Berita Nasional Terpercaya

Jangan Tenang Dulu, Pria Pun Rentan Terkena Kanker Payudara

0

Bernas.id ? Sampai saat ini banyak orang yang mengira bila kanker payudara hanya milik perempuan saja. Padahal kanker payudara pun dapat menyerang laki-laki lho.

Merujuk pada pemaparan dr M Yadi Permana, SpB(K) Onk, pria pun dapat terkena kanker payudara, meskipun posibilitasnya lebih rendah bila dibandingkan wanita. Dokter spesialis bedah tersebut mengatakan jika terdapat lebih kurang 1 persen penderita kanker payudara berjenis kelamin laki-laki. Namun mereka mengetahui hal tersebut ketika sudah didiagnosis stadium lanjut.

Penyebabnya tak lain karena kaum Adam ini tak mempunyai kesadaran mendeteksi dirinya terkena kanker payudara. Walaupun begitu, meski mempunyai kesadaran untuk melakukannya, tetap saja sulit untuk dideteksi.

Sebenarnya tak ada perbedaan ciri-ciri kanker payudara perempuan dan laki-laki, cuma karena bentuk ukuran payudara laki-laki lebih kecil sehingga susah untuk dideteksi.

Karena itulah, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) serta pemeriksaan payudara klinis (sadanis) baik itu untuk perempan maupun laki-laki. 85% kanker payudara dapat dideteksi sebesar 85%, mamografi hingga 90%, serta biosi hingga 91%. Sebaiknya ke-3 pemeriksaan ini dilakukan karena dapat mendeteksi secara dini sampai 99,5%.

SADARI

Sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dapat dilakukan dengan banyak posisi, diawali dari berdiri dengan lengan di kedua sisi tubuh serta mengangkat tangan di atas kepala, kemudian menekan kedua tangan di bagian pinggang serta menggerakkan kedua lengan serta siku ke depan sembari mengangkat bahu.

Selain itu, sadari pun dapat dikerjakan dengan cara berbaring dan menaruh bantal kecil di bagian bawah bahu kanan. Cobalah menaruh tangan kanan di bawah kepala serta pakai ketiga jari agar dapat memeriksa seluruh payudara, salah satunya puting. Setelah itu, periksa pula daerah ketiak, di luar payudara serta melingkar sampai daerah puting.

Sebaiknya sadari dilakukan setelah 7 hari haid. ?Akan, setelah, hingga haid; payudara terlihat membesar. Karena itu dibutuhkan 7 hari agar dapat menghindari kekaburan data karena hormonal,? kata Yadi.

Perhatikan bagaimana perubahan ukuran atau bentuk payudara serta puting, adakah cekungan di bagian kulit, apakah selalu merasa nyeri. Tanda yang sering terlihat adanya benjolan padat di payudara bila dibandingkan pada jaringan payudara normal. Benjolan itu tidak terasa nyeri, perhatikan pula adanya pergerakan atau tidak, jika tidak kemungkinan sudah ada di stadium lanjut.

Kemudian, bila kulit menjadi kemerahan di sekitar payudara serta cekungan layaknya lesung pipi, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan klinis. Tanda telah berada di stadium tiga adalah bentuk cekung yang meluas sampai kulit tampak bagaikan kulit jeruk purut.

Dilanjutkan dengan tekan puting secara lembut agar bisa melihat darah yang keluar. Bila yang keluar berwarna merah atau kecoklatan dan berasal dari puting payudara maka sel kanker sudah menginfeksi kelenjar air susu.

SADANIS

Sebaiknya sadanis atau pemeriksaan klinis dilakukan oleh mereka yang berusia 20-39 tahun satu kali di dalam 3 tahun, sedangkan untuk di atas 40 tahun melakukannya satu tahun sekali. Terdapat 2 metode yang dilakukan yakni pemeriksaan radiologi serta biopsy.

Untuk pemeriksaan radiology yang tidak invasif seperti USG payudara. Metode ini dipakai semua usia, namun hanya dapat dilakkan jika benjolan padat atau cystic sudah didapat. Jika belum muncul maka pakailah mammografi yang bertujuan mencari kelainan ataupun lesi yang tak teraba. Hanya saja mamografi tak cocok bagi mereka yang di bawah 35 tahun dengan jaringan payudara masih kencang, penyebabnya karena cara ini mencari lesi dengan adanya perubahan gradasi putih.

