Berita Nasional Terpercaya

Perjalanan Karir Bisa Dimulai dari Mana Saja

0

HarianBernas.com – Slamet Widodo menceritakan tentang pengalaman unik yang mengubah haluan karirnya. Saat itu, ia memberanikan diri untuk melamar pekerjaan baru di dalam perusahaan yang sama. Ketika itu, ada kesempatan untuk bisa menjadi seorang trainer di internal perusahaan.

Awal karirnya di perusahaan elektronik itu, ia menjadi seorang line proses supervisor. “Pertanyaannya, apa modalnya untuk bisa masuk ke area yang benar-benar baru itu? Saya hanya bilang bahwa sudah mendapatkan 2 pelatihan yang seharusnya untuk level Manajer pada saat itu dan karena sang manajer tiba-tiba meminta saya mewakili untuk ikut training tersebut sehingga akhirnya menjadi modal saya untuk mempunyai pengalaman dan pengetahuan baru di level yang seharusnya belum bisa mendapatkan pelatihan tersebut,” ungkapnya ke Bernas (4/5).

Baca juga: 14 Universitas Jurusan Teknik Informatika Terbaik di Indonesia

Dikatakannya, saat itu menjadi sebuah keberuntungan baginya, walaupun ia sempat menjadi rebutan karena departemennya tidak mau melepaskannya begitu saja. “Namun karena yang meminta Kepala Divisi dan departemen saya yang baru merupakan sebuah departemen pilot project dan langsung report ke Kepala Divisi, akhirnya mau tidak mau saya diijinkan. Uniknya, hal ini menjadi pembuktian salah satu pesan karir yang saya dapat dari Paman saya setelah lulus kuliah. Menjadi orang yang dikenal oleh seorang pemegang keputusan tertinggi di sebuah perusahaan akan membawa keberuntungan dan pastikan bahwa kita dikenal karena prestasi dan kompetensi kita bukan karena kita sedang cari muka,” tuturnya.

Selama lebih dari 6 tahun terakhir ini, ia kini banyak bergelut di area Human Resource (HR) dan lebih khusus lagi di area People & Organization Development. “Walaupun sebenarnya ini adalah sesuatu yang selalu saya kerjakan 8 tahun sebelumnya di luar area HR. Secara khusus saya sekarang adalah seorang Corporate Trainer. Di area ini, saya mengambil bagian untuk Management Learning Process, termasuk di antaranya adalah Formal Learning, Learning Through Others, di mana ada Coaching dan Mentoring ataupun On the Job Learning untuk akuisisi kompetensi tertentu bagi para karyawan,” jelasnya.

Alumni Institut Sepuluh Nopember (ITS) ini membagikan pengalaman uniknya di pekerjaan. “Sebenarnya saya orang yang tidak terlalu suka travelling apalagi jauh, tapi kejadian di pekerjaan awal dulu membuat saya harus bepergian ke luar negeri untuk belajar ilmu baru tentang manajemen. Sebuah pengalaman baru bagi saya, mulai dari persiapan pasport, visa, tiket, uang saku, dan segala hal perniknya, bahkan pertama kalinya saya akan naik pesawat. Sungguh pengalaman tak terlupakan. Dan akhirnya itu menjadi sebuah penghargaan tersendiri bahwa saya bisa merasakan belajar hal baru untuk nantinya akan saya sharingkan lagi di tanah air dan juga bisa  mengenal orang-orang dan budaya dari banyak negara. Hampir semua perjalanan saya ke luar negeri adalah untuk belajar. Alhamdulillah,” ujarnya.

Baca juga: 10 Universitas Negeri dan Swasta di Bandung serta Jurusannya

Sarjana Teknik ini menyebut tentang alasan terus menggeluti bidang pekerjaannya sampai sekarang. “Pada akhirnya ini, saya mencintai profesi sebagai seorang yang membantu orang lain untuk bisa belajar hal-hal yang baru dan menemukan potensi dirinya. Saya sangat menikmati menjadi jembatan pengetahuan kepada orang yang ingin tahu sesuatu yang baru ataupun menjadi tempat memberi tahu referensi ke mana harus belajar. Saya menikmati bekerja sebagai orang yang mengembangkan orang lain, baik sebagai Trainer, Coach, ataupun Mentor,”katanya.

