Berita Nasional Terpercaya

5 Pertanyaan yang Muncul dari Para Pelaku StartUp Saat Penggalangan Dana

0

Bernas.id – Bila proof of concept sebuah produk telah sangat matang dan berulang kali melakukan uji coba atau bahkan telah mencapai MVP, seringkali startup memerlukan dukungan untuk dapat memperbesar traksi serta memperluas pangsa pasar.

Dari sinilah, tentu diperlukan penggalangan dana untuk dapat menambah nilai modal operasional. Pada kenyataannya, proses itu sulit untuk dilalui walaupun startup telah mempunyai investor.

Terlepas dari banyaknya cerita hebat tentang prestasi pendanaan yang diperoleh dari startup, kenyataannya tidak sedikit founder yang merasa gelisah ketika harus menghadapi proses pendanaan. Tentu saja implikasinya terdapat beberapa hal yang harus dikorbankan, sebagai contohnya evaluasi kepemilikan serta struktur tim inti di dalam start up.

Baca juga: 3 Cara Membeli Saham Bagi Pemula dengan Mudah

Supaya dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas berhubungan dengan proses pendanaan, inilah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang pendanaan yang seringkali ditanyakan.

1. Sejak kapan startup perlu untuk mencari pendanaan dan berapakah jumlahnya?

Paling ideal untuk startup mulai mencari pendanaan dalam rangka meningkatkan modal adalah disaat startup tersebut memang telah benar-benar siap untuk memproses sebuah eksekusi baru. Untuk dapat menilai seberapa jauh kesiapan itu sebenarnya tergantung pada keputusan dari tim ke co-fonder yang terdapat di dalamnya.

Menariknya lagi, banyak startup yang sukses untuk melakukan penggalangan dana ketika mereka sebenarnya telah mempunyai dana modal yang besar. Karena dengan kondisi itu, tentu telah memberikan fleksibilitas pada startup di dalam proses penggalangan dana terlebih dalam proses negosiasi.

Berhubung besarnya investasi, tentu diperlukan sebuah perencanaan yang sangat matang. Di dalam jargon investor terdapat istilah tweneer, yakni cara sopan untuk menyebutkan jika ekspektasi evaluasi terlalu tinggi dalam melakukan fraksi finansial maupun operasional yang diperoleh startup sejauh ini.

Pengukuran di sini memang harus benar-benar masuk akal. Oleh karena itu, tak sedikit start-up yang terkadang melakukan dua hal yakni menurunkan ekspektasi dan atau memperbaiki eksekusi dalam pertumbuhan bisnis.

Baca juga: 6 Langkah Belajar Investasi dan Trading Saham dari Nol

 

2. Investor manakah yang perlu untuk ditargetkan oleh start up?

Yang paling penting untuk diperhatikan oleh startup ialah memperoleh investor yang sesuai dengan tahapan startup sekarang ini. Sebagai contohnya startup yang masih ada di dalam tahap permulaan, ada baiknya untuk mencari investor yang memang memberikan penawaran untuk startup pada tahap tersebut. Sebagai contohnya lagi startup yang masih berada di dalam proses corporate building mode, ada baiknya untuk menargetkan investor yang dapat mendukung pembangunan perusahaan.

Meskipun mungkin terdapat beberapa Venture Capital maupun Angel investor yang merasa tertarik dengan capaian dan kualitas produk, founder tetap harus dapat menyeimbangkan antara efisiensi serta optimasi yang bertujuan untuk keberhasilan dalam penggalangan dana.Lagi penggalangan dana itu memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan modal serta menumbuhkan bisnis. Supaya dapat memaksimalkan kemungkinan kesuksesan maka upayakanlah untuk lebih banyak memberikan waktu untuk persiapan melakukan proses tersebut.

Baca juga: Mengenal Trading Saham dan Cara Jitu Jadi Trader Handal

 

3. Informasi tentang startup yang dapat dibagikan oleh pemodal itu apa saja? Kemudian Kapankah untuk memberikan informasi yang sangat penting kepada investor?

Hampir seluruh Venture Capital serta komunitas Angel investor menyatakan dirinya untuk dibangun, atas dasar reputasi dan kepercayaan yang baik. Dari situlah para investor akan sangat menghormati kerahasiaan informasi pribadi dari start up tersebut, meskipun di dalam beberapa kasus terkadang informasi dapat saja bocor. Namun sebagai langkah antisipasi, startup dapat menyimpan berbagai informasi itu sebelum melakukan proses penandatanganan lembar kerja sama.

Baca juga: 7 Cara Main Saham Bagi Investor Pemula dengan Mudah

 

4. Laporan keuangan apakah yang harus diperlihatkan kepada investor?

Untuk mengajukan penggalangan dana, sebaiknya start up memperlihatkan semacam laporan keuangan ataupun proyeksi keuangan. Bahkan jika masih ada di dalam tahap awal, pada bagian start up tersebut harus mengelola beberapa anggaran supaya dapat memahami jumlah kepemilikan dana serta memaksimalkan waktu dalam meningkatkan modal.

Memahami jenis dana yang paling banyak dibutuhkan untuk dapat melakukan operasional adalah salah satu syarat penting dari model keuangan. Dengan memahami penggerak tingkat unit pendapatan, sangat penting untuk sebuah saham dapat mengawali monetasi. Tentu ketelitian menjadi indikator ketepatan.

Baca juga: Inilah Jam Buka Bursa Saham di Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.