Berita Nasional Terpercaya

DJOGJANTIQUE DAY, Even Seru dan Positif dari MAC Yogyakarta untuk Tepis Anggapan Negatif tentang Bikers

0

HarianBernas.com – Motor Antique Club (MAC) Yogyakarta akan kembali menggelar event anniversary ceremonial DJOGJANTIQUE DAY dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang ke-30 pada 18-19 Agustus di Pasar Seni Gabusan, Bantul.

Gelaran DJOGJANTIQUE DAY sediri pada tahun ini sudah yang ketiga kalinya. Sebelumnya pada tahun 2015, DJOGJANTIQUE DAY mengusung tema Karya Budaya dan Motor Tua, lalu tahun 2016 dengan tema Old Machine with Young Blood, dan pada tahun ini mengusung tema Gayeng Regeng.

?Tema Gayeng Regeng secara filosofi adalah kita sudah gayeng dengan MAC, 30 tahun dengan kegayengan, penuh suka duka dan perjuangan. Pada tahun ini kita regengkan dengan menghadirkan teman-teman dan memperkenalkan lebih dalam ke masyarakat umum,? ujar Ardi Sincan selaku wakil ketua MAC.

Acara DJOGJANTIQUE DAY ini mengambil konsep pasar malam. ?Konsep acara ini sendiri adalah bikers carnival atau pasar malam ala bikers, ngomongin pasar malam ala bikers kita mengangkat pasar malam pada umumnya yang identik dengan pasar malam,? papar Sandro selaku ketua panitia DJOGJANTIQUE DAY tahun ini.

DJOGJANTIQUE DAY akan dibuka pada tanggal 18 Agustus dengan kegiatan kirab motor yang juga berkonsep kirab fashion. ?18 Agustus dibuka dengan kegiatan kirab motor tapi konsepnya kirab fashion, fashion motor by era. Kita mengambil tiga era, yaitu era kemerdekaan, era classic, lalu era vintage, dan konten-konten kirabnya juga sudah ada,? imbuh Sandro.

?Hari pertama kita tekankan di perform art budaya, akan ada kesenian ?kesenian yang bakal megisi acara, dari tari, reog. Di hari kedua ada kegiatan intertaint dari pengisi-pengisi acara yang cukup menarik. Akan tetapi, terlepas dari dua kegiatan itu, acara ini juga disuguhi berbagai kegiatan dan hiburan yang menarik, baik stand-stand kuliner, lapak klitikan, ada both-both game juga untuk menghibur teman-teman masyarakat,? jelas Sandro pada konferensi pers (07/08).

Ia juga menambahkan, bahwa acara ini selalu mengikutsertakan masyarakat. ?Kegiatan DJOGJANTIQUE DAY selalu mengikut sertakan masyarakat dalam setiap kegiatannya, dan free jadi tidak terbatas,karena hiburan yang kita sajikan disii juga patut untuk dinikmati oleh khalayak umum,? imbuhnya.

Selain itu, dalam rangkaian acara DJOGJANTIQUE DAY juga terdapat kompetisi fotografi. Sandro menjelaskan bahwa terdapat dua lomba fotografi. Pertama adalah lomba foto untuk social media, yaitu foto yang di upload ke instagram dan sudah mulai diinformasikan sejak akhir bulan kemarin dengan tema Road to JOGJANTIQUE DAY 2017. ?Jadi foto yang diupload, ditag ke instagram kami dengan hastag yang sudah kita tentukan, nanti bisa dicek di instagram official kami yaitu djogjantiqueday,?ujarnya.

?Ada juga lomba foto profesional, nanti di tanggal 18 nya selepas nanti ada kirab fashion disambung dengan lomba fotografi,? tambahnya.

Ardi Sincan yang menjabat sebagai wakil ketua MAC Yogyakarta menambahkan bahwa pemenang lomba fotografi tersebut akan mendapatkan piala dari Pakualaman X. ?Untuk lomba foto, piala dari Pakualaman X, jadi Pakualaman X nanti mensupport kita dengan piala tetap Pakualaman X,? tegasnya.

Ia menekankan pula bentuk dari konsep acara DJOGJANTIQUE DAY ini. ?Jadi sekali lagi konsepnya acara ini adalah, yang pertama adalah mendatangkan teman-teman khususnya pemotor antik untuk hadir ke Jogja, jadi ini lebih ke pariwisatanya, kedua yaitu dari sisi humanisnya adalah kita dengan adanya teman-teman yang hadir ke Jogja otomatis keinginan kita adalah selain mengembangkan pariwisata yaitu juga perekonomian, yang ketiga adalah menyuarakan bahwa kita bermotor, kita punya aktifitas-aktifitas kreatif, kemudian bermotor itu tidak buruk, karena selain itu kita punya program-program yang mengangkat tentang kemanusiaan,?terangnya.

Ia juga mengatakan bahwa pada tahun 2017 ini acara DJOGJANTIQUE DAY menargerkan dapat mendatangkan 1.500 motor antik. ?Kalau target untuk tahun ini khususnya motor antik yaitu 1.500, karena yang kemarin kita nargetin pun Cuma 1.000 ternyata yang datang hampir 2.000, itu belum terhitung teman-teman dari temannya MAC, artinya bukan yang Eropa dan Amerika, misal juga kemarin kita ada scooter dan trail, jadi banyak sekali,?imbuhnya.