Penyuka hobi membaca ini menceritakan permasalahan yang paling sering dihadapi dalam pekerjaannya. “Permasalahan menghadapi orang lain adalah apabila orang yang kita hadapi tidak mau mengerti maksud kita sebenarnya. Pendekatan personal biasanya akan saya lakukan, menjelaskan dengan bahasa persuasi sehingga mereka paham dan mau bergerak bersama. Mencoba membangun komunikasi dengan cara langsung ataupun tidak langsung akan sangat efektif karena manusia pada intinya adalah seorang yang ingin diperhatikan dan diperlakukan sebagai manusia sebenarnya,” bebernya.

Corporate Trainer di 3M ini memaparkan tentang tantangan pekerjaan ke depannya.”Tantangan ke depan adalah menghadapi perkembangan teknologi dan bertemu dengan generasi yang sama sekali berbeda cara berkomunikasi dan cara belajarnya. Harus selalu mengikuti dan sesegera mungkin meguasai teknologi baru tersebut dan mengembangkan cara unik mendekati generasi baru dalam berkomunikasi dan membangkitkan minat belajar dan bisa bekerja sama di area lintas generasi di dalam perusahaan,” paparnya.

Baca juga: Jurusan IT: Pengertian, Mata Kuliah, dan Prospek Kerja Terbaru

Ia pun percaya bahwa bidang yang digeluti ini penting dilakukan dan dibagikan kepada masyarakat. “Saya suka belajar. Untuk bisa menghadapi tantangan pekerjaan dan juga bisnis ke depan orang wajib meng-upgrade pengetahuan dan kemampuan. Karena begitu cepatnya perkembangan dalam dunia bisnis maka harus ada orang yang mengarahkan sehingga penguasaan terhadap pengetahuan dan kemampuan baru, bisa segera dimiliki oleh semua orang. Saya menjadi bagian dalam proses pembelajaran tersebut,” katanya.

Untuk pencapaian yang paling membanggakan, ia memiliki jawaban tersendiri, yaitu menjadi orang yang beruntung ketika mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita dan kita senang mengerjakannya, serta dipercaya untuk bisa berkontribusi dalam perusahaan yang menghargai pengalaman pengetahuan dan kemampuan kita di bidang tersebut. “Keberuntungan di sini adalah karena saya berusaha untuk selalu siap dengan segera mempelajari hal baru yang dibutuhkan dalam profesi saya dan akhirnya bertemu kesempatan untuk bisa berkontribusi. Beruntung=Kita Siap+ Ada Kesempatan,”imbuhnya.

Pengagum sosok orangtua ini memberikan inspirasi dan sarannya kepada orang yang membaca kisahnya ini. “Kisah perjalanan karir bisa dimulai dari mana saja. Apabila Anda sudah menemukan karir yang klik dengan apa yang diinginkan dan nyaman dalam melakukannya, teruslah belajar lebih dalam lagi untuk mengembangkan diri di area tersebut.  Untuk saran, mau terus belajar, mempunyai mentor yang mumpuni, dan mau mengerjakan apa yang harus dikerjakan dengan benar sejak awal tanpa tapi. Kesuksesan dalam dunia pekerjaan adalah saat kita mencintai pekerjaan itu dan kita menjadi ahli dalam bidang tersebut karena selalu mau belajar lagi dan lagi,” jelasnya.

Coach ini membocorkan project dalam waktu dekat dan impiannya ke depan. “Untuk project, belajar hal yang baru lagi, terutama berkaitan dengan Business Acumen di dalam perusahaan saya sekarang ini dan mengembangkan komunitas belajar melalui media sosial termasuk menyelesaikan penulisan Buku saya tentang karir dan bagaimana berkontribusi dalam dunia kerja. Untuk impian, menjadi mentor dan coach bagi banyak orang, baik secara langsung ataupun melalui buku-buku yang akan saya tulis,” pungkasnya.

Baca juga: 10 Universitas Jurusan Perhotelan Terbaik dan Unggul di Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.