Berita Nasional Terpercaya

Motivasi Saja Tak Cukup untuk Menghilangkan Kemalasan Belajar pada Remaja, Lakukan 5 Langkah Ini Untuk Mengentaskannya!

0

Bernas.id ? Remaja usia SMA sering menjadi bulan-bulanan untuk melakukan perbaikan nilai atau pengumpulan tugas. Kebiasaan remaja menunda-nunda pengerjaan tugas membat kewajibannya yang satu ini bertumpuk setiap harinya. Semakin keras guru memberikan sanksi pada capaian yang rendah, semakin lambat tugas diselesaikan dan dikumpulkan.

Di mana kesalahannya? Jika ditilik dari kecerdasan yang dimiliki, remaja yang bersekolah di sebagian besar sekolah umum memilliki kecerdasan yang cukup untuk mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas. Namun, capaian nilai terus saja menurun seiring pertambahan usia.

Malas menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan ketidakmampuan memahami materi pembelajaran yang rendah sering akhirnya menjadi jawaban dari capaian siswa yang menurun dari sisi akademik. Guru tak henti-hentinya memberikan motivasi agar siswa berubah. Demikian pula dengan orang tua. Namun ternyata dukungan orang tua dan guru untuk memompa motivasi remaja tidak cukup. Lima hal ini perlu dilakukan agar remaja terbebas dari kemalasannya.

1. Bicara

Remaja perlu diajak bicara mengenai hambatannya dalam belajar. Ketika orang tua dan guru hanya menuntut remaja untuk sampai pada standar yang telah ditetapkan, tanpa mendiskusikan dengannya, akan membuat remaja malas melakukan apa yang menjadi tuntutan yang diberikan kepadanya.

Ketika remaja dilibatkan dalam membuat keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, ia akan memiliki motivasi internal melaksanakan hal tersebut. Sehingga, tuntutan untuk menyelesaikan tugas akan dirasa sebagai tuntutan dari dalam dirinya sendiri.

2. Dengarkan

Dengarkan keluhan yang membuat kegiatannya terhambat. Sering kali smartphone adalah hambatan terbesar setelah rasa lelah belajar di sekolah, dan disambung dengan belajar di bimbingan belajar. Sering kali orang dewasa mengharapkan remaja generasi Z ini setangguh orang tuanya ketika remaja. Zaman dan perkembangan teknologi yang berbeda membuat daya juang pun berbeda. Minimalisir gap antar generasi agar kita dapat membantu remaja terbebas dari kemalasannya

3. Reschedule

Ajak remaja menjadwal ulang kegiatannya sehari-hari. Ketika mereka menuliskan jadwal tersebut maka remaja dan Anda akan menyadari bahwa kedua pihak akan menyadari padatnya jadwal yang dimiliki remaja. Sisipkan jadwal rekreasi yang sederhana dan kurangi durasi belajar mereka dalam sehari. Semakin lama waktu belajar akan semakin sedikit materi yang sanggup mereka simpan.

4. Catat  

Catat kesepakatan-kesepakatan yang terjadi saat penyusunan jadwal harian remaja. Catat setiap perubahan yang terjadi. Pencatatan akan memudahkan Anda mengevaluasi perkembangan dan kemajuan yang terjadi setelah jadwal dibuat.

5. Dampingi

Remaja adalah individu yang membutuhkan pendampingan dalam memproses hal-hal baru dalam hidupnya. Dampingi terus remaja melakukan tugas-tugas perkembangannya, hingga mereka dapat menyelesaikan semua tahapan dalam penyelesaian tugas perkembangan tersebut.

 

Memotivasi dengan cara memberikan kata-kata yang membangkitkan semangat, hanya akan bertahan pada memori remaja selama sepekan setelah ia mendengar kalimat tersebut. Yang dibutuhkan remaja adalah pendampingan yang kontinyu untuk dirinya berubah dan terus mengembangkan kemampuan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.