Berita Nasional Terpercaya

Inilah Sosok Guru Idaman Dalam Pewayangan

0

Bernas.id – Seseorang yang membagi ilmunya pada orang lain bisa dikatakan sebagai seorang guru. Dalam KBBI guru memiliki pengertian seseorang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Selain membagi ilmunya pada orang lain, seorang guru juga diharapkan memiliki sikap yang adil dan bijaksana pada muridnya. Seorang guru belum bisa dikatakan sebagai guru apabila belum ada pembelajaran yang diajarkannya dan murid sebagai penerima ilmu tersebut.

Jika Anda berprofesi sebagai guru, tentu akan menemui murid yang bermacam-macam karakternya. Ada murid yang cerdas, kreatif, pintar, mudah menerima, bahkan sebaliknya ada karakter murid yang cukup pemalas. Keduanya memiliki penanganan yang berbeda. Lantas bagaimana Anda sebagai seorang guru bersikap adil untuk menangani murid dengan berbeda karakter demikian? Jangan sampai Anda pilih kasih, membeda-bedakan perlakuan keduanya.

Guru Durna Sosok Guru Idaman

Dalam pewayangan juga sudah diceritakan sosok guru idaman. Sering kali dalam membawakan pagelaran wayang menceritakan tentang sosok guru idaman para Pandhawa dan Kurawa. Sang dalang lihai bercerita bagaimana sosok seorang guru Durna membimbing muridnya yang berbeda karakter, yaitu Pandhawa dan Kurawa. Semua orang sudah mengetahui bahwa Pandhawa merupakan sosok murid yang unggul, berbeda dengan Kurawa yang kurang unggul dibandingkan para Pandhawa. Namun, guru Durna tidak membedakan keduanya. Meskipun Duryudana yang berada di pihak Kurawa sering merasa iri akan perlakuan sang guru pada para Pandhawa.

Untuk menanggapi sikap Duryudana yang meminta keadilan karena rasa irinya, guru Durna mengibaratkan sebuah pembelajaran layaknya seseorang yang tengah bertani. Guru yang diibaratkan sebagai petaninya, pelajaran dan ilmu yang diibaratkan sebagai tanamannya, sedangkan murid diibaratkan sebagai tanahnya. Guru sebagai petani berperan untuk mengolah bibit tanaman, sedangkan murid adalah tanahnya. Bagaimanapun bagus bibit dan pandainya petani mengolahnya, tetapi apabila tanahnya tandus akan kurang baik. Sebaliknya apabila tanah subur, meskipun bibit dan pengolahannya kurang, tentu akan menghasilkan tanaman yang baik pula bahkan hasil yang memuaskan.

Jika ada yang mengatakan tanah yang tandus masih bisa diselamatkan oleh pupuk, maka tidak selamanya benar. Pupuk hanya berfungsi sebagai penyubur tanaman, dan menggunakan kadar tertentu tidak bisa asal memberi pupuk. Oleh karena itu, jika memang keadaan tanah sangat tandus, memang tidak bisa ditanami apapun. Yang dimaksud Guru Durna sebagai tanah adalah karakter murid. Karena tidak ada murid yang bodoh, yang membedakan hanya kemauan dan usaha mereka. Murid yang rajin akan terlihat lebih unggul dibandingkan dengan murid yang malas untuk menerima pembelajaran.

Seperti itulah guru Durna memandang murid-muridnya, dengan perlakuan yang sama dan pemandangan yang sama maka keduanya sama-sama terampil. Pandhawa yang awalnya lebih unggul akhirnya mampu disamakan kedudukannya oleh Kurawa. Keduanya sama-sama terampil dan hebatnya pada ilmu yang sudah diajarkan oleh Guru Durna.

Sudah siapkah Anda menjadi guru idaman bagi murid-murid Anda?

Leave A Reply

Your email address will not be published.