Berita Nasional Terpercaya

Kreatif, Belajar Mengenal Musim dengan Menggunakan Dakosim

0

Bernas.id – Musim menjadi salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas. Umumnya, satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Namun, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Demikian salah satu materi pelajaran untuk Sekolah Dasar (SD).

Penyampaian materi bertema ekosistem dan bersubtema bumi dan musimnya diajarkan ketika kelas VI SD, Semester 2. Kendala yang timbul dalam penyampaian materi terletak pada alat peraga pembelajarannya. Untuk itu, mahasiswa PGSD FIP UNY membuat media pembelajaran mengenal musim menggunakan dakon yang disebut Dakosim (Dakon Pembagian Musim).

Maharani Dwi, Redita Adriyani, Hana Jihan, Ihti Syamudin, Diah Cipto dan Nuril Alfi membuat Dakosim tersebut dengan tujuan agar siswa mampu mencirikan kondisi lingkungan pada suatu musim tertentu sekaligus membuat cerita tentang suatu kondisi di sebuah daerah tertentu dengan mandiri. Maharani Dwi mengatakan bahwa dalam media yang mereka buat disampaikan keterangan tentang teori dua musim yang ada di Indonesia dan perbedaannya dengan empat musim di negara belahan bumi utara.

?Di antaranya karena letak Indonesia yang berada di ekuator antara 23,5 derajat lintang utara dan selatan? kata Maharani.

Sedangkan, di belahan bumi utara dan selatan terdiri dari empat musim, yaitu musim panas, gugur, semi dan dingin. Redita Adriyani menambahkan bahwa selain teori musim juga disampaikan pembelajaran tentang musim kemarau dan penghujan di Indonesia beserta dampaknya. ?Agar siswa dapat siap siaga menanggulangi dampak kedua musim tersebut? imbuh Redita.

Menurut Hana Jihan, permainan Dakosim sama seperti permainan dakon pada umumnya. ?Bahan yang digunakan karton, tempurung kelapa, batu dan gabus? jelas Jihan.

Cara bermainnya, Dakosim digunakan secara berkelompok (dua kelompok). 1 kelompok terdiri dari 5 orang siswa dan dimainkan secara bergantian oleh anggota kelompok tersebut. Setiap satu kali putaran dimainkan oleh satu anggota kelompok dan begitu seterusnya hingga permainan diganti oleh kelompok lawan. Jika anggota tersebut berhenti pada lubang dakon yang berisikan ?ayo belajar? maka anak tersebut harus menggambil kartu soal yang sudah disediakan. Namun ketika anak tersebut berhenti pada lubang dakon yang bertuliskan ?bernyanyi dan menari? maka anak tersebut harus menyanyi maupun menari sesuai dengan perintah kelompok lawan.

Selanjutnya, jika anggota kelompok mendapat kartu pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, maka kelompok tersebut akan mendapat bintang. Kelompok dinyatakan menang ketika dapat mengumpulkan biji terbanyak di lumbungnya dan juga memiliki bintang terbanyak. Media belajar ini telah dipamerkan di Gedung UPP II PGSD UNY Bantul dan mendapat tanggapan positif dari para guru. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.