Berita Nasional Terpercaya

Nasihatmu Sering Tidak Didengar? Mungkin Ini Alasannya!

0

Bernas.id – Pada dasarnya kata ?nasihat? berasal dari bahasa arab, dari kata kerja “nashaha? yang berarti ?khalasha?, yaitu murni serta bersih dari segala kotoran, juga bisa berarti ?khaatha?, yaitu menjahit. Dan Imam Ibnu Rajab rahimahullah menukil ucapan Imam Khaththabi rahimahullah, ?Nasihat itu adalah suatu kata untuk menerangkan satu pengertian, yaitu keinginan kebaikan bagi yang dinasihati.?

Dalam memberi nasihat kepada orang lain untuk kebaikannya itu adalah hal yang diharuskan bagi kita semua karena kita ini hidup bermasyarakat, maka dari itu kita tidak boleh hidup hanya memikirkan diri sendiri melainkan juga memikirkan orang lain dan dengan memberi nasihat untuk kebaikan orang lain itu merupakan salah satu sikap kepedulian kita terhadap kehidupan seseorang. Nasihat baik yang diterima bisa berdampak perubahan terhadap hidupnya bukan hanya di dunia saja melainkan juga nasibnya di akhirat kelak.

Akan tetapi terkadang atau sering nasihat kita tidak didengar oleh yang kita nasihati atau bahkan ada yang marah apabila kita memberi nasihat walaupun nasihat kita itu baik untuk orang tersebut, dan pernahkah kita berpikir bahwa bisa saja bukan karena orang yang kita nasihati alergi atau tidak mau dinasihati atau isi nasihat kita yang salah akan tetapi bisa jadi cara kitalah yang salah dalam menyampaikan nasihat. Berikut adalah alasan kenapa nasihat kita sering tidak didengar dan ditolak.

1. Menasihati di depan umum

Kbanyakan dari kita apabila memberi nasihat sering tidak melihat waktu dan tempat yang tepat, padahal waktu dan tempat dalam memberi nasihat itu dapat mempengaruhi apakah nasihat kita diterima atau tidak. Maka  janganlah memberi nasihat di depan umum dan dilihat oleh banyak orang karena itu bisa membuat orang yang kita nasihati merasa malu dan tersinggung karena sudah ditegur di depan umum dan di waktu yang tidak tepat.

Bukankah dalam memberi nasihat itu tujuannya agar hatinya terbujuk dan mengikuti apa yang kita nasihatkan? Lalu bagaimana dapat menerima nasihat apabila kita mempermalukannya dengan memberi nasihat kepadanya di depan umum? Coba direnungkan. Maka berilah nasihat di saat dia sendiri dan di waktu mood orang yang kita nasihati baik.

2. Dengan kalimat memerintah bukan mengajak

Karena pada intinya memberi nasihat itu ialah mengajak atau membujuk agar orang yang kita beri nasihat mau mengikuti apa yang kita dengar, maka dari itu gunakanlah kalimat mengajak dengan halus bukan dengan memerintah. Buat nasihat kita tidak terkesan menggurui, tidak memaksa, dan tidak menyakiti hati orang lain.

3. Dengan nada tinggi dan membentak,  dalam memberi nasihat jangan sekali-kali kita menggunakan dengan nada yang tinggi dan membentak karena itu dapat melukai hati merekat. Seperti nasihat dari Lukman kepada anaknya yang terdapat dalam firman Allah, ?Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.? (QS. Lukman: 19).

4. Niat yang memaksa si pendengar harus menuruti nasihatnya

Sebelum kita memberi nasihat niatkanlah ikhlas agar yang kita nasihati dapat berubah menjadi lebih baik. Dalam memberi nasihat kita harus selalu sadar bahwa tugas kita hanyalah menyampaikan kebaikan saja sedangkan yang bisa menggerakkan hati dan memberi hidayah itu hanyalah Allah sesuai dalam firmanNya. 

?Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.? (QS. Yasin:17)

dan yang menggerakkan hati hanyalah Allah yang bisa sesuai dalam firmanNya yang lain, ?Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki.? (Q.S Al-Qashash: 56)

5. Memberi nasihat dengan mengajak debat

Kebanyakan dari kita apabila memberi nasihat berarti merasa diri sudah paling benar. Alhasil apabila kita memberi nasihat kepada orang lain dan orang lain bersikap tidak setuju dengan apa yang kita utarakan seringkali kita tidak mengalah, bahkan mengajak debat orang tersebut. Hal tersebut tidak baik, selain akan dikatakan sok pintar dan sok tahu juga akan menimbulkan pertikaian. Maka apabila kita memberi nasihat namun tidak didengarkan, maka mengalahlah, jangan memaksa dan cukup doakan kebaikan baginya.

Semoga setelah membaca alasan-alasan kenapa nasihat kita sering ditolak, semoga kedepan kita dapat menjadi orang yang selalu memberi nasihat kebaikan dengan cara yang baik.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.