Berita Nasional Terpercaya

Aksi Solidaritas, Doa, dan Orasi Perdamaian Terkait Tragedi Surabaya di Tugu Jogja

0

Bernas.id – Sebagai bentuk solidaritas warga Jogja, ribuan lilin dinyalakan di Tugu Pal Putih untuk menguatkan para korban terorisme di Surabaya dan Indonesia. Aksi solidaritas ini diikuti oleh berbagai elemen agama seperti dari Forum Jogja Damai, Gusdurian Jogja, Srikandi Lintas Iman, Young Interfaith Peacemake Community (YIPC), Angkatan Muda Ahmadiyah Indonesia dan aliran kepercayaan yang menggambarkan kebhinekaan di Indonesia, Minggu malam, 13 Mei 2018.

Setelah berkumpul di Tugu Pal Putih Yogyakarta, aksi solidaritas tersebut melakukan doa bersama dan mengutuk aksi terorisme yang terjadi di Surabaya Minggu pagi. Lagu ?Gugur Bunga? pun menggema di Tugu Pal Putih Yogyakarta bersama doa dan secercah cahaya untuk Kedamaian dan Kerukunan Bangsa Indonesia.

Mukhibullah, koordinator aksi, menegaskan bahwa mereka tidak sendirian. “Kami di Yogya menyatukan hati untuk mendoakan para korban aksi teror. Kami tidak takut teror dan kami di sini dari berbagai agama ada Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu, Kong Hu Chu dan aliran kepercayaan lainnya berkumpul dalam satu semangat, memberantas terorisme,? ungkapnya. 

Dalam rilisnya yang dikirim ke Bernas.id, Jaringan Gusdurian menegaskan tindak kekerasan dan aksi terorisme adalah hal yang dikutuk oleh semua agama dan kemanusiaan. Lebih keji lagi jika aksi tersebut dilaksanakan di rumah ibadah.

Disebut dalam rilis Jaringan Gusdurian, At Thabari dalam Jami al Bayan fi Tafsir ayat Min Ayil Quran menafsirkan ayat tersebut sebagai siapa lagi orang yang lebih ingkar kepada Allah dan menyalahi segala aturannya selain dari orang yang menghalang-halangi disebutnya Nama-Nya di tempat-tempat peribadatan dan berusaha menghancurkannya. Melalui pandangan ini, jelaslah bahwa At Tahabari mengategorikan orang-orang yang tidak menghargai tempat peribadatan sebagai orang yang paling ingkar terhadap eksistensi Allah.

Terkait serangkaian aksi teror yang terjadi di Mako Brimob dan ledakan bom di tiga Gereja di Surabaya, Jaringan Gusdurian Indonesia bersikap sebagai berikut:

1. Meminta Kepolisian RI untuk menemukan dan menindak tegas otak aksi teror.

2. Meminta Pemerintah, khususnya Kepolisian untuk memperkuat perlindungan hak konstitusional warga negara dalam segala bentuknya.

3. Meminta Pemerintah untuk mewaspadai menguatnya gerakan pelemahan demokrasi di Indonesia.

4. Meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada atas tindakan teror dan tindakan kekerasan, serta tidak terpancing untuk membalas tindakan tersebut dengan ujaran atau aksi yang memanfaatkan sentimen warga bangsa.

5. Memperjuangkan kedaulatan hukum dan persamaan hak warga negara adalah mutlak untuk mewujudkan bangsa yang besar, adil dan makmur. Sudah selayaknya, setiap elemen bangsa dan Negara berkontribusi dan menjaganya dari hal-hal yang akan mengoyak bangunan kebangsaan kita.

6. Meminta warga bangsa untuk bersama-sama memperkuat kehidupan bermasyarakat yang rukun dan saling menjaga sehinga ideologi kebencian dan terorisme tidak mendapat pendukungnya. (Jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.