Berita Nasional Terpercaya

Industri di Balik Karnaval

0

SOLO, HarianBernas.com ? Ratusan ribu warga memadati sepanjang jalan di pusat kota Solo, mulai dari Stadion Sriwedari hingga Benteng Vastenburg, Sabtu (15/7). Mereka sangat antusias menunggu peserta Solo Batik Carnival (SBC) berparade di sepanjang jalan. Meski acara baru dimulai pada pukul 14.00, namun warga rela berjajar di pinggir jalan sejak beberapa jam sebelumnya.

Solo Batik Carnival 2017 ini merupakan perhelatan yang ke-10 kalinya. Sekitar 500 peserta peraga terlibat dalam acara yang sangat meriah ini. Mereka memperagakan kreasi busana berbahan batik dan berparade di sepanjang rute yang telah ditentukan. Belum terhitung jumlah relawan yang terlbat dalam acara tahunan ini. Mereka dipersiapan sejak tiga bulan lalu.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dalam sambutannya meminta Keenteran Pariwisata agar lebih memebrikan perhatian untuk SBC berikutnya. Tidak hanya masuk dalam kalender event nasional, melainkan juga ada bantan dalam hal pendanaan.

Pembukaan SBC 2017 molor dari waktu yang ditentukan dan terkesan bertele-tele. Yang menjadi ?korban? tentu saja peserta karnaval yang sudah bersiap sejak pagi hari. Sementara pembukaan SBC 2017 baru dimulai pada pukul 15.00 WIB. Belum lagi ?parade? pidato pembukaan yang memakan waktu sekitar satu jam. Padahal, sambutan dan pembukaan pada acara karnaval di belahan dunia lain hanya butuh waktu tak lebih dari 15 menit.

Tak hanya pedagang makanan, pedagang minuman dan pedagang lesehan yang ?panen besar? dalam perhelatan tahun ini. Kalangan pelaku dunia pariwisata juga mendapat keuntungan besar. Tingkat hunian hotel dan homestay di Solo semuanya full.

Solo Batik Carnival juga memberi dampak positif bagi perkembangan dunia industri kreatif, khususnya pernak-pernik pembuatan kostum karnaval. Industri kecantikan seperti make up, khususnya make up karakter, dan hair stylist juga kecipratan rejeki dari SBC ini.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Solo, Basuki Anggoro Hexa, terjadi peningkatan pengunjung yang datang untuk menyaksikan SBC ini secara signifikan. Keterlibatan para pelaku langsung dalam perhelatan SBC ini juga makin besar. Untuk SBC 2017 ini, pelaku langsung yang terlibat sekitar 600 orang, terdiri atas 400 peserta dan sekitar 200 volunteer alias relawan.

Basuki menambahkan, SBC juga berdampak pada pertumbuhan industri kecil, khususnya industri pembuatan kostum karnaval, terutama pernak-pernik karnaval dan tentu saja pertumbuhan industri batik. Karena menyangkut persoalan desain, maka berkembang pula industri kreatif.

Budi berharap industri kreatif dapat tumbuh dan berkembang di kota Solo sehingga pada akhirnya akan meningkatakan kunjungan wisatawan dan pendapatan kota Solo.

Kota Karnaval Dunia

Karnaval yang berbasis pada dunia fashion, tampaknya sedang menjadi mode di Indonesia. Sejumlah kota mulai menggelar ?karnaval jalanan? karena sudah terbukti ampuh untuk mendongkrak industri pariwisata dan kreatif. Solo menjadi salah satu kota yang konsisten menggelar acara karnaval batik secara rutin. Sebelum Solo, ada juga kota Jember yang leih dulu meraih sukses elalui Jember Fashion Carnival (JFC) dan bahkan telah masuk menjadi event karnaval dunia.

JFC merupakan bagian dari pelestarian seni budaya yang telah dimodifikasi secara modern, unik, dan kontemporer melalui sebuah event tahunanyang sangat terkenal dan menjadi trend center atau contoh bagi daerah lain. Keberhasilan Jmber itu kemudian diikuti kote dan kabupaten lain untuk menggelar acara serupa seperti Best Situbondo Carnival (BSC) dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC).

JFC temasuk karnaval busana pertama di Indonesia. Event yang unnik dan kreatif ini berawal dari ide Dynand Fariz yang juga sekaligus sebagai pendiri JFC Center. Ide ini berawal dari kemeriahan acara arak-arakan budaya HUT kota Jember yang saat itu diikuti grup kesenian Reog Ponorogo yang memadati jalan-jalan protokol dan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat.

Mulai dari itulah tercipta ide untuk membuat sebuah parade dengan jalan kaki menggunakan kostum Reog Ponorogo yang memadati jalan-jalan protokol dan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Parade jalanan itu memperagakan kostum yang menarik, dengan warna cerah, berumbai seperti kostum kesenian reog dan dikemas secara meriah, unik, modern, dan kontemporer yang menonjolkan khas budaya asli kabupaten Jember.

