Berita Nasional Terpercaya

Memberi Ini Akan Membuat Hidup Lebih Indah. Sudahkah Anda Melakukannya?

0

Bernas.id – Dalam membina suatu hubungan biasanya ada beberapa momen yang dilalui. Salah satu diantaranya adalah moment break. Break pada umumnya disebut dengan status jeda atau istirahat yaitu saling introspeksi. Istilah ini biasanya ditujukan untuk orang yang sedang berpacaran. Namun sebetulnya break ini pun tidak jarang terjadi pada hubungan persahabatan dan hubungan kekerabatan.

Saling adu argumen, ketidaksepahaman atau salah memahami sikap terhadap suatu hal adalah penyebabnya. Sebetulnya hal itu merupakan hal yang lumrah. Yang tidak lumrah adalah apabila saling adu argumen, ketidaksepahaman itu menimbulkan amarah dan dendam yang akhirnya akan menyebabkan hubungan itu saling renggang atau bahkan putus silaturahim.

Tidak enak bukan? Kata break biasanya adalah kesepakatan dari pasangan yang berpacaran namun dalam persahabatan, kekerabatan atau lainnya kata break ini tidak pernah ada kesepakatan. 

Sebetulnya sadar atau tidak sadar bahwa perbedaan pandangan atau pendapat itu pasti selalu ada. Legowo dengan cara meminta dan memberi maaf adalah hal yang dapat mencairkan momen break itu. Kata maaf, walaupun empat huruf namun besar sekali pengaruhnya terhadap perekatan suatu hubungan. Baik itu hubungan persahabatan, bawahan dan atasan, ataupun hubungan antar majikan dan pembantu. Maaf merupakan kata yang diucapkan kepada seseorang untuk minta dibebaskan dari kesalahannya.

Anda mungkin tidak akan meminta maaf kepada seseorang karena merasa diri tidak bersalah. Secara matematis menurut Komarudin Hidayat dapat dikatakan orang yang bersalah bernilai negatif, sedangkan orang yang menjaga kebenaran bernilai positif. Sementara nilai sejati yang dibutuhkan antar sesama dalam pergaulan adalah nilai nol. Ketika orang lain berbuat salah kepada anda artinya nilai benar dari orang tersebut  berpindah pada anda. Dalam hal ini, memberi maaf dalam logika maaf seolah menyerahkan kembali nilai benar kepada orang lain agar terjadi keseimbangan (tawazun) sehingga nilai nol tetap terjaga.

Alkisah diriwayatkan bahwa salah seorang budak Ja?far Ash-Shadiq RA, (salah seorang cucu Nabi SAW) mengucurkan air dari kendi perak buatan Persia ke atas kedua tangan tuannya itu lalu mengenai pakaiannya. Ja?far As-shadiq RA merasa budaknya tidak hati-hati menjalankan tugasnya lalu memandang dengan tatapan murka. Lalu budaknya mengingatkan dengan ayat Al-qur?an seraya membaca: ?Dan orang-orang yang menahan amarah?. Ja?far As-shadiq RA menjawab: ? Aku telah menahan amarahku?.

Lalu budak itu meneruskan ayat itu seraya membaca: ?Dan orang-orang yang telah memberi maaf kepada manusia?. Ja?far Ash-shadiq RA menjawab lagi : ?Aku telah memaafkanmu?. Budaknya itu mengakhiri ayat itu seraya membaca: ?Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan? (Ali Imran: 134). Lalu Ja?far Ash-Shadiq berkata kepadanya: ?Pergilah, sekarang engkau aku merdekakan semata karena Allah Ta?ala dan engkau aku beri seribu dinar?.  

Dari riwayat tersebut, perbuatan Ja?far patut menjadi cerminan. Kata-kata ?tiada maaf bagimu ? tak terucap dari mulutnya karena kesadaran nilai nol. Ja?far beruntung karena si budak telah mengingatkannya, bahkan budaknya itu dibebaskan dengan diberi hadiah pula. Hal ini mengisyaratkan bahwa tidak perlu menyimpan dan merawat daftar dosa dan kesalahan orang lain karena akan memenuhi hati dengan hal-hal yang tidak seharusnya anda simpan. Memberi maaf  layaknya seperti berbagi harta dan kemuliaan. Sebab perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima), Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

Nabi Muhammad SAW berkata bahwa barangsiapa yang dimintai maaf oleh temannya, lalu ia tidak mau menerima permintaan maafnya, maka atasnya seperti dosa orang yang mengambil cukai. Dan jika engkau memberi maaf, maka itu lebih dekat untuk bertaqwa.  

Memberi maaf itu perbuatan mulia. Lalu mengapa tiada memberi maaf? Semoga menginspirasi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.