Berita Nasional Terpercaya

Museum: Pembentuk Jiwa Kebangsaan

0

?Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa pahlawannya.?
-Ir Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia

MASA Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) menjadi kegiatan menarik sekaligus mendebarkan bagi siswa. Peristiwa tersebut menjadi pengalaman baru meninggalkan kesan pertama ketika memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Ada berbagai cara untuk mengisi dan memaknai PLS, misalnya dengan mengetahui kurikulum yang diberlakukan, mengenal visi dan misi sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan serta keunggulan lembaga pendidikan yang bersangkutan, melakukan bakti sosial. Ragam kegiatan lain yang diterapkan selama PLS adalah kunjungan ke museum.

Keberadaan museum kerap kali dianggap sebagai bangunan dan ruang kuno. Museum cenderung dilekatkan sekadar sebagai tempat untuk memelihara, merawat dan memamerkan barang-barang dengan nilai tertentu seperti peninggalan sejarah atau suatu peristiwa penting pada masa silam dan tidak up to date.

Terkait dengan pemahaman tersebut, museum memiliki fungsi dan peranan untuk dimanfaatkan dalam kehidupan. Dalam The Museum and Its Funcions, Douglas Allan menyebutkan, museum mampu memberi semangat untuk mengembangkan gagasan. Selain berfungsi untuk mengumpulkan, mengidentifikasi, merekam dan selanjutnya memamerkan, museum juga mengundang siswa untuk menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan informasi nilai dari peninggalan sejarah.

Pendapat Douglas mendapat peneguhan dari Pemerintah Republik Indonesia. Melalui Peraturan Pemerintah No 19 tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya, Pemerintah Republik Indonesia menyatakan bahwa museum dalam kaitannya dengan peninggalan sejarah atau sebagai warisan budaya adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan bukti materil hasil budaya serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Museum dan Jiwa Kebangsaan

Museum merupakan salah satu tempat penting di mana berbagai bentuk peristiwa sejarah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kondisi demikian menjadikan museum sebagai pusat studi dan pengetahuan bagi masyarakat saat ini. Oleh karena itu, museum sebagai ruang penanam dan pembentuk jiwa kebangsaan dapat terus ditingkatkan, baik dalam kebersihan, kerapian, kenyamanan maupun inovasi-inovasi sehingga generasi mendatang tidak akan kehilangan sumber-sumber informasi teks maupun konteks sebagai manusia yang menyejarah.

Peran museum yang seperti ini menjadi penting dalam menjaga keluhuran dan langgengnya penanaman nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan memiliki perbandingan lurus dengan sejarah. Seringkali penanaman nilai-nilai kebangsaan menjadi cerminan perjalanan sejarah bangsa.

Nilai-nilai kebangsaan merupakan konsepsi dasar tentang hal-hal yang dipandang paling luhur dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berakar secara emosional dalam jiwa bangsa Indonesia. Nilai-nilai ini berkenaan dengan pengalaman sejarah perjuangan yang meliputi mental, tekad, jiwa dan semangat pengabdian serta disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan. Dengan demikian nilai-nilai kebangsaan menjadi faktor yang mendasari setiap siswa dalam bentuk sikap dan tindakan terpuji seperti ketaatan, disiplin, pengabdian terhadap bangsa dan negara. Jika suatu bangsa kehilangan memori kebangsaannya dan mengalami krisis nasionalisme maka suatu bangsa akan kehilangan rohnya. Fenomena ini menjadi catatan kritis tersendiri.

Museum itu seperti fondasi, sebagai jembatan yaitu penghubung antara masa lalu dan masa sekarang, dan masa depan. Dalam konteks demikian museum memberikan informasi tentang asal muasal, proses perjalanan peristiwa dan tokoh. Dengan kata lain, museum menjadi pembangun peradaban manusia serempak proses enkulturasi dalam rangka nation building, suatu proses melembagakan nilai-nilai baik yang berupa warisan leluhur, nilai-nilai kejuangan, maupun nilai-nilai ideologi negara.

Penutup

Dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, pada umumnya museum mempunyai arti yang sangat luas. Koleksi museum dapat menjadi bahan atau objek referensi pengetahuan. Museum bertugas mengadakan, melengkapi dan mengembangkan tersedianya objek dan sarana penelitian ilmiah bagi siapapun yang membutuhkan.

Selama PLS, museum telah menjadi bagian yang didekatrekatkan dengan siswa. Sebagai tempat penyimpanan dan koleksi berbagai hal berkaitan dengan sejarah bangsa, maka museum menjadi tempat dan ruang kontemporer yang bisa dijadikan referensi dan pengembangan wawasan kebangsaan, terutama penanaman dan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan. Dengan demikian, keberadaan museum relevan dan signifikan dengan cita-cita, harapan dan ungkapan presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno.***

CB Ismulyadi, ASN Kementerian Agama Kota Yogyakarta dan Penulis buku ?Menggairahkan Pendidikan Berbasis Pengalaman?.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.