Berita Nasional Terpercaya

Di Pulau Ini, Kambing Makan Kertas Loh!

0

Bernas id – Bagi Anda yang senang berwisata sekaligus berpetualang, maka tujuan wisata pulau kecil nan unik bisa menjadi pilihan. Nah, negara kita Indonesia, adalah surga bagi para petualang. Negara kita terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil yang unik dan indah. Kekayaan dan keindahan alam tersembunyi di balik pulau-pulau kecil yang tak terhitung jumlahnya.
Salah satu dari pulau kecil yang unik tersebut adalah pulau Bungin. Barangkali sebagian besar kita masih bertanya-tanya di mana dan bagaimana pulau Bungin? Pulau Bungin adalah salah satu pulau kecil yang terletak di kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Tepatnya berada sekitar 70 Km sebelah barat Kota Kabupaten Sumbawa Barat. Dari kota Sumbawa Barat, perjalanan dapat ditempuh dengan mobil selama 90 menit.

Selain mobil pribadi, transportasi yaitu bus juga tersedia menuju ke sana. Jalanan darat beraspal cukup bagus dan tidak ada kemacetan sehingga lancar. Setelah sampai di Kecamatan Alas, perjalanan ke Pulau Bungin dapat dilanjutkan dengan kapal melalui Labuhan Alas, atau tetap melalui darat menggunakan mobil, ojek, atau cidomo. Cidomo adalah singkatan cikar dokar motor kendaraan khas NTB mirip kereta/dokar dengan roda mobil dan mesin motor. Jalanan darat dari kecamatan Alas ke Pulau Bungin masih berupa tanah dan berbatu.

Pulau Bungin dikenal sebagai pulau terpadat di dunia. Dengan luas pulau sekitar 1,5 Km pulau ini dihuni sekitar 3.000 ? 4000 jiwa. Nyaris, setiap jengkal tanah di pulau ini dibangun rumah di atasnya. Pulau ini didiami oleh masyarakat keturunan suku Bajo yang merantau hingga NTB. Keberadaan pulau ini unik, karena mereka memiliki tradisi, siapapun yang hendak menikah harus menyediakan lahan untuk membuat rumah. Lahan ini diperoleh dengan cara menguruk pantai. Maka, lambat laun luas pulau Bungin akan bertambah seiring pertambahan jumlah penduduk.

Keunikan pulau Bungin juga terletak pada kebiasaan hewan ternak piaraan mereka yang makan kertas. Hal itu, karena nyaris tidak ditemukan tanaman yang tumbuh di pulau ini. Bukan karena tidak hidup, namun karena tidak ada lahan. Beberapa tanaman dalam pot tumbuh di di halaman SD yang selalu tertutup rapat. Menurut warga, jika tidak ditutup pagarnya, pasti habis dimakan kambing yang bebas berkeliaran di pulau. Selain makan kertas, kambing di pulau ini juga makan nasi, ikan, dan makanan lainnya.

Ketiadaan tanaman membuat suhu udara di pulau ini cukup panas. Aktivitas warga di siang hari lebih banyak dilakukan di dalam ruang atau di kolong rumah panggung yang tingginya sekitar 1,5 meter dari tanah. Untuk menghindari sengatan terik matahari, para wanita di pulau ini terbiasa mengoleskan bedak dingin di siang hari.

Nah bagi travelers jangan lewatkan mengunjungi pulau Bungin

Leave A Reply

Your email address will not be published.