Berita Nasional Terpercaya

Wayang Bocah Kusuma Indria Bikin Takjub Penonton

0

Bernas.id — Patut diacungi dua jempol di era milenia yang disilaukan oleh kemajuan teknologi, masih ada sekelompok anak-anak dan remaja  yang peduli dan mencintai kebudayaan Jawa, khususnya dalam bentuk kesenian wayang orang.

Tidaklah mudah bagi setiap orang belajar kesenian wayang orang ini, apabila tidak mempunyai bakat maupun minat yang besar untuk belajar sungguh-sungguh. Karena kesenian wayang orang merupakan perpaduan  tiga cabang seni sekaligus, yaitu seni gerak tari, seni suara atau tembang dan seni peran.

Kini keberadaannya semakin langka dan peminat dari generasi muda untuk belajar kesenian ini pun juga semakin berkurang.

Sekelompok anak-anak yang memiliki kepedulian tersebut, adalah Wayang Bocah Kusuma Indria,yang dalam rangka memeriahkan event Pasar Kangen 2018, pada hari Senin (09/07/2018) sore, bertempat di panggung terbuka Taman Budaya Yogyakarta (TBY) menunjukan kepiawaiannya bermain wayang orang, dengan lakon ?Melik Nggendhong Lali (Kangsa Adu Jago).

Keluwesan menari dan merdunya suara ketika menembang, anak-anak berusia 3 tahun – 14 tahun itu sangatlah apik dalam memerankan tokoh-tokoh pewayangan yang dinukil dari episode Bharatayuda. Jalan ceritanya sendiri, mengisahkan tentang perebutan tahta kerajaan Mandura. Kerajaan  ini dipimpin oleh Prabu Basudewa, ayah tiri Kangsadewa dan ayah kandung dari Kakrasana (Baladewa), Narayana (Kresna) dan Bratajaya (Sembadra).

Kangsadewa sangat bernafsu merebut kerajaan Mandura dengan siasat ?adu jago?, yang  melibatkan sang paman Suratimantra. Juga Ugrasena, adik Dewi Kunti, diutus untuk mencari jago dan akhirnya bertemu dengan keponakannya, Bratasena (Bima) yang sedang mencari Permadi (Arjuna). Akhirnya terjadila pertarungan antara Bratasena dengan Suratimantra, yang dimenangkan oleh Bratasena.

Kematian Suratimantra menjadikan Prabu Kansadewa menjadi murka, dia menghajar Bratasena serta mengejar Kakrasana dan Narayana untuk dibunuh. Munculah Bratajaya dan Permadi yang membuat Kangsadewa lengah karena melihat wanita idamannya. Kelengahan tersebut dipergunakan oleh Kakrasana dan Narayana menghantamkan pusakanya hingga tewaslah Kangsadewa.

Sementara pada kesempatan terpisah, Pimpinan Produksi Bekti Budi Hastuti, ST, MSn, menjelaskan kepada Bernas.id, bahwa Wayang Bocah Kusuma Indria dibentuk sejak tahun 1991. Sedangkan kelompok pemain wayang bocah dan pengrawit dari Gema Jagadnata, yang juga terdiri dari anak-anak ini, merupakan generasi yang keempat sejak berdirinya sanggar tersebut.

Pagelaran Wayang Bocah Kusuma Indria yang disutradarai oleh Tukiran, pelatih/ perias Sugeng Trisula, Indah Nuraini, ST, MHum, Eko Paryadi. Penata iringan Dandun Witono, Dalang Sukoco, Sinden Titik Samiarsih, menjadikan tontonan tersebut selayaknya menikmati pementasan wayang orang (dewasa) yang profesional dengan jam terbang pementasan tinggi.

Hasil kolaborasi Sanggar Karawitan Gema Jagadnata, Kelurahan Gedongkiwo dan Wayang Bocah  Kusuma Indria, dengan Pembina Prof (ret). Dr Harsono, Sps (K) dan Wardhani Kusumaningris Harsono, sungguh membikin takjubnya penonton yang memadati halaman depan panggung terbuka TBY. Tampak di antara penonton, seniwati multitalent Yati Pesek pun selalu tidak ketinggalan memberikan aplaus tepuk tangannya. (ted)

Leave A Reply

Your email address will not be published.