Berita Nasional Terpercaya

Orasi Kebangsaan Kukuhkan Mahasiswa Baru UWM

0

Bernas.id – Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Widya Mataram (UWM) telah berakhir pada Jum?at tanggal 14 September 2018. PKKMB telah terlaksana selama 3 hari sejak Rabu, 12 September 2018 lalu.

Panitia PKKMB UWM tahun ini mengangkat tema ?Mewujudkan Pola Pikir Mahasiswa yang Progresif untuk Aktif Berorganisasi dengan Rasa Solidaritas?. Dengan tema tersebut harapannya para Mahasiswa Baru (MABA) benar-benar bisa melewati masa transisinya dengan akseleratif sehingga proses akademik maupun nonakademik dapat menumbuhkan kualitas pribadi yang unggul dan siap bersaing di masa depan.

Penutupan PKKMB diselenggarakan pada Sabtu malam (15/9/2018) di kampus 1 UWM nDalem Mangkubumen. Penutupan PKKMB dibarengkan dengan malam inagurasi sebagai malam simbolis untuk pengukuhan para MABA sebagai Mahasiswa UWM. Dalam acara tersebut dihadiri dari beberapa elemen di antaranya Polda DIY, Dekan dan Kaprodi, Kepala Biro III, perwakilan BEM, UKM di lingkungan UWM, BEM DIY serta tamu undangan lainnya.

Secara resmi PKKMB UWM ditutup oleh Wakil Rektor III, Dr Jumadi, SE, MM sekaligus membuka acara malam Inagurasi dan melepaskan para mahasiswa yang akan segera mengikuti kegiatan malam keakraban (MAKRAB) yang diselenggarakan di tingkat fakultas.

Dalam sambutannya Dr Jumadi menyampaikan mahasiswa harus melaksanakan tiga pilar integrasi yakni integrasi yang dipikirkan, diucapkan dan dilakukan. Dengan dialektika tiga pilar tersebut maka akan mampu menguatkan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila.

Di samping itu, Wakil Rektor III juga menjelaskan untuk pencapaian atas apa yang dicita-citakan, harus memenuhi empat aspek meliputi Head (pikiran), Heart (hati), Hand (tangan) atau tindakan nyata dan Health (kesehatan).

Menurut ketua panitia saat dihubungi humas, Naufal Faqih mengatakan bahwa malam pengukuhan dan penganugerahan serta closing ceremony ini dimaksudkan agar para mahasiswa baru memiliki keyakinan yang kuat untuk menimba ilmu di UWM. Untuk penguatan mental dan cinta terhadap NKRI panitia mengundang Dr Heri Santoso dari UGM sebagai orator untuk berorasi tentang kebangsaan.

Dalam orasinya, Dr Heri dengan gamblang menyampaikan bahwa kedatangan para mahasiswa ke Yogyakarta adalah untuk belajar atau menimba ilmu, bukan untuk yang lain. Saat ini Indonesia sedang dalam goncangan baik goncangan dari dalam berkaitan dengan tahun politik maupun goncangan dari luar (proxy war).

Lebih dalam Dr Heri juga memberikan pemahaman kepada seluruh hadirin bahwa saat ini identitas Yogyakarta sedang terancam. Salah satunya karena unsur perbedaan yang memicu gesekan dan berujung konflik.

Ancaman tersebut menghantui para mahasiswa dan para generasi muda. Di hadapan para mahasiswa baru, Dr Heri memberikan solusi nyata yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa UWM, yakni dengan kembali ke jati diri sebagai bagian dari kampus budaya, yakni budaya Kewidyamataraman. Para mahasiswa dituntut mengembangkan ilmu kemataraman. Dari lambang UWM mahasiswa harus mampu membongkar ketidakadilan, mampu menghidupkan ilmu yang mati, dan mengharumkan kehidupan dunia.

Beberapa penampilan dari mahasiswa juga turut mewarnai malam inagurasi seperti tari persembahan dari UKM Teater Dokumen UWM, fashion show bertema pakaian adat Indonesia, dan penampilan band para mahasiswa UWM. (Nuning)

Leave A Reply

Your email address will not be published.