Selain itu, pada (17/08) yang dimana juga bertepatan dengan hari peringatan Kemerdekaan Indonesia, MAC Yogyakarta rencananya akan mengadakan upacara bendera ala bikers yang bertempat di Pasar Seni Gabusan. ?Nantinya, yang juga dalam rangkaian acara, 17 Agustus kita akan mengadakan upaara bendera ala anak motor di Pasar Seni Gabusan kurang lebih mulai jam 9,? ungkap Atmaji Apriliyanto selaku ketua MAC Yogyakarta.

?Dengan ini tentunya kami berharap MAC Yogyakarta bisa berperan aktif memberikan kontribusi yang positif khususnya untuk masyarakat Jogja sendiri dan juga masyarakat-masyarakat luas di Indonesia,? tuturnya.

Ia juga ingin menepis anggapan negatif dari masyarakat tentang bikers dengan bukti yang nyata. ?Kenyataannya saat ini orang memandang, wah cah motor. Mencoba menepis anggapan negatif tersebut, kita coba dengan action kita yang nyata,? jelasnya pada saat konferensi pers.

Beliau menambahkan bahwa MAC yang sudah berumur cukup tua, yaitu 30 tahun dan juga memiliki banyak anggota sehingga sebuah tantangan bagi mereka agar dapat trus membawa diri. ?Untuk anggota MAC ada kurang lebih lima ratus bikers yang tidak hanya berasal dari Jogja, tapi ada juga teman-teman dari luar, seperti ada dari Trenggalek, temanggung bahkan dari luar Jawa seperti Kalimantan yaitu Pontianak. Jadi ini sebuah tantangan buat kami juga untuk bisa membawa diri, menjaga nama baik Jogja, nama baik Ngarso Dalem, nama baik Pakualaman, dan juga nama baik club kita sendiri MAC karena semakin ke depan ini justru makin banyak member-member baaru yang datang dari luar Jawa,? imbuhnya.

?Anggota MAC Yogyakarta terdiri dari tiga, yaitu pemilik, pecinta dan penggemar motor antik, yang artinya beda membernya dan ada kodenya sendiri yang di mana dapat memberikan kontribusi positif ke kita,? ungkapnya.

Lalu, menurut penjelasan dari Ardi Sincan, ada beberapa peraturan jika ingin menjadi member MAC, yang pertama adalah memiliki motor antik buatan Eropa dan Amerika non Jepang selanjutnya mendaftar atau registrasi di acara-acara yang diadakan oleh MAC Yogyakarta, kedua yaitu mengikuti kegiatan-kegiatan di MAC Yogyakarta, lalu yang selanjutnya adalah mengikuti proses.

Ardi juga menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis keanggotaaan yang ada di MAC Yogyakata. ?Yang pertama adalah anggota biasa, yang mendaftar tadi, lalu yang kedua adalah kehormatan, yaitu yang memiliki atau ada peran dan kemudian mensupport kegiatan kita. Selanjutnya yang ketiga adalah teman-teman yang mensupport kegiatan kita, yaitu kreatif, dan memiliki peran pada setiap kegiatan kita,? paparnya.

Selain itu, Wardoyo selaku Kasi Obyek Daya Tarik Tujuan Wisata Dinas Pariwisata DIY yang juga hadir dalam jumpa pers menyatakan terima kasih dan apresiasinya terhadap MAC Yogyakarta. ?Saya terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, teman-teman MAC yang terus berkarya, tentunya juga terus untuk membantu mengembangkan dan mengenalkan promosi pariwisata di daerah DIY, tahun ini kami hanya bisa memberikan fasilitasi. Semoga tahun depan akan menjadi kegiatan yang rutin, tentunya ini akan menjadi desain-desain yang lebih atraktif dan lebih menarik lagi,?paparnya.

?Dinas Pariwisata juga sudah mengampu beberapa kegiatan yang sifatnya otomotif, tentunya dengan adanya tambahan satu lagi yaitu motor antik yang sudah kita jejaki kebolehannya dan bergabungnya motor antik di kegiatan kami Festival Menoreh yang pada bulan Mei lalu,? pungkasnya.

Untuk saat ini, MAC Yogyakarta memiliki sekretariat yang bersifat sementara di rumah sang ketua, yaitu di Jl. Samas Km 1,5 Palbapang Bantul Yogyakarta dan rencananya akan berpindah ke tempat yang sudah disiapkan. ?Kita sudah bikin Gardu Distro MAC Yogyakarta yang diresmikan pada tanggal 23 Juli yang beralamat di Tirtodipuran No 3 Prawirotaman, di mana fungsinya sebagai tempat nongkrong kita, ajang silaturahmi, saling sharing, bertukar pikiran dan pendapat,? ungkap ketua MAC Yogyakarta, Atmaji Apriliyanto.

Leave A Reply

Your email address will not be published.