Berita Nasional Terpercaya

Danlanud Adisutjipto Tinjau Pesawat Mig-17 PF yang Dulu Ditakuti Belanda

0

Bernas.id – Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Ir Tedi Rizalihadi, S, MM meninjau pesawat Mig -17 PF yang baru saja tiba dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Senin, 6 Agustus 2018. Dalam peninjauan tersebut, Danlanud Adisutjipto didampingi oleh Kadisops Lanud Adisutjipto Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Kadislog Letkol Tek Dani Eri Wardana, dan Ka Museum Dirgantara Mandala Kolonel Sus Dede Nashrudin.

Dalam kesempatan peninjauan tersebut, Danlanud Adisutjipto menyampaikan bahwa Pesawat Mig -17 PF dengan nomor ekor F 1182 merupakan pesawat bersejarah yang dibawa dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang ke Museum Dirgantara Mandala. Pesawat Mig 17 PF ini akan melengkapi koleksi pesawat di Museum Pusat TNI AU.

Pesawat Mig-17 ini mulanya diangkut dengan truk di bawah pimpinan Kapten Tek Wahyudha beserta kru lainnya dari Depohar 30 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Rencananya pesawat akan dirakit kembali selama 10 hari ke depan di halaman samping Museum Dirgantara Mandala.

Kepala Museum Dirgantara Mandala Kolonel Sus Dede Nashrudin menyampaikan bahwa TNI Angkatan Udara yang saat itu bernama AURI memiliki ratusan pesawat, di antaranya 49 pesawat tempur MiG-17 Fresco. MiG-17 Fresco merupakan pesawat tempur buatan Mikoyan-Gurevich Uni Soviet buatan tahun 1954 yang memiliki mesin Klimov VK-1F dengan afterburner.Kecepatannya mencapai 400-500 km/jam dan memiliki manuverabilitas yang lebih baik pada altitude tinggi.

MiG-17 Fresco juga merupakan pesawat tempur serbaguna dengan pengoperasian pada siang hari. Pesawat ini dilengkapi persenjataan tiga senapan 23 mm NR-23 dan satu senapan 37 mm N-37 yang terpasang di bawah intake-udara, serta dilengkapi dengan afterburner dan radar Izumrud-5 (RP-5).

TNI Angkatan Udara telah menorehkan tinta emas dengan mengoperasikan MiG-17 varian Mig-17F dan Mig-17PF yang diawali pada tahun 1961. Kemudian, pada tahun 1962-1963 yang pada saat itu bertepatan dengan persiapan pelaksanaan Operasi Trikora dan berhasil merebut Irian Barat dari cengkeraman tentara Belanda.

?Usai pengabdiannya tahun 1969, pada saat kejayaan TNI Angkatan Udara telah memiliki 49 pesawat tempur MiG-17, 30 MiG-15 dan memiliki 15 UTI. Kejayaan itulah yang mengurungkan niat Belanda untuk merebut dan menguasai Irian Barat dalam mandala perang operasi Trikora,? tegasnya. (*/Jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.