Berita Nasional Terpercaya

Produk Karang Mitra Usaha Kota Jogja Hadir di Mal Hingga Akhir Tahun

0

Bernas.id -Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Kota Yogyakarta telah memfasilitasi pengusaha mikro kecil (PUMK) agar “naik kelas” lewat program Karang Mitra Usaha (KaMU). Program yang dimulai sejak awal 2018 ini menggandeng Galeria Mal untuk memasarkan produk UMK yang tergabung dalam KaMU. 

KaMU adalah suatu program penjaringan wirausaha baru yang berusia 28 tahun ke atas dan memiliki usaha dengan produk yang layak dipasarkan. Program ini menargetkan 50 wirausahawan baru untuk diberikan pelatihan dan pendampingan. 

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Kota Yogyakarta, Lucy Irawati menuturkan program ini bermula saat pihaknya melakukan penjaringan terhadap pelaku usaha ber-KTP Yogyakarta. Berdasarkan pengecekan di lapangan, ternyata ada banyak PUMK berusia di atas 28 tahun dan punya produk yang layak dipasarkan namun belum terekspos yang lalu diberdayakan melalui program KaMU. 

“Pelaku usaha yang terjaring dalam program KaMU diberikan pendampingan selama dua tahun berupa pelatihan dan promosi produk. Sejauh ini sudah ada delapan wirausahawan yang kami bina,” ujar Lucy, Minggu (8/7). 

Ia mengaku program ini diadakan dalam rangka memberdayakan para PUMK. Pihaknya menganggap sektor UMK masih menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi, sebab UMK merupakan penggerak sekaligus tulang punggung ketahanan ekonomi nasional dengan berbasis sumber daya lokal. Sayang, menurut Lucy  PUMK masih banyak mengalami kendala untuk mengembangkan usahanya. 

Dirinya menyebut pada awal 2018, Pemkot Yogyakarta telah menandatangani nota kesepahaman dengan Galeria Mall, salah satunya berupa kerjasama penyediaan tempat untuk memasarkan produk UMK hingga akhir 2018 mendatang.

“Melalui program ini kami berharap kesejahteraan masyarakat, terutama PUMK, dapat meningkat. Sehingga masyarakat Yogyakarta semakin bisa mandiri dan memiliki daya saing. Tujuan akhirnya mereka mampu menyokong kesejahteraan keluarga dan berdampak positif bagi perekonomian daerah,” katanya. 

Koordinator KaMU, Sri Rumayati mengakui program yang diadakan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Kota Yogyakarta ini sangatlah membantu para pelaku usaha rumahan seperti dirinya. Sebab kendala terbesar yang dihadapi oleh PUMK biasanya terkait dengan minimnya jaringan.

“Kami seringkali kebingungan untuk memasarkan produk, belum lagi mereka memulai dengan modal yang kecil sehingga harus segera diputar agar menghasilkan keuntungan,” ujarnya. (Den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.