan slow moving inventory dan meningkatkan efisiensi operasional. Pengelolaan fulfillment yang lebih baik tidak hanya membantu mengurangi biaya penyimpanan tetapi juga memastikan bahwa ruang gudang digunakan secara optimal,” ujar Ribka.

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Stock Opname Gratis untuk Manajemen Bisnismu

Ia menambahkan, pada akhirnya, langkah-langkah ini berkontribusi pada peningkatan kepuasan pelanggan dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Dengan pendekatan yang tepat, bisnis dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk pertumbuhan dan inovasi. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.