Berita Nasional Terpercaya

Anak Anda Suka Film Horor? Hati-hati, Ini Pengaruh Film Horor terhadap Perkembangan Anak

0

Bernas.id –  Menonton film di zaman sekarang seringkali dijadikan pilihan untuk sekedar mengisi waktu luang ataupun untuk hiburan. Film memiliki beberapa genre yakni action, drama, komedi dan juga horor, walaupun banyak subgenre yang lainnya

Apabila kita amati tontonan yang ada di layar kaca atau di bioskop sekarang ini didominasi oleh film/sinetron bergenre horor, baik itu horor murni atau horor komedi.

Menurut Wikipedia, film horor adalah film yang berusaha untuk memancing emosi berupa ketakutan dan rasa ngeri pada penontonnya. Alur ceritanya sering melibatkan tema-tema kematian, supranatural atau penyakit mental. Di negara maju seperti Amerika film horor berkembang pesat sesuai dengan zamannya. Hal yang menarik dari film horor sehingga selalu digandrungi semua kalangan termasuk anak-anak adalah mampu menghadirkan ketegangan dan ketakutan yang memompa adrenalin.

Film horor  yang benar-benar menyeramkan terkadang dapat membuat penonton mengalami mimpi buruk, oleh karena itu diperlukan kesiapan mental sebelum menyaksikan film horor.

Bagaimana dengan anak-anak? Apakah mentalnya sudah siap untuk menyaksikan pertunjungan yang menegangkan dan menyeramkan?

Seperti dituliskan oleh Donatus Fernanda Putra (CNN Indonesia), bahwa menonton film horor bisa berdampak buruk bagi perkembangan mental anak dan remaja. Anak dan remaja itu masih dalam tahap mengembangkan daya nalar, sehingga belum mampu memilah mana kenyataan dan mana fiksi.

Monica Sulistiawati, seorang psikolog klinis anak dari personal growth berpendapat bila terlalu lama dibiarkan kebiasaan menonton film horor ini akan menyebabkan anak dan remaja mudah mengalami kecemasan, bahkan tak jarang bila dibiarkan terlalu lama bisa mengakibatkan depresi pada anak. Sebagai contoh masih ada anak SMP masih takut tidur sendiri dan ada juga anak yang melarang orang tuanya menutup pintu kamar mandi saat ia sedang di dalam. Monica pun menyarankan pentingnya pendampingan orang tua saat anak memilih untuk menonton film horor. Dengan begitu orang tua bisa membantu anak membedakan mana hal nyata dan mana yang bohong film horor. Menurut Monica, lebih baik ditonton oleh remaja mulai usia 15 tahun karena di usia tersebut daya nalar telah mulai berkembang

Langkah pintar yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah anak terkena dampak tayangan negatif, yaitu:

  1. Pahami status tontonan pahami status tontonan, misalnya BO (bimbingan orangtua) untuk anak usia di atas 13 tahun sementara status DW untuk usia di atas 21 tahun
  2. Pilihkan tayangan sesuai usia anak
  3. Dampingi anak saat menonton ingatkan atau bekali anak dengan pengetahuan tentang dampak buruk tontonan horor dan kekerasan

Film  yang baik untuk anak adalah:

  1. Yang sesuai dengan usianya, misalnya film anak tentang petualangan, dan film-film yang mempunyai nilai edukasi dan informasi tentang budaya bangsa
  2. Pilih film yang tidak mengandung unsur pornografi, kekerasan dan hal lain yang tidak mendidik.
  3. Pilih film yang religius, ini akan memiliki manfaat yang baik untuk perkembangan anak dan menanamkan nilai-nilai agama untuk membentuk pondasi diri dari pengaruh negatif.

 

Itulah pembahasan mengenai dampak dari film horor bagi psikologis anak dan tips memilih film yang baik untuk anak, bukan hanya pertumbuhan fisik anak saja yang harus dijaga perkembangan jiwanya pun harus dipelihara dari hal-hal yang bisa merusaknya. Anak-anak adalah aset yang sangat berharga, save your children for a good future.

Leave A Reply

Your email address will not be published.