Berita Nasional Terpercaya

BIN: Produksi Konten Hoaks Jadi Bisnis yang Menggiurkan

0

Bernas.id – Hoaks kini seolah sudah menjadi musuh bersama di masyarakat. Dampak hoaks pun bisa sangat fatal bila tersebar secara viral begitu saja di masyarakat. Sebab, saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan fakta dan hoaks. Bahayanya, jika terus menjadi viral, berita hoaks bisa dianggap benar.

Direktur Informasi dan Komunikasi Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto pun mengakui bahwa produksi konten hoaks menjadi bisnis yang menggiurkan di dunia, termasuk Indonesia.

Diceritakan Wawan, salah satu wartawan Washington Post pernah mewawancarai salah satu produsen konten hoaks.

“Pembuat berita palsu di Facebook Paul Horner mengaku mendapatkan penghasilan 10.000 dollar AS perbulan atau sekitar Rp 135 juta,” ujar Wawan dalam diskusi di Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Sementara di Indonesia, selain Saracen, ada pula portal berita yang diketahui memproduksi pesanan konten hoaks. Media tersebut adalah Pos Metro dan Nusanews.

Wawan mengatakan, menurut LSM Masyarakat Anti-hoaks, situs-situs tersebut bisa memperoleh keuntungan Rp 600 hingga Rp 700 juta pertahun.

Mereka bisa begitu laku karena warganet juga menggemari konten-konten tersebut, tanpa peduli apakah itu berita benar atau tidak.

“Pemberitaan yang salah seringkali menampilkan judul yang mengunggah emosi. Sehingga menarik minat pembacanya,” kata Wawan.

Dikatakan Wawan, masifnya penyebaran hoaks di media sosial mempengaruhi tindakan dari rasa percaya pada berita yang tidak benar. Hal ini disebabkan karena kurangnya daya kritis masyarakat dalam menerima informasi. Begitu melihat konten di media sosial, langsung dipercaya 100 persen.

Leave A Reply

Your email address will not be published.