Berita Nasional Terpercaya

“Kim Kardashian” Afghanistan Ini Nekat Gelar Konser di Tengah Ancaman Teror

0

Bernas.id ?  Ratusan anak muda telah menghadiri konser seorang bintang pop Afghanistan, Aryana Sayeed, di Kabul. Acara itu tetap digelar meski terdapat pertentangan dari kaum konservatif dan ancaman serangan.

Konser digelar di tengah pengamanan ketat di Intercontinental Hotel pada 19 Agustus 2017 waktu setempat. Sebelumnya, acara tersebut dijadwalkan diadakan di stadion Ghazi sebagai peringatan Hari Kemerdekaan. Tetapi pihak berwenang mengatakan, mereka tak dapat menjamin keamanan di tempat itu.

Walau demikan, Sayeed tak lantas membatalkan konsernya. Ia memilih tempat lain untuk menghibur para penggemarnya. Hal itupun disambut positif oleh parfa penggemarnya.

“Terlepas dari adanya ancaman, aku tak mengira bahwa sejumlah besar perempuan akan hadiri di sini. Untungnya jumlah perempuan lebih besar dibanding laki-laki,” kata Bahar Sohaili yang menghadiri konser tersebut.

“Aku bertanya kepada beberapa perempuan, 'Kenapa kamu ada di sini?' Mereka berkata kepadaku bahwa kehadirannya untuk melawan orang-orang yang menentang konser tersebut,” tambahnya.

BBC, Senin (21/8/2017) menyebutkan, penggemar Sayeed mendeskripsikan dirinya sebagai Kim Kardashian versi Afghanistan. Bintang pop itu dikenal dengan rambut panjang dan pakaiannya yang ketat, yang dianggap tabu oleh kebanyakan orang di Afghanistan.

Musiknya adalah campuran dari lagu-lagu tradisional dan folk yang dikemas menjadi musik pop. Sayeed bernyanyi dengan dua bahasa utama Afghanistan, yakni Dari dan Pashto.

Sehari sebelum mengadakan konsernya, Sayeed mengatakan bahwa dirinya terus bertekad untuk melanjutkan konser tersebut, walaupun mendapat ancaman.

“Aku menganggap ini sebagai alasan yang sangat baik untuk bisa memberikan sedikit kebahagiaan kepada orang Afghanistan, yang sangat membutuhkannya saat ini,” tegas Sayeed.

Beberapa kali dirinya memang menerima sejumlah ancaman pembunuhan dari mereka yang menyebut bahwa pakaian dan penampilannya merupakan penghinaan terhadap budaya Afghanistan.

“Ada beberapa orang di Afghanistan yang menentang musik, menentang adanya perayaan baik Tahun Baru ataupun Idul Fitri. Aku rasa hari ini kita perlu berdiri bersama dan melawannya,” kata Sayeed.

Sayeed mengatakan, keuntungan konser tersebut akan ia sumbangkan kepada keluarga korban yang tewas di tangan militan dalam sebuah serangan di Desa Mirza Olong, Provinsi Sar-e-Pul.

Leave A Reply

Your email address will not be published.