Berita Nasional Terpercaya

Dr Abdullah: Begitu Rupa Korupsi di Indonesia Sampai Iblis Tidak Mau Bertugas di Indonesia

0

Bernas.id – PPM AMIK BSI Yogyakarta dan Forum Akademisi Indonesia (FAI) bekerjasama dengan Polda DIY adakan seminar IT bertajuk ?Kekuatan Media Sosial dalam Pemberantasan Korupsi dan Cegah Black Campaign Jelang Pemilu?. Peserta seminar IT ini ikuti dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pegiat korupsi, anggota kepolisian, dan para akademisi, Hotel Grand Serela, Sleman, Yogyakarta, Rabu 25 April 2018.

Dalam seminar IT ini juga diadakan bedah buku ?Jihad Memberantas Korupsi? karya Dr H Abdullah Hehamahua, SH, MM. ?Kenapa saya menggunakan kata jihad, dengan penuh kesadaran betul karena korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang tidak bisa diselesaikan, khususnya Indonesia tanpa jihad,? jelas Dr Abdullah.

Disebut kejahatan luar biasa, menurut Dr Abdullah  kita merasa sudah merdeka 72 tahun, tapi kita masih jauh keadaan bebas korupsi, sebab kita lupa dengan visi dan misi negara. ?Visi negara itu, bagaimana terciptanya suatu masyarakat yang disebut dengan masyarakat madani. Masyarakat madani itu adalah suatu masyarakat yang harus terdiri dari suatu sistem yang menyatu dan komprehnsif, kualitas manusia dan tingkat kesejahteraan masyarakat itu,? tuturnya.

Lanjut Dr Abdullah, visi negara itu harus diperjuangkan oleh misi. ?Di dalam UUD 1945 itu jelas, mencerdaskan kehidupan berbangsa, menyejahterkan rakyat, NKRI aman yang damai dan tenteram, dan memicu terciptanya perdamaian dunia yang abadi. Kekeliruan, bahkan kesalahan dari partai politik, kementerian, lembaga negara, ormas, dan LSM dalam membangun negara, mereka punya visi dan misi tidak berujung pada konstitusi kita. Itu suatu masalah serius. Akibatnya, terjadi korupsi,? bebernya.

Kenapa kejahatan luar biasa, dinyatakan Dr Abdullah, korupsi itu transnasional, tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia. ?Beberapa tahun yang lalu Panama Papers memberitakan ada banyak pengusaha yang punya rekening di luar negeri. Saya tiga tahun pernah mengajar di Singapura. Di Singapura, orang terkaya bukan orang Singapura, tetapi orang Indonesia. Hotel termewah di Singapura bukan punya orang Singapura, tetapi orang Indonesia,? paparnya.

Selanjutnya, korupsi disebut luar biasa, jelas Dr Abdullah, karena pembuktiannya sangat sukar. ?Di pidana umum orang sudah meninggal bertahun-tahun, kemudian untuk kepentingan penegakan hukum dengan otopsi bisa diketahui penyebabnya. Kalau korupsi dengan jari tangan Anda, tekan, send, dan Anda delete, kemudian tidak bisa karena itu ada PPATK yang bisa mengikuti, melacak ke mana uang itu bergerak,? ujarnya.

Diceritakan pengalaman Dr Abdullah di KPK, pernah ada ada keranjang durian, di bawahnya itu ada Dollar. ?Di dalam lift, masuk pakai tas warna cokelat, keluar menjadi tas warna hitam. Itu terjadi dan KPK bisa menangkap. Begitu rupa orang Indonesia sampai Iblis itu tidak mau bertugas di Indonesia, takut dengan orang Indonesia,? ucapnya heran. (Jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.