Berita Nasional Terpercaya

Media Sosial dan Pengendalian Diri

0

HarianBernas.com-Saya tidak sangka, ternyata media sosial bisa digunakan untuk menilai pengendalian diri seseorang. Caranya sederhana aja, simak kata-kata berikut ini. Media sosial, seperti Facebook, WA dll, semata mata hanyalah sebuah alat. Sama seperti pisau. Di tangan koki ahli, bisa melahirkan maha karya makanan. Di tangan penjahat, bisa melahirkan banyak kejahatan.

Di tangan orang yang dewasa dan punya pengendalian diri tinggi menjadi alat kebaikan. Yang disebarkan adalah berita baik yang menyejukkan, memotivasi dan menginspirasi.

Di tangan orang yang belum dewasa dan punya pengendalian diri rendah, menjadi alat kejahatan. Menyebarkan provokasi, kebencian dan rasa takut.

Beberapa waktu lalu, saya pernah iseng berdebat dengan seseorang yang tidak dikenal di Facebook. Awalnya oke, lama-lama saya merasa, ada yang aneh.
Saya cek akunnya, ealah, ternyata anak ABG, paling usia 15-16 tahun.

Dari pengalaman itu, saya belajar, kalau di medsos, kita tidak tahu lawan bicara kita. Bisa jadi dia seorang profesor, bisa jadi dia anak bau kencur dengan pemahaman dan pendidikan yang rendah.

Karena kita tidak tahu dengan jelas, siapa lawan bicara kita, ada baiknya, sebelum menjalin komunikasi dan menyebarkan BC dari media sosial, *kita cek kebenarannya*.

Jangan asal BC tanpa sumber yang jelas, ternyata setelah di cek, sumber aslinya adalah anak ABG yang iseng iseng buat isu tidak jelas.

Bagaimana cek kebenarannya? Gampang.
Google aja. Kalau berita tersebut kredibel, pasti ada di website-website yang kredibel juga.
Kalo ga ada, kemungkinan hanya hoax.

Lalu, bagaimana cara menilai pengendalian diri seseorang?
Gampang aja. Cek aja apa yang dipostingnya,
Apakah memotivasi, menginspirasi dan menyejukkan?
Atau memprovokasi, menebarkan kebencian dan ketakutan.

Ada pepatah yang berkata, birds of the same feather, flock together
Artinya kurang lebih seperti ini “Burung yang berbulu sama, akan nongkrong bareng”

Artinya, teman sepergaulan kita, akan menentukan keberhasilan atau kegagalan kita.
Kita mau bergaul dengan siapa?
Golongan dengan pengendalian diri tinggi, atau rendah?
Pilihan di tangan kita.

Leave A Reply

Your email address will not be published.