Berita Nasional Terpercaya

Wah, Inilah Penyakit Mengerikan yang Dapat Mendera Pelakor!

0

Bernas.id – Apa itu pelakor? Istilah ini sering muncul di kehidupan sehari-hari karena sempat beberapa kali viral di dunia maya. Pelakor adalah akronim dari perebut laki orang. Istilah ini ditujukan kepada wanita yang menjadi orang ketiga dalam hubungan rumah tangga. Istilah pelakor muncul karena banyaknya kasus perselingkuhan selebriti yang diangkat media. Ditambah lagi dengan beredarnya video viral seorang istri melabrak sang pelakor dengan melempar uang jutaan rupiah.

Sebenarnya maraknya kasus pelakor bukan baru-baru ini saja. Dulu masyarakat menyebutnya bukan pelakor, tapi WIL (Wanita Idaman Lain). Akronim ini lebih halus dan sopan, karena menganggap wanita adalah yang diidam-idamkan oleh seorang pria. Sedangkan pelakor lebih kasar dan buruk, karena dianggap merebut suami orang. Meskipun begitu, WIL atau pelakor sama-sama buruknya karena dapat merusak hubungan pernikahan kedua pasangan yang semula hidup rukun dan damai. Selain merusak hubungan pernikahan, aktivitas pelakor (dalam hal ini selingkuh) juga berdampak pada kesehatan pelaku, korban, dan keluarga terdekat.

Bagi orang yang telah berumah tangga, alasan utama orang berselingkuh adalah karena tidak puas dengan hubungan cinta yang dijalaninya. Ilmuwan dari University of Turin mengemukakan bahwa suami yang berselingkuh dengan wanita idaman lain beresiko lebih tinggi menderita penyakit aneurisma atau sakit kepala. Orang yang menjalin hubungan perselingkuhan cenderung sering mengalami stres. 

Penyakit aneurisma terjadi saat melemahnya atau menipisnya pembuluh darah di otak. Darah yang disalurkan melalui empat pembuluh darah di leher akan bercabang di otak yang sering kali terjadi aneurisma. Faktor yang menyebabkan melemahnya pembuluh darah salah satunya karena tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi terjadi selain karena obesitas juga karena stres. Orang yang menjalin hubungan perselingkuhan cenderung sering mengalami stres. Stres ini memicu timbulnya penyakit aneurisma.

Ilmuwan dari Univesity of Colorado mendukung pernyataan tersebut dengan menyimpulkan bahwa perselingkuhan membawa pengaruh buruk bagi kesehatan. Perselingkuhan menyebabkan dampak negatif pada kesehatan mental bagi orang yang selingkuh dan yang diselingkuhi. Orang yang diselingkuhi lebih sering depresi dan merasa dikhinati. Kondisi seperti itu menyebabkan mereka selalu merasa ketakutan. Dampak depresinya sama seperti korban yang selamat dari kecelakaan yang mengerikan. 

Bagi orang yang selingkuh meskipun cenderung tidak mengakui kesalahannya namun dalam hatinya ada perasaan bersalah. Jika  perbuatannya diketahui, maka akan berdampak buruk bagi hubungan dengan istri yang sah, anak-anak, keluarga, dan masyarakat sekitar. Tentu ini mengganggu kondisi psikis orang tersebut.

Sementara bagi pelaku pelakor akan mendapatkan cap buruk dari masyarakat. Ada contoh dari seorang publik figur yang berselingkuh dengan wanita idaman lain. Kisahnya sempat heboh di tanah air. Bahkan sampai berujung ke perceraian. Setelah cerai, publik figur tersebut akhirnya menikah dengan wanita selingkuhannya. Meskipun kasusnya sudah dianggap selesai, cap pelakor terhadap wanita tersebut masih ada sampai sekarang. Untuk menghapus cap tersebut sangat sulit dilakukan. Bagi yang mentalnya tidak kuat bisa-bisa menyebabkan stres.

Jika seseorang tidak merasa puas dengan hubungan rumah tangga sebaiknya didiskusikan semua masalah dengan pasangan. Jika perlu berkonsultasi dengan keluarga. Hindari melampiaskan ketidak puasan kepada wanita idaman lain.

Demikian dampak buruk dan bahaya mengerikan pelakor bagi kesehatan. Semoga masyarakat Indonesia terhindar dari pengaruh dan godaan pelakor, sehingga kehidupan suami istri yang telah terjalin dengan susah payah tetap harmonis hingga maut memisahkan kedua pasangan hidup tersebut.

Leave A Reply

Your email address will not be published.