Berita Nasional Terpercaya

Hidup Harus Mampu Beri Manfaat bagi Sesama

0

Bernas.id – Wahyudi menyebut hidup sekali, hidup yang berarti. Baginya, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama karena itulah ia ingin menjadi bagian manusia yang bermanfaat dengan kehadirannya di bumi ini. Hal ini diperkuat juga dengan manusia mati meninggalkan nama dan karya sehingga sekarang, ia terus mengukir nama baik dan meninggalkan karya bagi generasi berikutnya.

Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

Untuk sosok yang berperan atas apa yang dicapainya, ia menyebut banyak pihak yang berkontribusi. “Kedua orang tua yang telah mendidik dan mengarahkan saya untuk jadi diri sendiri serta saya punya Coach seperti Coach Adi Putera Widjaja, Coach Tjia Irawan, dan Coach Saiful Bahri. Untuk peran yang mereka berikan, mereka mendukung dan mengingatkan saya ketika saya mulai kehilangan arah atau mulai kurang motivasi,” ungkapnya ke Bernas.id.

Dikatakannya, salah jurusan dan saat ini sudah kembali ke jalan yang benar menjadi pengalaman unik yang menjadi titik balik baginya ketika berproses menjadi seperti sekarang ini. Untuk pengalaman unik di pekerjaan, ia menyebut sempat diremehkan ketika memberi training yang pesertanya rata-rata S2, sedangkan ia belum lulus kuliah saat itu. “Saya bekerja sebagai HR Business Partner di PT Pertamina (Persero) dan juga menggeluti dunia Training, Coaching, Counseling, Parenting, serta Terapi sejak 2009,” katanya.

Melakukan hobi menjadi alasannya untuk terus menekuni bidang peekrjaan yang digeluti sampai sekarang. “Saya melakukan hobi saya, yaitu sharing dan mengajar. Jadi, saya mengerjakan passion pada bidang saya saat ini. Untuk permasalahan yang paling sering dihadapi dalam pekerjaan, ketika membuka kelas public training, pesertanya tidak sesuai harapan. Akan tetapi masih memenuhi target. Untuk menyikapinya, saya selalu mengatakan bahwa semua ini adalah atas ijin-NYA, karena apa yang saya sharingkan belum tentu semua orang mau, hanya murid yang siap saja yang akan datang,” tuturnya.

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia

Untuk tantangan pekerjaan ke depan yang akan dihadapi, ia menyebut VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) dan Business Disruption. “Di era VUCA dan Disruption yang sangat begitu cepat, maka perubahan sebuah keniscayaan yang terus akan saya lakukan. Bagaimana menyikapinya, saya mempersiapkan dengan membekali diri seperti belajar lagi ke S2, melakukan sertifikasi di berbagai bidang pelatihan, membuat networking dengan berbagai organisasi, dan menjalin hubungan dengan banyak profesi,” terangnya.

Coach ini meyakini bidang digeluti penting dilakukan dan dibagikan kepada masyarakat. “Karena misi saya, yaitu membantu orang lain menemukan dan memaksimalkan protensi terbesar dalam dirinya, sehingga saya tergerak untuk terus membantu siapapun itu agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik serta mampu memberi manfaat bagi sesama,” tukasnya.

Untuk habit khusus yang dibangun selama ini, pemilik cita-cita ingin menjadi dokter sekaligus guru ini menyebut investasi leher ke atas. “Saya selalu investasi leher ke atas dengan ikut training biaya pribadi, minimal 3x dalam 1 tahun, membeli dan membaca buku-buku pengembangan diri, hadir dalam pertemuan para trainer dan coach, serta membuka kelas public training minimal 3x dalam 1 tahun. Selain itu, saya rutin puasa Senin & Kamis, Sholat Tahajud, dan Sholat Dhuha setiap hari dan bersedekah setiap hari ataupun setiap minggu. Untuk mengembalikan mood agar kembali bersemangat bekerja, biasanya saya diam sejenak dan ambil nafas serta Dzikir sekitar 10-15 menit agar fresh kembali,” bebernya.

Baca juga: 13 Universitas Jurusan Akuntansi Terbaik Indonesia dan Luar Negeri

Trainer ini pun memberikan inspirasi dan sarannya kepada orang lain yang membaca kisah Anda ini. “Bahwa hidup ini tidak sekedar hidup, tetapi harus mampu memberi manfaat bagi sesama manusia, lingkungan, agama, dan negara. Seperti pepatah orang jawa bahwa, Sejatine Urip iku Gawe Urup. Untuk saran kepada orang yang ingin meraih kesuksesan, investasi leher ke atas dengan banyak baca buku, bergaul dengan orang-orang se-misi, dan terus belajar serta pantang menyerah. Perbaiki ibadah dan dekatkan diri dengan Tuhan agar diberkahi setiap langkah serta kebaikan yang kita tanam,” paparnya.

Ketika ditanya tokoh yang idolakan atau yang membuat termotivasi, therapist ini menyebut Nabi Muhammad SAW. “Saya ingin mencontoh kesederhanaan dan kebaikan yang beliau teladankan bagi umat-NYA. Saya juga mengidolakan Soekarna, karena kemampuan berorasi dan bernegosiasinya yang sangat spektakuler dan membius,” ucapnya.

Lingkungan pun diakui memengaruhinya hingga menjadi seperti sekarang. “Saya bersyukur bergaul dengan orang-orang yang semisi dan semampu mungkin saya tidak terpengaruh lingkungan, tetapi saya yang mempengaruhi lingkungan dengan kebaikan. Untuk pencapaian yang paling membanggakan baginya, saya terpilih sebagai Speaker dalam Indonesia HR Summit 2014 di Yogyakarta serta menulis buku 9 Tahapan Mencetak Generasi Unggul Pertamina,” tambahnya.

Membaca buku pengembangan diri, ikut pelatihan, dan memberi training/sharing menjadi hobinya yang diakuinya sangat memengaruhi atas apa yang dicapai selama ini. Ia pun membocorkan project dalam waktu dekat dan impiannya ke depan. “Untuk project dalam waktu dekat ini, saya membuat program 1000 teacher as coach and counselor di tahun 2018. Untuk impian terbesar ke depannya, membuat sekolah karakter yang ramah anak, ramah lingkungan, dan membangun sikap serta perilaku anak didik berlandaskan nilai Agama, Budaya, dan Tata Nilai sesuai dengan budaya Indonesia,“ pungkasnya.

Baca juga: Inilah 6 Sertifikasi Akuntansi Bagi Profesi Akuntan di Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.