Berita Nasional Terpercaya

Bernilai Jual Tinggi, Masyarakat Trisik Dilatih Membuat Cabai Bubuk

0

Bernas.id – Cabai rawit (Capsicum frutescens L) merupakan salah satu tanaman holikultura yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Cabai rawit menjadi salah satu produk unggulan pertanian karena dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang.

Dalam kehidupan sehari-hari, cabai rawit digunakan sebagai bumbu utama masakan Indonesia untuk memberikan rasa pedas pada masakan. Dalam industri makanan, cabai rawit digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis makanan misalnya saus, daging kaleng, masakan kaleng, aneka camilan pedas, dan sekarang yang sedang berkembang adalah produk cabai bubuk. Permintaan bubuk cabai saat ini memang sangat tinggi sedangkan pelaku usaha bubuk cabai masih sangat jarang.

Sekelompok mahasiswa UNY, yaitu Rida Candra Ningrum prodi Pendidikan Kimia, Imroatus Sholihah prodi Pendidikan IPA, Novia Hendiyani prodi Matematika, Desfizar Marry Rinugraha dan  Afifah Syadzaa Affanti prodi Pendidikan Teknik Boga melihat peluang usaha dalam bidang cabai bubuk ini.

Menurut Rida Candra Ningrum, salah satu daerah dengan penduduk yang mayoritas bertanam cabai adalah masyarakat Desa Trisik, Galur, Kulon Progo dengan hasil bisa mencapai 2 ton cabai setiap satu kali panen. ?Dalam metode penanaman, perawatan, serta cara mengatasi hama pada penanaman cabai, para petani sudah cukup mumpuni tetapi saat menjual cabai hasil pertanian mereka ke pasar, malah membuat harga cabai jatuh,? kata Rida.

Warga Karangsewu Galur tersebut mengungkapkan bahwa para petani belum melakukan pengolahan hasil cabainya menjadi produk lanjutan. Hal ini dikarenakan, kurangnya pemahaman masyarakat tentang bagaimana cara pengolahan hasil pertanian mereka menjadi produk olahan cabai.

Afifah Syadzaa Affanti menjelaskan, abon cabai merupakan salah satu olahan cabai dengan teknik pengeringan, baik melalui sinar matahari maupun menggunakan bantuan oven. ?Abon cabai dapat disimpan dalam waktu lama dan dapat dimodifikasi menjadi beberapa jenis varian sesuai selera dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi,? kata Afifah.

Dijelaskan Afifiah, bahan yang diperlukan 500 gram cabai merah keriting, 5 siung bawang merah, 10 siung bawang putih, 1 sendok makan ketumbar dan gula merah, garam secukupnya. Cara membuatnya, yaitu pertama kali pisahkan cabai dari tangkainya, cuci hingga bersih. Keringkan dengan oven menggunakan api kecil hingga benar-benar kering. Setelah benar-benar kering, haluskan cabai dengan blender. Sementara itu, bawang putih dan bawang merah diiris kecil-kecil dan taburkan garam agar krispy. Setelah itu, digoreng hingga kering dan hancurkan. Lalu tumis cabai bubuk dan bawang goreng yang sudah dihancurkan dengan sedikit minyak hingga tercium bau harum dan tambahkan garam, gula, dan penyedap rasa secukupnya. Aduk-aduk hingga rata dan terlihat sangat kering tidak lagi berminyak. Angkat dan dinginkan.

Afifah menyarankan, untuk bahan tambahan dapat dicampurkan dengan menggunakan ikan teri kering yang dihancurkan atau bahan kering yang menambah rasa dan aroma seperti daun jeruk yang dihaluskan.

Imroatus Sholihah mengatakan, pelatihan pembuatan produk abon cabai ini dilaksanakan pada masyarakat Desa Trisik, Galur, Kulon Progo untuk meningkatkan produktivitas olahan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang abon cabai yang lebih bernilai jual tinggi. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.