Berita Nasional Terpercaya

Anak Susah Dikendalikan? Ternyata Dia Tidak Mau Melakukan Kebaikan Ini Karena Alasan Berikut

0

Bernas.id – Ayah Bunda, pernahkah Anda mendapati anak yang sudah mulai menjengkelkan? Diberi perintah merapikan mainan malah cuek.  Disuruh makan malah ngambek. Diberi tahu untuk merapikan mainannya malah sewot. Anak-anak usia di atas 1 tahun akan menunjukkan emosinya dengan vulgar. Ini dikarenakan mereka sudah mulai mengerti apa yang diinginkannya.

Akan jadi buruk jika Anda terus memaksakan kehendak Anda. Memang untuk jangka panjangnya, anak akan patuh, bahkan cenderung menuruti kemauan Anda. Tapi, jika mereka tidak sedang bersama Anda, apakah Anda yakin anak-anak akan bersikap baik? Apakah mereka akan otomatis bergerak sendiri tanpa perintah?

Berikut tiga hal yang sering membuat bunda geregetan terhadap anak, namun jika Anda menggalinya lebih dalam, Anda akan tahu maksud keTIDAKMAUan anak sesungguhnya.

1. Tak mau bertanggung jawab

Mainan berantakan di setiap sudut ruangan? Buah hati sedang asyik dengan dunianya saat bermain. Usia pra sekolah adalah usia di mana anak sedang mengembangkan daya imajinasinya. Maka, mereka akan membuat rumahnya seperti kapal pecah. Mainan yang berserakan di mana-mana menandakan anak Anda aktif menstimulasi dirinya. Anak senang mengerjakan hal yang disenanginya, bahkan sedang melatih keterampilannya.

Misalnya, anak sedang bermain spidol warnanya yang memiliki tutup multifungsi. Nah, suatu waktu, dia membuka semua tutupnya dan merangkainya. Kelihatannya dia sedang membiarkan spidolnya dan mengakibatkan isinya habis karena terpapar udara. Jangan salah! Ternyata, sang anak sedang membuat mainan kereta api dari tutup spidol tersebut.

Kelihatannya mereka tidak bertanggung jawab ya? Namun, apresiasi tinggi lebih baik ditujukan ke anak. Bahwa dia hebat karena bisa merangkai model kereta api, bahkan tanpa diarahkan. Jika merasa belum nyaman akan mainan yang berantakan, Anda bisa coba kondisikan satu kamar yang memang khusus untuk tempat bermain (playground) anak. Jadi, saat ada tamu datang, Anda tidak senewen sendiri dan pusing mengatur kerapian rumah. Hanya tinggal tutup pintu kamarnya saja, Anda pun tenang menyambut tamu.

2. Tak mau dibantu

Terdengar tak mungkin untuk anak di bawah usia 2 tahun ya? Tapi bagi anak usia di atas 2 tahun, hal ini sering terjadi. Sering mendengar anak merengek karena Anda tidak mengizinkannya membuka keran air? Anak menolak dipakaikan baju? Atau anak meminta menggosok giginya sendiri tanpa bantuan? Selamat! Anak sedang memasuki zona menuju mandirinya.

Rumitnya adalah Anda sebagai orang tua tidak sabar menunggu anak berproses. Betul? Saat anak sedang menggosok giginya sendiri, dia merasakan sensasi yang belum pernah dialami sebelumnya. Dulunya, dia hanya melihat Anda sikat gigi atau giginya disikatkan. Nah, membolehkan anak merasakan sendiri ini perlu agar anak mengembangkan kepercayaan diri. Berarti Anda percaya anak bisa dan anak belajar keterampilannya memakai sikat gigi.

Jika memang belum bisa sabar, Anda bisa memberinya perlakuan ini pelan-pelan. Beri waktu anak misalnya lima menit untuk menggosok giginya sendiri. Setelahnya, Anda bisa meminta anak mengembalikan sikat untuk Anda teruskan membersihkannya.

3. Tak mau mendengarkan

Hal ini sering terjadi saat anak anda sedang asyik melakukan kegiatannya. Anak sedang sibuk menata mainan imajinasinya, Anda menyuruhnya merapikannya. Atau saat anak sedang mengejar kucing di halaman, Anda memintanya masuk untuk tidur siang.

Dalam hal ini, Anda bisa atur strategi dengan membuat jadwal kegiatan keluarga. Buat jam dinding besar tanpa baterai untuk menunjukkan bahwa saat ini anak punya jadwal tidur siang. Lalu, ingatkan anak 15 menit sebelum masuk jadwal berikutnya agar ia bisa bersiap tanpa rewel.

Leave A Reply

Your email address will not be published.