Sejarah awal terwujudnya event JFC ini dimulai dari berdirinya rumah mode milik Dynand Fariz pada tahun 1998. Ia adalah seorang praktisi ahli dalam bidang fashion yang kenyang akan teori dan pengalaman di lapangan. Tahun 2001 dimulailah acara pekan mode Dynand Fariz dimana selama sepekan semua karyawan memakai pakaian yang saat itu lagi menjadi trend fashon dunia. Tahun berikutnya, pekan mode tersebut mulai diperkenalkan dengan berparade berkeliling kampung dan alun-alun. Sejak saat itulah timbul niat Dynand Fariz untuk membuat JFC.

Pada tanggal 1 Januari 2003 adalah awal diselenggarakan JFC dan menjadi acara JFC yang pertama. Peserta JFC berparade sepanjang 3,6 kilometer. Karnaval ini disebut-sebut sebagai pertunjukan seni dengan runway terpanjang di Indonesia.

Jika ingin menyaksikan puncak JFC yang diselenggarakan pada tanggal 9 Agustus nanti, maka wisatawandari luar Jember disarankan mempersiapkan dari sekarang. Seperti memesan hotel misalnya. Sebaiknya datang beberapa hari sebelumnya. Karena jik apada hari H, maka akan terlambat karena semua jalanan sudah ditutup dari pagi sehingga kemacetan dimana-mana.

Pemkot Jember sudah mampu memanfaatkan event karnaval ini secara maksimal. Turis mancanegara dan fotografer kelas dunia pun akan singgah hanya untuk mendapatkan gambar terbaik pada saat JFC dilangsungkan.

Industri karnaval yang paling berhasil di dunia tentu saja adalah Karnaval Rio de Janeiro dengan festivalnya yang telah berusia lebih dari 100 tahun. Karnaval di Rio de Janeiro merupakan acuan pelaksanaan karnaval jalanan di seluruh dunia temasuk Indonesia.

Karnaval Rio de Janerio yang diselenggarakan setiap tahun ini memang menjadi tujuan wisata. Karnaval di Brasil ini kebanyakan berasal dari ritual perayaan musim semi zaman Rom dan Yunani Kuno. Ritual yang dimaksud adalah ritual pengucapan syukur. Orang-orang merayakannya dengan memakai topeng/masker dan beragam kostum. Sesudahnya, mereka akan turun ke jalanan sambil memainkan musik dan menari-nari. Konsep karnaval Rio de Janeiro dibawa oleh bangsa Portugis dan masih bertahan hingga saat ini.

Ada satu hal yang menarik. Dulu, saat karnaval berlangsung para kelompok bangsawan justru berpakaian seperti masyarakat jelata dan sebaliknya. Selain itu, laki-laki juga bertukar pakaian dengan perempuan. Ya, hal ini bertujuan agar tak ada perbedaan antara masyarakat jelata dan bangsawan selama karnaval berlangsung.

Karnaval Rio de Janeiro makin diminati dan disukai banyak orang. Akhir abad ke-18, festival di jalanan ini diperkaya dengan kompetisi. Perlombaan ini menjadi atraksi utama karnaval Rio de Janeiro. Masyarakat tak lagi sekadar berkostum tapi juga mengadakan parade yang dilengkapi beragam musik orkestra dan instrumen. Suasana pun makin bersemangat dan membuat penontonnya tak ingin berhenti berlompat-lompat. Suara musik menggelegar sepanjang hari.

Samba Parade menjadi bagian utama dalam karnaval di Rio de Janeiro. Para peserta berjalan dari jalanan pusat kota sampai ke Sambodromo. The Sambadrome (Sambodromo) adalah stadion samba yang dirancang oleh Oscar Niemeyer dan dibangun pada tahun 1984. Pembangunannya dikhususkan untuk karnaval di Rio de Janeiro.  Sambrodomo terletak di daerah yang dipercaya sebagai kelahiran tarian samba, yaitu Marques de Sapucai. Stadion Samba membentang sepanjang 700 meter dari Avenida Presidente Vargas, dekat Praça Quinze, dan berakhir di Rua Frei Caneca.

Dalam karnaval ada aturan yang harus dipatuhi. Sekolah samba diwajibkan mengikuti parade ini, karena dua hari pertama khusus biasanya diisi dengan kompetisi samba. Ada 12 khusus samba. Setiap sekolah pun menampilan sekitar 4.000 anggota termasuk 200-400 penabuh drum. Tak hanya sekedar musik, masing-masing sekolah samba harus mempersiapkan sebuah alegori yang dapat menarasikan aspek kehidupan, budaya, sejarah, dan politik Brasil. Sekolah-sekolah samba biasanya mengajukan tema mereka kepada panel juri dan berupaya sedapat mungkin merahasiakannya dari sekolah yang menjadi saingan mereka sampai karnaval berlangsung.

Kelompok-kelompok peserta karnaval di Rio de Janeiro akan menampilkan kostum unik dan eksotis. Penampilan mereka mengundang decak kagum para penonton di sepanjang jalan. Semua generasi dari anak-anak hingga lansia ikut berpesta dan memberikan dukungan kepada kelompok favorit mereka. Jutaan orang datang untuk menikmati dan ikut berpesta di Rio de Janeiro. Karnaval di Rio de Janeiro telah menjadi milik warga lokal dan dunia.

