Berita Nasional Terpercaya

Drone Lebah Madu Menjadi Target Kreasi Para Ilmuwan Jepang. Ini Penyebabnya

0

HarianBernas.com ? Dengan semakin berkembangnya teknologi tentu akan membuat para imuwan di seluruh dunia berlomba membuat segala hal yang unik, baru dan bermanfaat. Jepang yang merupakan salah satu negara yang merupakan gudang para ilmuwan saat ini tengah membuat pesawat tanpa awak (drone) mini yang mempunyai kemampuan kerja seperti lebah madu.

Diambil dari CS Monitor, Ejiro Miyako yang merupakan peneliti senior di Nanomaterials Research Institute Jepang menjadi pencetus ide dari pengembangan drone lebah madu. Ia bersama dengan rekannya sangat menyadari jika mereka dapat memakai gel ion cair yang supaya bisa mendapatkan serbuk sari dari satu bunga serta memindahkannya kepada bunga yang lain.

Hal yang masih dipikirkan oleh mereka adalah bagaimana cara memberikan ion cair ke bodi plastik yang dimiliki drone mini tersebut. Tentu saja karena mereka masih membutuhkan bulu-bulu sikat yang ada di lebah agar dapat mengambil serbuk untuk mempunyai fungsi dalam mendapatkan sebuk sari.

Kemudian, Miyako melakukan eksperimen dalam memakai bulu kuda yang lantas ditempelkan pada punggung drone serta memberikan gel ion cair. Mereka memakai bulu kuda agar bisa mempercepat penyemaian serbuk sari.

Memang jika belajar dari anatomi tubuh dari para serangga penyerbuk yang mempunyai bulu. Maka dapat terlihat jika bulu mempunyai fungsi dalam melakukan penyemaian serbuk sari agar merata. Sedangkan untuk gel sendiri dimanfaatkan supaya akan lebih banyak serbuk sari yang menempel.

Miyako sendiri mengatakan jika pemakaian gel cair tersebut sudah diuji kepada serangga. Dengan adanya perlakuan ganda, maka di dalam satu serangga akan diberi gel yang terdapat pada punggung sedangkan tidak diberikan pada lainnya. Sehingga di antara punggung tersebut akan dibiarkan terdapat dalam kotak yang mempunyai isi serbuk sari  bunga tulip selama satu malam.

Setelah diperiksa di pagi harinya, ternyata Miyako dan teman penelitiannya pun melakukan pemeriksaan dan hasilnya adalah serangga yang telah diberi gel memperoleh serbuk sari yang lebih banyak.

Dengan adanya pengujian itu, para ilmuwan pun lantas melakukan penerbangan drone di dalam mengumpulkan serbuk sari yang terdapat pada bunga lili besar, kemudian mengangkut serbuk sari serta memindahkannya ke bunga lili yang lain. Percobaan tersebut ternyata sukses.

Ketika melakukan setiap percobaan, Miyako dan rekan satu timnya telah melakukan 100 kali dari penyerbukan bunga dan diperoleh hasil tingkat keberhasilan yang mencapai 37 persen. Diambil dari Live Science, ?Drone dengan tidak memakai bulu kuda ternyata gagal di dalam melakukan penyerbukan tanaman,? ucap Miyako.

Sayangnya, drone mini itu belum melakukan percobaan penyerbukan ketika berada di luar ruangan. Selain itu, percobaan pun masih dilakukan dalam jarak dekat dan belum pernah dilakukan di luar laboratorium.

Drone ini terinspirasi karena jumlah lebah madu di seluruh dunia memang sudah menurus sangat cepat di dalam beberapa tahun belakangan ini. Beberapa penyebab menurunnya jumlah populasi lebah madu karena pestisida, perubahan iklim dan penyakit.

Diambil dari The Verge, lebah madu selama ini telah membantu para petani dengan melakukan penyerbukan tanaman yang mempunyai nilai di atas USD15 miliar yang dihitung hanya di Amerika Serikat untuk setiap tahunnya. Sebut saja beri, apel, kacang, mentimun, kopi dan cokelat yang dapat berbuah yang berproduksi karena bantuan lebah.

Lebah tentu saja membantu dalam hal penyerbukan. Tanpa adanya lebah, manusia tak akan mempunyai banyak makanan agar dapat dikonsumsi setiap hari. Lebih parahnya lagi, di tahun 2016 yang lalu terdapat 7 macam lebah Hawaii yang sudah masuk ke dalam hewan yang akan punah.

Leave A Reply

Your email address will not be published.