Berita Nasional Terpercaya

Google Doodle Hari ini Zhou Youguang, Bapak Romanisasi Bahasa Mandarin, Masa Hidupnya 111 Tahun

0

Bernas.id  – Hari Sabtu (13/1/2018), Zhou Youguang menjadi Google Doodle. Siapa sebenarnya Zhou dan kenapa jadi doodle?

Zhou adalah seorang ekonom, bankir, ahli linguistik, sinologi, penerbit, dan supercentenarian Tiongkok. Ia juga dikenal sebagai “Bapak (Hanyu) Pinyin”, sebuah sistem romanisasi bahasa Mandarin yang resmi dipergunakan oleh pemerintah Tiongkok tahun 1958, Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) tahun 1982, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1986.

Zhou lahir dengan nama Zhou Yaoping di Changzhou, Provinsi Jiangsu pada 13 Januari 1906 sebagai anak seorang pejabat Dinasti Qing. Ia wafat di Beijing, 14 Januari 2017 pada umur 111 tahun.

Pada usia 10 tahun, dia dan keluarganya pindah ke Suzhou, Provinsi Jiangsu.

Tahun 1918, dia masuk Sekolah Menengah Atas Changzhou, di mana pada masa tersebut dia pertama kali menaruh minat dalam linguistik.

Dia lulus pada tahun 1923 dan pada tahun yang sama masuk Universitas Santo Yohanes, Shanghai, di mana ia mengambil jurusan ekonomi dan mengambil kursus tambahan di bidang linguistik.

Dia hampir tidak mampu melanjutkan kuliahnya karena kemiskinan keluarganya, namun teman-teman dan kerabatnya menggalang dana 200 yuan untuk biaya pendaftaran, dan juga membantunya membayar uang kuliah.

Ia hengkang saat Gerakan Tiga Puluh Mei 1925 dan pindah ke Universitas Guanghua, di mana ia lulus pada 1927.

Pada tanggal 30 April 1933, Zhou menikahi Zhang Yunhe, dan pasangan ini berangkat ke Jepang untuk studi.

Zhou awalnya mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Tokyo kemudian pindah ke Universitas Kyoto karena kekagumannya terhadap ekonom Marxis Jepang, Hajime Kawakami, yang merupakan seorang profesor di sana pada waktu itu.

Tetapi setelah penahanan Kawakami pada bulan Januari 1933 karena bergabung dengan Partai Komunis Jepang yang terlarang, Zhou tidak pernah berkesempatan menjadi mahasiswanya.

Tahun 1934, Zhou Youguang dan Zhang Yun memiliki anak bernama Zhou Xiaoping. Kemudian pasangan ini juga memiliki seorang putri, Zhou Xiaohe.

Pada tahun 1937, karena pecahnya Perang Tiongkok-Jepang Kedua, Zhou dan keluarganya pindah ke ibu kota masa perang, Chongqing, dan putrinya meninggal dunia.

Dia bekerja di Sin Hua Bank sebelum berkecimpung dalam pelayanan publik sebagai deputi direktur di Kementerian Urusan Ekonomi Pemerintahan Nasionalis, biro kebijakan pertanian.

Setelah kekalahan Jepang tahun 1945 dalam Perang Dunia II, Zhou kembali bekerja untuk Sin Hua di mana dia ditempatkan di luar negeri: pertama di New York, dan kemudian London.

Selama dia di Amerika Serikat, dia 2 kali bertemu ilmuwan legendaris Albert Einstein.

Namun pada tahun 1949 kembali ke Shanghai ketika Republik Rakyat berdiri, di mana dia mengajar Ekonomi di Universitas Fudan selama beberapa tahun.

Pada 1955, pemerintah menempatkan Zhou sebagai kepala komite reformasi bahasa Tionghoa dalam rangka meningkatkan melek huruf.

Sementara komite lainnya mengawasi tugas mempromosikan Tionghoa Mandarin sebagai bahasa nasional dan menciptakan aksara Tionghoa sederhana, komite Zhou ditugaskan untuk mengembangkan suatu romanisasi untuk mewakili pengucapan aksara-aksara Tionghoa.

Zhou berkata bahwa tugas tersebut memakan waktu sektiar tiga tahun, dan merupakan sebuah pekerjaan purnawaktu. Pinyin menjadi romanisasi resmi pada 1958, meskipun kemudian (dan juga sekarang) hanya menjadi panduan pengucapan, bukan suatu pengganti sistem penulisan.

Zhou mendasarkan Pinyin pada beberapa sistem yang telah ada sebelumnya: fonemnya terinspirasi oleh Gwoyeu Romatzyh dari tahun 1928 dan Latinxua Sin Wenz dari tahun 1931, sementara tanda diakritik yang mewakili nada terinspirasi oleh Zhuyin.

Bulan April 1979, ISO di Warsawa menyelenggarakan sebuah konferensi teknologi. Berbicara atas nama Republik Rakyat Tiongkok, Zhou mengusulkan penggunaan “Sistem Hanyu Pinyin” sebagai standar internasional untuk pengejaan bahasa Tionghoa.

Pada tahun 1982, skema tersebut menjadi ISO 7098 setelah pemungutan suara.

Pinyin adalah sarana utama untuk sebagian besar pengetikan komputer dalam bahasa Tionghoa.

Memasuki masa Revolusi Kebudayaan, Zhou dikirim ke pedesaan dan “dididik ulang”, seperti beberapa intelektual pada masa itu.

Ia menghabiskan dua tahun dalam sebuah kamp buruh.

Pasca 1980, Zhou bekerja sama dengan Liu Zunqi dan Chien Wei-zang untuk menerjemahkan Encyclopædia Britannica ke dalam bahasa Tionghoa, yang mendapatkan julukan “Ensiklopedia Zhou”.

Ia masih menulis dan menerbitkan karyanya sejak penciptaan Pinyin; contohnya, bukunya Zhongguo Yuwen de Shidai Yanjin, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Zhang Liqing, diterbitkan pada 2003 dengan judul The Historical Evolution of Chinese Languages and Scripts (Perubahan Historis Bahasa dan Aksara Tionghoa).

Zhou menulis sepuluh buku sejak tahun 2000, beberapa di antaranya dicekal di Tiongkok.

Baca juga Kok Ada Kimchi di Google Doodle Hari Ini ya?

Pada tahun 2011, dalam sebuah wawancara dengan NPR, Zhou mengatakan bahwa dia berharap melihat hari di mana Tiongkok mengubah posisinya dalam Pembantaian Lapangan Tiananmen 1989, sebuah peristiwa yang menurut dia telah menjatuhkan reputasi Deng Xiaoping sebagai seorang reformer.

Dia menjadi advokat reformasi politik, dan mengkritik serangan Partai Komunis Tiongkok terhadap budaya Tionghoa tradisional saat partai tersebut berkuasa.

Zhou menjadi supercentenarian — seseorang yang telah hidup atau melewati ulang tahun ke-110 mereka– pada 13 Januari 2016. Ia adalah salah satu dari beberapa supercentenarian yang dikenal karena alasan lainnya selain umur mereka yang panjang.

Zhou wafat pada 14 Januari 2017 di rumahnya di Beijing, sehari setelah ulang tahunnya yang ke-111. Istrinya wafat pada tahun 2002, dan putranya wafat pada tahun 2015.

Leave A Reply

Your email address will not be published.