Jika ingin menyaksikan Karnaval Rio, maka kita harus merencanakan jauh hari. Bisa setahun sebelumnya. kita tidak bisa menyaksikan dengan datang dan membeli tiket sendiri. Akan sangat sulit sekali. Harus melalui biro travel yang sudah disahkan oleh pemerintah. Mereka, para biro travel ini, sudah memiliki agenda selama karnaval berlangsung hingga puncaknya. Termasuk masalah penginapan, transportasi setempat, dan makan/minum selama acara berlangsung. Silakan pilih, kelas tribun, atau VIP/VVIP.

Untuk mengakomodasi ribuan peserta karnaval, maka usaha pembuatan pernak-pernik karnaval juga sudah sangat berkembang dan mendapatkan sertifikasi dari pemerintah setempat. Demikian juga industri musik yang mengurus tema lagu bagi setiap devile yang sudah ditentukan setahun sebelumnya. Lagu ini kemudian dipopulerkan menjelang natal dan tahun baru. Sehingga, pada acara punacaknya di bulan Februari, masyaraat sudah terkondisikan.

Bagi penonton yang ingin memakai kosntum setiap devile juga sudah disediakan ooleh panitia, apakah disewa atau dibeli sebagai kenang-kenangan.

Industri yang Terlibat

Banyak faktor yang ternyata belum mampu menyamai kualitas karnaval Rio de Janeiro. Penyelenggaran karnaval dalam negeri belum mampu mengoptimalkan seluruh potensi bangsa ini. Karnaval tidak semata-mata tentang berlenggak-lenggok di jalanan dengan kostum megah dan unik, tapi bagaimana menyatukan berbagai sektor ekonomi, sosial, seni, dan budaya dalam satu kegiatan.

Pariwisata adalah industri pertama yang paling vital dalam pelaksanaan festival karnaval. Mulai dari hotel, transportasi, restoran, hingga atraksi wisata menjadi kebutuhan utama para wisatawan yang menyaksikan karnaval. Berbagai sektor pariwisata yang terinntegrasi akan memudahkan wisatawan mengeksplorasi tempat penyelenggaraan karnaval dengan lebih mudah dan leluasa.

Industri rumahan atau UMKM pun tak mau ketinggalan. Karnaval bukanlah monopoli pelaku bisnis atau usaha besar, justru melalui karnaval masyarakat berkesempatan menggerakkan roda perekonomiannya. Masyarakat dapat berperan memasok bahan baku hingga pembuatan kostum. Tak hanya itu, UMKM didorong lebih kreatif dan kompetitif dengan menghasilkan produk berkualitas.

Kemegahan dan kemewahan kostum karnaval tak akan berarti tanpa tata rias yang memukau. Make up adalah salah satu kunci suksesnya penampian para peraga kostum karnaval. Bisa dibayangkan berapa banyak make up artist dan peralatan rias yang dibutuhkan dalam sekali perhelatan karnaval yang melibatkan ratusan hingga ribuan orang. Tak heran industri ini salah satu yang menjanjikan.

Industri fotografi juga tak kalah pentingnya. Gemerlap karnaval perlu diabadikan dan disebarluaskan ke berbagai platform media. Melalui jepretan para fotografer inilah, kemegahan dan keunikan karnaval menjadi viral di seluruh dunia. Seringkali hasil foto para fotografer ini mampu memikat jutaan pasang mata melalui karya yang ?mahal.?

Kesan manis karnaval tak hanya berhenti di festival jalanan saja. Wisatawan membutuhkan buah tangan yang dapat dibawa pulang dan menjadi pengingat ketika karnaval telah usai. Oleh karena itu Merchandise pasti menjadi barang yang diburu wisatawan. Industri ini haruslah digarap dengan serius karena dengan produk merchandise yang berkualitas wisatawan akan membawa kesan yang mendalam dan ?dapur? industri kreatif akan makin hidup.

Sungguh sangat luar biasa apabila penyelenggara karnaval dalam negeri mampu menggerakkan seluruh industri tersebut. Lagi-lagi, ini tidak hanya tentang bagaimana cara menampilkan kostum terbaik dan disukai penonton, tapi juga tentang meningkatkan perekonomian rakyat dan harkat bangsa.

Bukan tidak mungkin karnaval Indonesia mampu bersaing dengan perhelatan karnaval di Rio de Janeiro yang termasyur. Entah akan ada berapa puluh bahkan ratusan juta pasang mata penduduk dunia yang akan tersita perhatiannya dengan karnaval Indonesia jika penyelenggaraanya dikerjakan dengan lebih profesional.

Semoga karnaval dalam negeri bukan sekedar produk latah yang hanya mengikuti trend karnaval dunia tanpa kualitas yang memadai.(thi/mta/nil)

Leave A Reply

Your email address will not be published.