Menilik standar pemeriksaan di luar negeri, standar pendeteksian kanker payudara memakai Magnetic Resonance Imaging karena dinilai lebih sensitif bila dibandingkan mammografi. Sayangnya biayanya termasuk mahal sehingga sulit jika dilakukan rutin di Indonesia.

Cara lainnya dengan memakai PET Scan yang kontras bila disuntikkan melalui vena agar bisa memetakan penyebaran sel kanker. Namun PET Scan tidak untuk screening rutin, tetapi mendeteksi keberadaan tumor yang dapat dilihat pada MRI dan USG.

Sedangkan bila mendapatkan tumor yang diduga kanker, lakukanlah sadanis seperti biopsy. Terdapat 3 jenis biopsy yang dikenal, FNAB (fine needle aspiration biopsy) yakni jaringan diambil memakai jarum halus. Selain itu ada juga core biopsy yakni pengambilan jaringan tanpa pembedahan karena mengambil irisan kecil serta biopsy pembedahan.

Pencegahan kanker payudara sejak dini

Mencegah akan lebih baik dibandingkan mengobati, jadi tak ada salahnya untuk melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mencegah terkena kanker payudara sesuai lansiran dari alodokter.

1. Tetap mempertahankan berat badan ideal

Berat badan sangat dekat hubungannya dengan kanker payudara. Wanita yang mengalami kenaikan berat badan bahkan obesitas setelah menopause, mempunyai risiko kanker payudara hingga 60%. Sedangkan mereka yang mempunyai berat badan berlebih sebelum menopause, risikonya mencapai 40% dibandingkan pemilik berat badan normal. Perubahan ini terhadi karena hormon di dalam tubuh. Jadi tak ada salahnya untuk mengatur berat badan dalam posisi normal.

2. Mengutamakan makanan sehat

Walaupun mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan segar tak lantas dapat memberikan perlindungan 100% dari kanker payudara. Meskipun begitu, hal ini bisa mendukung tubuh menghindari kanker payudara. Sebaiknya hindari makanan berlemak tinggi, seperti sosis, margarin, krim, minyak dan mentega untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini.

3. Pergunakan waktu untuk berolahraga

Wanita yang aktif menggerakkan badannya dapat menurunkan risiko kanker payudara. Tetapi risikonya akan meningkat jika Ia tak pernah berolahraga lagi. Seharusnya dalam sepekan, wanita melakukan olahraga aerobik dengan intensitas sedang seperti jalan cepat dan sepeda dengan total durasi 2 jam 30 menit.

4. Berhenti merokok

Orang yang pernah merokok dapat mempunyai risiko kanker payudara sebesar 13% dibandingkan mereka yang tidak merokok. Sedangkan untuk mereka yang aktif, yakni 24%. Bila sejak usia muda sudah melakukan kegiatan ini maka kemungkinannya bertambah 12%. Risiko ini tentu sangat berbahaya, jadi ada baiknya segera hentikan kebiasaan buruk ini.

 

5. Tidak membatasi alkohol

Meskipun hanya satu gelas setiap hari, risiko kanker payudara akan meningkat sampai 12% bila yang tidak pernah mengonsumsinya. Kemungkinan ini akan lebih tinggi jika mengonsumsinya lebih dari 1 gelas setiap harinya.

6. Membatasi terapi hormon

Terapi hormon sering dilakukan oleh wanita di masa menopause. Biasanya memakai hormon progesterone dan estrogen yang sifatnya jangka panjang, yakni 10 tahun. Hal ini akan meningingkat kemungkinan kanker payudara. Tetapi jika dihentikan, risiko ini dapat berkurang setelah 5 tahun. Jadi ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter bila kadar hormon ingin dikurangi.

 

7.Menyusui bayi

Meskipun kemungkinan penurunan risikonya semakin mengecil, dengan menyusui bayi kita bisa membantu pencegahan kanker payudara. Risiko kanker dapat turun sampai 4,3%.

8. Menjauhi paparan radiasi

Terdapat beberapa hal yang membuat seseorang harus terpapar radiasi tinggi, sebagai contohnya pemakaian peralatan kesehatan CT Scan, asap kendaraan, pengobatan dengan radiasi ataupun selalu berdekatan dengan berbagai bahan kimia. Sebaiknya hindari paparan itu untuk mencegah kemungkinan risiko kanker payudara.

Itulah beberapa informasi tentang pencegahan kanker payudara. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.